PART 7

6.6K 902 202
                                    

_Halo.. Rindu Idem??

Yang rindu angkat kaki donk.. Eh tangan maksudnya.. 😂😂😂

Kita buat nama apa yah buat para pembaca setia idem nih? Ada saran?

Jangan lupa tekan bintang dulu donk..
Setelah itu.. Spam komen boleh juga donk yah..

Kita mulai yuk.. 😘😘😘

_

_



Suasana menjadi canggung.

Jungkook terus saja melempar tatapan penuh selidik kearahku.

Aku mencoba mengabaikan, berpura-pura sibuk dengan tumpukan kertas di depanku. Membaliknya dari lembar pertama kemudian berlanjut hingga lembaran berikutnya sampai lembaran terakhir, dan aku memulainya lagi. Kembali ke lembar pertama. Tidak ada manfaatnya.  Apapun asal aku terlihat sibuk dan menjadikan itu alasanku untuk mengabaikannya.

"Hentikan itu."

Tanganku berhenti membalik kertas ketika Jungkook memperingatkan.

"Aku tahu kau hanya ingin menghindar dariku. Jangan sok sibuk Song Gaeun." Jungkook mengetuk jarinya dua kali diatas meja, "fokusmu hanya tertuju padaku."

Aku mendongak menatapnya. Hampir tiga puluh menit aku dan Jungkook berada diruangan ini tanpa memulai wawancara sedikitpun. Aku tidak ingin membuka suara sebelumnya karena takut akan dilempar berbagai pertanyaan olehnya seperti wartawan yang ingin mengambil informasi dari narasumbernya.

Jungkook melipat tangan didada, bersandar pada punggung kursi, melipat kaki dan memberikanku tatapan yang menuntut untuk menjelaskan sesuatu.

Aku menghela nafas, "oke. Apa?"

"Siapa gadis kecil tadi?"

Boom. Apa kubilang? Benarkan? Dia pasti menanyakannya.

Aku menggulum bibir, mengambil sebuah pulpen yang ada disisi kiriku, menggenggam dan memainkan tutupnya. Membuka-menutup. Mataku melirik jam dinding yang berada dibelakang Jungkook sekilas kemudian beralih padanya.

"Aku hampir menghabiskan waktu denganmu disini cukup lama. Biar kuingatkan...," aku mencondongkan tubuh kearahnya, "tugasku adalah mewawancaraimu. Aku. Bukan sebaliknya. Jadi, aku tidak akan pernah menjawab pertanyaan apapun yang keluar dari mulutmu."

Jungkook mendengus senyum, "kau menghindari pertanyaanku. Kau gugup. Ada yang kau sembunyikan?"

Aku melebarkan bola mata. Terkejut dengan perkataan Jungkook yang tepat pada sasaran, kemudian mengikuti arah pandangannya yang menuju pulpen ditanganku. Sial. Aku ketahuan.

"Kau mungkin melupakan aku pernah hidup bersamamu hampir dua tahun," aku dapat melihat Jungkook menggulum senyum. "Kau akan memainkan benda disekitarmu jika kau gugup karena menyembunyikan sesuatu."

Aku memejamkan mata. Ini tidak adil Tuhan.

Aku melupakan itu. Aku dapat melihat mungkin sekarang dalam hatinya dia sedang bersorak riang karena berhasil menemukan kelemahanku. Kenapa kebiasaan selalu sulit diubah?!

"Aku harus menyelesaikan pekerjaanku sebelum menejer Sejin datang dan membawamu. Profesional oke?" Aku mengalihkan pembicaraan, "aku masih harus mewawancarai keenam anggota lainnya. Aku harap kau mengerti."

Jungkook menaikan salah satu alisnya dan memiringkan kepala, "baiklah. Aku akan melakukannya. Tapi setelah itu, kau harus menjawab semua pertanyaanku."

'IDEM'(JJK) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang