Hai! Udah lama gak main ke Wp 😭😭😭Kalian rindu?
Aku sangat 😭😭
Ketemu pangeran Kevin Yuk...
Dan untuk kalian yang rindu cerita aku, jangan lupa follow Instagram dan Twitter @yuan_jyyyy buat bisa nikmatin cerita EBOOK dan Au. Di Instagram juga ada cerita oneshoot yang buat kalian rindu.Dan anak dugem!!!! Ayo bakar IDEM...
Jangan lupa vote and comment, share juga boleh! 💜💜💜
__
_
"Paman, kenapa semua orang membicarakan daddy?" Tanya Ae polos pada Taehyung yang sekarang memangkunya. Mata bulat Ae masih fokus pada televisi didepannya, "mereka terus menampilkan gambar daddy, terus kenapa mereka ingin mencari Ae— apa menjadi anak daddy itu tidak boleh?"
Taehyung bingung ingin menjelaskan seperti apa pada Ae. Biasanya orang yang paling mudah dekat dengan anak kecil adalah dirinya, yang paling mengerti adalah dirinya— tapi kali ini Taehyung cukup kebingungan. Ae terlalu kecil untuk bisa mengerti.
"Hm... seperti ini," Taehyung memeluk Ae dari belakang, menyembulkan kepalanya dari sisi Ae. "Ae tahu tidak pekerjaan daddy apa?"
Ae mengangguk, "menari, menyanyi sama seperti paman."
"Anak pintar..." Taehyung mengacak rambut Ae gemas. "Nah, daddy mempunyai banyak sekali orang yang menyayanginya— jadi saat daddy melakukan sesuatu semua orang yang menyayanginya akan terus merasa khawatir dan kecewa dalam satu waktu."
Ae memutar kepala kearah Taehyung, mata bulatnya mengerjap lucu, pipinya dipenuhi dengan coklat bekas snack yang sejak tadi dia makan, "kenapa kecewa, apa daddy melakukan kesalahan? Setau Ae, jika orang kecewa, itu karena kita melakukan sesuatu yang salah. Apa daddy nakal hingga orang-orang kecewa padanya?"
Taehyung terdiam, menggaruk alisnya dengan jari telunjuk, bingung ingin menjawab pertanyaan Ae. Taehyung tidak bisa memilih kata mana yang bisa membuat Ae mengerti tanpa bertanya lagi.
"Mommy juga, kenapa semua orang mencari mommy. Kenapa Ae harus terus bersembunyi. Apa jika Ae keluar mereka akan menyalahkan daddy, menghukum daddy, begitu?" Ae sekarang menjadi tidak sabaran karena Taehyung terus saja diam, tubuh kecilnya berputar menjadi berhadapan dengan Taehyung. "Paman tampan... paling tampan nomor dua setelah daddy," kedua tangan kecilnya menyentuh pipi Taehyung. "Apa menurut paman Ae itu kesalahan, apa datangnya Ae menemui pangeran Kevin itu salah? Ae merasa menyusahkannya, Ae takut daddy menangis jika terus seperti ini. Ini bahkan sudah seminggu, dan Ae belum bertemu daddy. Kenapa mereka mengurung kami semua?"
Mungkin untuk anak seusia Ae memahami situasi ini cukup berat.
Taehyung menghela napasnya berat sebelum memperbaiki posisi Ae dalam gendongannya. "Ae sayang daddy bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
'IDEM'(JJK)
FanfictionAku pernah menikah saat usiaku sembilan belas tahun. Terdengar seperti drama dan novel, tapi itu kenyataannya. Sialnya. Aku bertemu dengannya kembali. Mengklaim aku masih miliknya. Berhubungan dengan masa lalumu kembali adalah hal paling 'Gila'.