Aku pernah menikah saat usiaku sembilan belas tahun. Terdengar seperti drama dan novel, tapi itu kenyataannya. Sialnya. Aku bertemu dengannya kembali. Mengklaim aku masih miliknya. Berhubungan dengan masa lalumu kembali adalah hal paling 'Gila'.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Masih kuat nunggu kan? Atau udah bosan dengan IDEM???
Dari part ini aku akan mulai menguak apa yang sebenarnya disembunyikan Gaeun tentang Ae dari Jungkook. Apa yang berusaha Gaeun sembunyikan tentang Ae dari Jungkook akan aku bahas di part berikutnya.
Jangan lupa kasih review di akhir yah, aku harap kalian suka.
Sayang kalian 🤗🤗🤗🤗 _
_
_
"Bibi. Apa mommy sedang sakit?"
Gadis kecil itu memutar kepalanya kearah Gaeun yang sedang terbaring diatas ranjang. Yeseul tersenyum tipis, mengambil handuk kecil yang berada pada pundaknya kemudian meletakkan diatas kepala Ae demi mengeringkan rambutnya yang basah karena baru selesai mandi.
"Tidak apa-apa. Hanya demam biasa sayang." Jawab Yeseul sembari mengeringkan rambut Ae.
"Pangeran Kevin juga tidak ada pagi ini, apa dia sakit juga yah bibi?"
Yeseul menghela napas, "kalau itu bibi tidak tahu. Mungkin pangeran Kevin lagi sibuk sayang." Yeseul dapat melihat ekspresi sedih dari mimik wajah gadis kecil itu. Bahunya yang merosot turun, hembusan nafas beratnya, dan sorot matanya saat melihat Gaeun yang terbaring membuat Yeseul mengerti bahwa Ae sedang mengkhawatirkan ibunya. "Mommy tidak apa-apa Ae. Jangan melihatnya seperti itu nanti mommy jadi sedih."
Ae memutar kepalanya kembali pada Yeseul. "Apa mommy sakit karena Ae. Apa Ae membuat mommy sakit hati karena masalah semalam bibi? Ae menyesal. Sungguh." Kata Ae dengan lirih.
Yeseul memeluk Ae. "Tidak sayang. Mommy hanya kelelahan. Ae tidak salah. Jadi, jangan sedih lagi."
Yeseul dan Ae melepaskan pelukan ketika mendengar Gaeun terbatuk. Ae langsung berlari menaiki ranjang mendekati sang ibu. "Apa mommy membutuhkan sesuatu?" Tanyanya khawatir.
Gaeun tersenyum kemudian mengusap rambut sang putri. "Tidak sayang, mommy hanya membutuhkanmu." Gaeun menatap Yeseul yang sedang berdiri mengamati mereka kemudian mengucapkan 'terimakasih' walau tanpa suara.
Yeseul mengangguk. Gaeun tahu orang yang paling dekat dengannya dan selalu ada saat dirinya membutuhkan bantuan adalah Yeseul. Seperti tadi malam, Gaeun ingat saat dirinya terserang demam tinggi Yeseul yang menjaganya.
"Ae mengkhawatirkannmu. Jadi cepat sembuh." Kata Yeseul sembari memungut kimono mandi Ae di lantai, "Thanos sialan itu menghubungiku tadi pagi. Dia menyuruhku untuk kembali ke London segera. Cutiku hampir selesai." Jelas Yeseul.
