PART 2

10.8K 1K 60
                                    

_

_

_

"Lepaskan aku! Lepaskan Jungkook! "

Kata-kataku tidak diindahkan sama sekali. Tanganku digenggam dan ditarik dengan kasar mengikuti pergerakan kaki panjangnya tanpa memperhatikan posisi tubuhku yang terhuyung kedepan bahkan hampir terjatuh dalam keadaan tertentu.

Tadi bibirku. Sekarang tanganku. Kenapa dia selalu berbuat sesuka hatinya tanpa memperhatikan keputusanku?. Aku berusaha menahan tubuh agar tidak tertarik olehnya dengan berpegangan pada sebuah tiang lampu sebagai tumpuanku. Jungkook semakin berusaha sekuat tenaga dan tentu saja aku juga tidak ingin kalah.

Aku bukan tipe orang yang egois. Sungguh. Tapi jika berhubungan dengan Jungkook----itu beda lagi, dia harus tahu ketentuannya. Jungkook berbalik menghadapku ketika merasa aksi saling tarik menarik kami tidak kunjung selesai----

"Apa yang kau lakukan! "

"Harusnya aku yang bertanya." Balasku kesal.

Jungkook menaikkan alisnya sebelah memainkan lidah pada dinding pipi kemudian menggigit bibir bawahnya, uh sexy sekali. Apa yang aku pikirkan, kendalikan otakmu Song Ga Eun.

"Aku hanya membawa pulang milikku kembali. Apa aku salah?"

Miliikku katanya. Ya ampun. Dia gila. Dari beribu manusia di dunia ini kenapa aku harus bertemu dengan makhluk menyebalkan seperti dia disaat-saat seperti ini. Aku menarik nafas dalam dan mengalihkan pandanganku pada tangan yang masih digenggamnya erat.

"Aku tidak akan melepasnya. Jika itu yang kau maksud. "

Jungkook berkata dengan tatapan tajam seolah mengerti apa yang akan aku katakan. Dia masih sama, sangat keras kepala.

"Biarkan aku menjelaskannya." Aku mencoba mengatur emosi. "Pertama. Aku bukan seseorang yang berhak kau bawa kemanapun. Ingat batasanmu. Kedua. Kenapa kau bisa menemukanku disini? Ketiga. Aku dua tahun lebih tua darimu jadi bersikap sopanlah sedikit!"

Jungkook memainkan mulutnya mengikuti ucapanku mengejek. Dia tidak perduli dengan kemarahanku sama sekali. Dia tidak berubah, hanya rambutnya saja yang sedikit panjang dan menambah kesan sexy untuknya.

"Jangan bersikap sok jual mahal nyonya. Kau ingin memancing emosiku rupanya."

Dia melepaskan tangan berkacak pinggang. Membuang muka kemudian tanpa disangka-sangka dia langsung mengangkat tubuhku layaknya karung beras membuatku memekik kaget dan menjerit kuat.

"Apa yang kau lakukan. Turunkan aku sialan!"

Aku meronta memukul pundaknya keras agar Jungkook melepaskanku. Bukannya melepaskan, Jungkook tidak menghiraukanku. Dia terus berjalan melewati beberapa orang yang sangat aku yakini beberapa staf dari perusahaannya, hingga kami melewati seseorang yang cukup sangat aku kenal. Pria dengan bobot tubuh sedikit besar dan kacamata bulatnya yang merupakan kepala menejer mereka. Sejin oppa.

"Hyung. Aku ingin pulang sendiri. Aku ada urusan dengan manusia merepotkan ini."

Aku dapat melihat bagaiman Sejin oppa masih bingung dengan apa yang Jungkook katakan ketika kami melewatinya. Apakah aku sudah pernah mengatakan aku dulu bekerja disini, backup dancer mereka. Jadi, aku dan Jungkook terlibat hubungan yang sangat rumit. Mereka cukup mengenalku, terutama Sejin-- dia mengenalku bahkan dengan status istri Jungkook sekalipun.

Aku memekik kaget ketika Jungkook melemparku pada kursi penumpang. Ingin sekali aku berlari tetapi dengan segera Jungkook masuk dan mengunci pintunya. Harapanku hanya satu. Sejin. Menejer Sejin.

'IDEM'(JJK) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang