Anak-anak CIX sudah hadir di ruman Minhyun lengkap dengan barang mereka. Mereka berempat uring-uringan akan dengan siapa teman sekamar mereka.
"Ribet bener kaya bocah, udah lah yang tua sama tua yang muda sama muda." Perkataan Baejin langsung mendapat persetujuan mereka dan sekarang topik perdebatan berubah tentang kamar mereka.
"Kita di kamar atas aja sebelahan sama Baejin, ini duo tua kamar bawah aja, usia takutnya tidak memadahi untuk naik turun tangga."
"Kan ada lift suk," balas Seunghun tidak terima.
Kamar atas memang dierebutkan karena tempatnya cukup luas dan nyaman banget. Di sana juga ada balcon yang bisa dipakai untuk sekedar ngopi sembari menikmati senja layaknya anak indie.
"Kasian bang Gon dia orangnya malesan kan naik turun, gampang capek juga." Yang muda selalu benar menjadi kutipan indah hari ini. Seunghun dan Byounggun akhirnya menerima untuk tidur di kamar bawah.
Disaat sedang asyiknya bermain PS, Jisung datang dengan segala keribetannya mencari anaknya, Hyunsuk. Hari ini juga kali pertama mereka semua melihat ibunya Hyunsuk, Joy.
Jisung yang memang sayang banget sama anaknya itu dan dirinya yang masih tidak tega melepas anaknya jauh darinya pun membuat drama air mata di sana. Joy di sebelahnya hanya menepuk-nepuk pundak suaminya itu agar sedikit tenang.
Minhyun yang baru saja datang pun menggelengkan kepalanya melihat perilaku Jisung yang seperti itu. Dia pun mendatangi mereka dan ikut bergabung.
Baejin dan yang lain asik lanjutin main PS mereka sama main PUBG. Hyunsuk masih setia diuyel uyel ayahnya itu. Sebagai anak yang baik ya terima saja Hyunsuk diperlakukan begitu.
"Hyun, kamu masih belom dapet orang buat gantiin Irene? Udah lama banget lo nutup hati lo sampe Baejin udah segede itu dan bisa dibilang sebentar lagi dia bakal bikin keluarga sendiri." Joy yang faktanya adalah sahabat Irene, mendiang istri Minhyun, dia begitu ingin Minhyun mencari pengganti Irene demi anaknya itu, Baejin.
"Sempet ada pikiran itu, tapi selalu gak bisa. Baejin nentang awalnya, tapi semenjak dia suka sama cewek, dia bolehin gue buat itu. Tapi ngelihat itu ada sakit hati gue, dia yang dulunya keras banget nentang waktu aku deket sama Eunbi, sekarang berubah gitu aja karena dia punya rasa sama lawan jenisnya. Lo pasti paham gimana maksud gue dan perasaan gue."
"Iya Hyun gue paham, semua keputusan baiknya ada di lo. Gue mau bilang ini dari minggu lalu, Sehun balik ke Indo Hyun. Jaga baik-baik semuanya."
#ANAK_ARTIS
Minhyun dan Baejin berada di kamar Minhyun. Hari ini mereka memutuskan tidur bersama. Baejin menyadari wajah cemas ayahnya itu pun memeluk Minhyun yang berbaring disebelahnya.
"Tentang solo debut itu Ayah dapet hadiah dari agensi Ayah, mereka mau kasih kamu satu album. Mereka tahu juga kamu mau debut group. Mereka cuma minta kamu terima satu album mereka itu, kamu mau ya?" Baejin terdiam mendengarnya.
"Iya. Sekarang ganti Ayah jawab aku, Ayah ada masalah? Aku tahu tadi Ayah ngomongin sesuatu sama tante Joy."
Minhyun tak tahu harus menjawab apa. Pembicaraannya dengan Joy begitu sensitif jika dia bicarakan dengan Baejin. Dia tidak ingin ada masalah antara dirinya dengan Baejin.
"Cuma ngomongin Hyunsuk kok. Ayah masih kaget aja dia ternyata nikah sama Jisung dan anaknya si Hyunsuk. Ayah kira dia belom nikah sampai sekarang."
"Kalo belom nikah kenapa yah? Mau ayah nikahin?" Minhyun terkejut mendengar pernyataaan putranya. Pemikiran Baejin begitu jauh hingga menuju ke sana.
"Ngaco kamu kalau bilang, enggak lah."
#ANAK_ARTIS
Seperti biasa, mengantar pulang Lia kini menjadi rutinitas Baejin. Bagaimanapun Lia menolak Baejin, semua akan tetap sama karena Baejin begitu keras kepala.
"Li, kamu kalau dikatain anak-anak itu bales, jangan diem. Asumsi mereka aja salah, kamu bales kasih tahu benernya."
"Aku bales pun mereka akan tetep sama Bae. Kalau kamu gak mau lihat aku gitu lagi cuma ada satu caranya."
"Kamu berhenti perlakuin hal ini ke aku. Kita beda dalam segala hal, persis seperti kata kata mereka buat aku," lanjut Lia.
Lia tahu bahwa Baejin menyukainya sebagai seorang wanita dan bukan teman. Dia paham dari sikap Baejin dan pernyataan Daehwi membenarkan curiganya.
Jika ditanya bagaimana perasaan Lia, tentu saja dia memiliki rasa itu mengingat perlakuan Baejin semakin hari semakin menumbuhkan rasa darinya kepada Baejin. Tampangnya yang begitu memukau tentu saja wanita mana yang tidak terpikat, sikapnya yang begitu dingin jika bersama wanita lain selain dirinya, siapa yang tidak akan merasa terpikat dengannya.
Sepulang mengantar Lia, Baejin menuju rumah seseorang yang tidak lain adalah pencetus album solonya. Dia pergi untuk membahas hal itu.
Saat dia masuk ke dalam rumah itu dia sedikit terkejut dikarenakan bukan produser yang biasa menangani album ayahnya. Baejin begitu mengenal produser di agensi ayahnya, seringkali ayahnya mengajak Baejin saat rekaman album dahulu.
"Kamu udah gede banget, ganteng kaya saya." Baejin tersenyum tipis menanggapi orang itu.
"Gimana kabar kamu? Rajin belajar gak kamu di sekolah?"
"Baik om, rajin om kalo pengen," jawabnya ketus.
"Kenalin nama saya Sehun, saya yang bikin project album solo kamu. Lagu didalamnya juga saya yang bikin sendiri. Saya yakin suaramu indah banget kaya mendiang Ibumu, dan saya gak salah waktu ngelihat kamu nyanyi di acara award itu."
Dari sekian banyak orang, hanya Sehun yang mengatakan bahwa suara Baejin seindah suara ibunya. Kebanyakan orang pasti memuji suaranya yang tidak jauh dengan ayahnya.
"Bisa bahasnya cepetan gak? Mau ada les."
%
. . . . . . . . . . .#ANAK_ARTIS
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Artis
Fanfiction[Finished] Hidup dengan penuh sorotan publik sudah menjadi hal biasa bagi mereka. Minhyun seorang 'single parent' dengan satu orang anak adalah seorang artis terkenal, dia termasuk artis dengan bayaran tertinggi di Indonesia. Putra semata wayangnya...