Infectious

677 114 81
                                    

[Budayakan Vote Sebelum Membaca]

[Budayakan Vote Sebelum Membaca]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sehun is calling you.

Oh Suzy masih mematung memandang layar ponselnya. Atensinya lantas beralih saat pintu lift terbuka dan menampilkan koridor kamar yang lengang. Ia memasukkan benda pipih tersebut ke dalam saku celananya dan segera mengayunkan kedua tungkai kurusnya---berjalan mengekori sosok pria berkemeja di depannya.

"Aku akan mengemasi barang-barangku terlebih dahulu. Setelah itu, kita akan berangkat ke Seoul. Aku telah memboking tiket pesawat untuk jadwal penerbangan malam ini," kata pria itu sembari menempelkan selembar access card di depan sebuah pintu kamar hotel.

"Ne. Baiklah," imbuh Suzy seraya melangkah masuk ke dalam kamar.

*

Sehun menggerutu kesal sebelum akhirnya melempar asal benda pipih yang sedari tadi sibuk ia tempelkan pada telinganya berulang kali. Untung saja ponsel seharga delapan juta won itu mendarat di atas kasur.

"Hei! Jika kau tidak menginginkannya lagi. Sebaiknya kau sumbangkan saja kepadaku," ketus Baekhyun yang tengah asik mengemil keripik kentang.

Bukannya mendapat respon yang baik dari teman seangkatannya itu, pemuda bermarga Oh tersebut malah merampas sebungkus camilan renyah itu, lalu membuangnya ke dalam tempat sampah.

"Ya! Itu camilan terakhirku!" celoteh Baekhyun dengan kesalnya seraya mengacak rambutnya frustasi. Sementara Chanyeol yang tengah asik bermain game hanya bisa merotasikan matanya malas. Pemuda bertubuh jangkung itu lebih memilih tidak ikut campur. Energi dan akal sehatnya lebih berharga dari pada harus terbuang dalam drama cekcok unfaedah tersebut.

Bantal melayang di udara, suara langkah gaduh yang saling memburu, dan sprai serta selimut yang tergeletak asal. Kamar mewah itu seketika berubah menyerupai kapal pecah. Ditambah lagi teriakkan Baekhyun yang melengking begitu memekakkan telinga.

"Ya! Apa yang kalian lakukan, huh?!"

Jimin berteriak karena terkejut melihat kasurnya berantakan. Padahal ia sudah mati-matian menepis rasa malasnya untuk merapikan benda empuk tersebut. Namun, dalam hitungan menit semuanya telah kembali berantakannya seperti penampakkan saat ia baru bangun tidur. Tidak lupa pula, koper Jimin yang turut menjadi korban dari aksi membabi butanya Sehun dan Baekhyun. Koper imut berwarna pink milik adiknya Jimin berpindah jauh dari tempatnya semula.

Jungkook dan Namjoon yang berdiri di belakang Jimin hanya mampu menggelengkan kepala. Jimin si pemuda terimut dalam bangtan group harus menahan kedongkolannya karena mendapatkan teman sekamar sesosok manusia menyebalkan sejenis Baekhyun.

[Tour] TEROR in Jeju [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang