_
_
_
"Pangeran Kevin bilang dia mau jadi Daddynya Ae Mommy."
Gaeun tersedak saat mengunyah roti ketika mendengar perkataan Ae. Dia langsung meraih gelas kecil disamping kanannya meminum dalam satu kali tegukan. "A-apa?" Tanyanya mencoba memastikan.
Ae memutar bola mata jengah. "Mommy, pangeran Kevin mau jadi Daddynya Ae!" Tekan gadis kecil itu. "Ae tidak mungkin mengulangnya terus kan?"
Gaeun bingung. Apa maksud dari putrinya saat ini. Matanya menatap Jungkook yang masih mengunyah sarapannya dengan tenang tidak merasa bersalah sama sekali. Jungkook terlihat tidak ingin menjelaskan apapun, hanya tersenyum sembari mengunyah menatap Gaeun seolah mengejek dengan mengatakan, 'lihat. Dia putriku. Ae memihak ku. Kau kalah Song Gaeun'.
"Ae dengar. Tidak ada Daddy-Daddy an, Paman Jungkook punya dunianya. Ae tidak bisa sembarangan memasukinya sayang." Jelas Gaeun.
"Paman Jungkook?!" Protes Jungkook tidak terima dengan memukul meja di depannya. "Maaf siapa yang kau sebut paman disini?!" Kata Jungkook dengan menyorot tajam.
"Iya! Dia bukan paman Ae mommy. Pangeran Kevinnya Ae akan menjadi Daddy Ae sebentar lagi. Pangeran Kevin sudah janji."
Manis sekali. Ae mendukung ayahnya. Kedua orang itu sukses membuat Gaeun tercengang. Ikatan antara Jungkook dan Ae sepertinya tidak mudah untuk dilepaskan, terlalu kuat. Pada dasarnya Ae bukan orang yang mudah akrab dengan orang lain, Ae selalu membatasi diri dengan orang-orang tertentu. Gaeun bahkan kerap sekali menjadi khawatir jika suatu saat nanti putrinya tidak akan memiliki banyak teman karena sifatnya. Tapi dengan Jungkook— Ae berbeda. Gadis kecil itu membuka hatinya penuh untuk Jungkook, membiarkan Jungkook masuk kedalam dunianya.
"Ae.., mommy tidak suka jika Ae terus saja memaksa orang lain menjadi Daddynya Ae."
Perkataan Gaeun membuat raut wajah sedih terpancar jelas. Gadis kecil itu menunduk, meremas ujung gaun tidurnya. "Maaf mommy, Ae tahu. Tapi kali ini Ae ingin pangeran Kevin. Ae janji tidak akan memaksa mommy dengan Daddynya Soji, atau dengan guru olahraganya Ae. Tapi Mommy, Ae ingin Pangeran Kevin. Benar-benar ingin."
Gaeun semakin frustrasi. Ae tidak pernah sekeras ini jika menginginkan sesuatu. Ae lebih baik akan menyimpan keinginannya daripada membuat Gaeun sedih, atau sampai marah padanya. Gadis cilik itu tahu posisi ibunya.
Jungkook yang sedari tadi masih asik memperhatikan putri kecilnya yang sedang menunduk, menyalahkan diri sendiri tapi ingin memaksa disisi yang sama. Jungkook mengangkat tubuh Ae dan langsung mendudukkannya diatas paha menghadap Jungkook.
"Jangan bersedih tuan putrinya Pangeran Kevin, nanti cantiknya hilang bagaimana?" Jungkook mengangkat dagu Ae agar mendongak menatapnya, "mungkin mommy masih membutuhkan sedikit. Hanya sedikit. Pengeran Kevin berjanji, setelah itu Pangeran Kevin akan meyakinkan mommy untuk menerima Pangeran Kevin sebagai Daddy Ae sayang."
"Jungkook..."
"Janji?" Ae langsung mengangkat jari kelingkingnya ke udara tanpa memperdulikan perkataan Gaeun.
Jungkook langsung menyambut kelingking kecil sang putri. "Janji."
Semuanya akan baik-baik saja. Daddy janji Jeon Ae Cha.
_________
Bagaimana caranya menekan ego dalam diri seseorang?
Sampai sekarang aku belum menemukan jawaban tersebut, aku tahu itu adalah hal paling tersulit yang pernah dialami setiap orang. Pagi ini aku dibuat pusing oleh permintaan Ae Cha yang menurutku sama sekali diluar jangkauan. Jungkook dengan sisi egoisnya bahkan semakin mendukung bukannya menentang. Perasaanku semakin tidak karuan. Khawatir. Takut.

KAMU SEDANG MEMBACA
'IDEM'(JJK)
FanfictionAku pernah menikah saat usiaku sembilan belas tahun. Terdengar seperti drama dan novel, tapi itu kenyataannya. Sialnya. Aku bertemu dengannya kembali. Mengklaim aku masih miliknya. Berhubungan dengan masa lalumu kembali adalah hal paling 'Gila'.