_
Halo. Anak dugem. Kabar kalian gimana?
Sehat kan??
udah lama gak ketemu dan nyapa kalian, semoga selalu bahagia yah 💜
Part ini panjang banget, jadi aku harap kalian suka.
Oiya. Udah baca work terbaru aku belum. Judulnya 'wish' yuk mampir.
Jangan lupa follow akun instagram nya @yuan_jyyyy dan bagikan part yang kalian suka. Jangan lupa di tag yah?
Selamat membaca.
Dan jangan lupa kasih dukungannya.
Halo pangeran Kevinnya Ae.
_"Ada yang mengganggu pikiranmu?"
Namjoon menepuk pundak Jungkook, kemudian mendaratkan bokong pada kursi yang berada disamping Jungkook. Mereka sekarang tengah berada di dalam ruangan latihan, di depan kaca besar dan beberapa speaker yang berada di sudut ruangan.
Jungkook tersenyum tipis, "apa yang membawamu kemari hyung? Jangan bilang kau baru menyadari bahwa aku tidak ada setelah dua puluh menit berlalu."
Tebakan Jungkook tepat. Namjoon tertawa. Mereka yang awalnya berada di dalam ruangan meeting membahas tentang konsep album mendatang, baru menyadari bahwa Jungkook tidak berada dalam ruangan tersebut. Dia langsung bergegas mencari Jungkook dan menemukan pria itu tengah berada di tengah ruang latihan dengan keringat yang membanjiri kaus abu-abunya. Baru selesai latihan.
"Kau benar. Aku baru menghitung anggota dan ternyata kurang satu. Terasa aneh, makanya aku mencarimu." Namjoon menarik nafas sesaat, "kami tidak akan lengkap tanpamu. Jika salah satu dari kita tidak ada, maka itu bukan Bangtan."
Jungkook tersenyum kembali, "aku sedang diskors hyung. Kau tahu itu. Oleh sebab itu aku tidak ada disana."
"Masalah Itaewon?"
Jungkook mengangguk.
"Aku sudah berbicara dengan Presdir. Aku juga sudah mendengar darinya bahwa Gaeun mengancam dengan melibatkan Ae Cha bukan?" Namjoon kembali tertawa, "astaga wanita itu. Aku tidak mengerti dengan emosinya yang tidak berubah sama sekali. Hanya dia yang bisa membuat Presdir mati kutu."
"Kau benar hyung." Jungkook menatap pantulan diri mereka di dalam kaca besar tersebut. Tiba-tiba pikirannya melayang jauh kembali pada masa dimana dirinya dan Gaeun sering menghabiskan waktu di ruang latihan ini bersama ketika wanita itu menjadi backup dancer mereka. Mereka akan menari bersama, ketukan sepatu pada lantai yang saling menyahut, napas mereka yang saling mengejar dan keringat mereka yang mengalir. Jungkook rindu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
'IDEM'(JJK)
Fiksi PenggemarAku pernah menikah saat usiaku sembilan belas tahun. Terdengar seperti drama dan novel, tapi itu kenyataannya. Sialnya. Aku bertemu dengannya kembali. Mengklaim aku masih miliknya. Berhubungan dengan masa lalumu kembali adalah hal paling 'Gila'.