Question And Answer

590 106 32
                                    

[Budayakan Vote Sebelum Membaca]

[Budayakan Vote Sebelum Membaca]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading, (^_^)
*****

"Jadi, kau seorang co-pilot?" Baekhyun menatap tak percaya ke arah Eunwoo yang tersenyum tipis sambil menggangguk kecil setelah mendengar pertanyaan yang sama untuk ke sekian kalinya.

Kontan ketujuh orang pemuda yang sedang berdiri di dekat meja informasi tersebut berdecak kagum. Pasalnya jika dilihat dari penampilannya, tidak ada yang menyangka kalau pemuda berparas imut dan pemalu itu adalah seorang co-pilot. Ditambah lagi, pemuda yang diperkirakan berumur dua puluh lima tahun tersebut berpenampilan casual. Jika dibandingkan dengan Jimin yang menggunakan kemeja longgar dan celana berbahan kain, pastilah mereka terlihat seperti seorang Ayah dan anak kalau dilihat dari belakang.

"Apakah Jimin tidak menceritakannya kepada kalian?" kedua bola mata pemuda Cha itu bergulir menatap ketujuh pemuda itu secara bergilir. Spontan mereka menggeleng dan beralih mendelik tajam ke arah Jimin.

Jimin yang menerima reaksi mengejutkan dari para temannya refleks melotot tak terima. "Yaakk!! Aku bukan Seokjin ataupun Hoseok yang gemar berteriak dan mengoceh!" ketusnya membela diri.

Satu tangan pemuda bermarga Park itu terangkat bebas, menepuk pelan bibirnya setelah mendapati perubahan raut wajah Taehyung dan Jungkook yang berdiri berhadapan dengannya. Kontan Jimin tertunduk pasrah dengan kedua bahu yang bergetar mengikuti alunan suara isak tangis dirinya. Semakin menyayat hati ketujuh pemuda yang menyaksikan pemandangan memilukan tersebut.

Kedua pemuda yang beraut wajah tak kalah menyedihkannya pun melangkah mendekati Jimin, membawa tubuh lemah pemuda Park itu ke dalam pelukan mereka. "Tenanglah Jimin-ah. Hari ini kita akan pulang." Taehyung mengusap punggung sahabatnya yang semakin bergetar hebat.

"Bagaimana kalau mereka mengetahui kabar kematian Namjoon dan Suga?" Jimin masih berusaha menyuarakan isi kepalanya dalam tangis sesenggukan.

Bibir kedua pemuda itu turut bergetar, dan berakhir pada tangis yang tak kalah menyedihkannya. Jungkook yang sedari tadi berusaha menahan diri agar tidak terbawa suasana pun terjongkok di sebelah Taehyung. Kedua tungkainya tak sanggup menahan hantaman memilukan untuk ke sekian kalinya. Hingga Sehun dan Chanyeol segera berhambur menangkap tubuh Jungkook yang berujung tidak sadarkan diri.

{*}

"Eoh! Mengapa kau berbicara seperti itu di depan Jungkook? Padahal kau sudah tahu kalau dia memiliki riwayat penyakit jantung."

Sohyun tak hentinya merepeti Jimin yang semakin tenggelam dalam lembah penyesalan. Kedua bola matanya bergerak tak tentu arah sebagai reaksi pikirannya yang tengah dihantam ketakutan. Ia takut dan tidak akan memaafkan dirinya jika terjadi hal yang fatal kepada pemuda Jeon tersebut.

[Tour] TEROR in Jeju [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang