34

110 17 0
                                    

Mamah sama papah ikut Mark ke Kanada dengan niat mengunjungi Grandma. Mereka semua berangkat kemaren sore. Alasan kenapa gue nggak diajak karena hari ini udah mulai sekolah.

Mereka sengaja meninggalkan Taeyong, katanya biar gue nggak sendirian. Padahal mah, gue bisa pulang ke rumah Renjun.

Pagi ini, biasanya mamah udah nyiapin sarapan. Tapi karena beliau nggak ada, gue jadi cuman bikin susu.

Taeyong turun dari kamar, nyomot roti tawar lalu memakannya sambil memasang dasi. Matanya sesekali melirik HP. Sok sibuk banget. Dan selesai itu, dia langsung beranjak tanpa nungguin gue.

"Susunya nggak diminum?" Tanya gue menunjuk sebuah gelas. Sebenernya sih ini kode biar gue jangan ditinggal.

"Nggak."

"Sayang loh." Ini kalo dikasih ke Haechan juga dia seneng. Btw, susunya mahal. Bukan merek yang biasa ada di pasaran.

"Sayang sayang! Masih pagi udah drama!"

Aneh banget tuh orang. Tau gitu tadi pagi bikin satu aja, mengingat dia yang takutnya nggak ngaasih uang jajan.

Apaan sih Mark? Darimananya Taeyong nggak galak? Apa karena Taeyong nggak suka sama gue makannya begitu?

Gue manyun. Ya Allah, kuat nggak sih gue nanti seminggu cuman berdua aja sama dia. Ini bisa-bisa Mamah sama Papah pulang udah ngeliat gue mati karena tekanan batin.

Dia melangkah lagi masuk kerumah membuat gue mengernyit, melirik dia diem-diem. Melihat Taeyong mengambil jas yang di meja dan kembali menyomot roti.

"Balik lagi?"

"Manasin mobil."

Bilang kek, kan gue udah malu sendiri. Pake dihina ngedrama pagi-pagi lagi.

"Saya nanti bakal telat jemput."

"Nggak usah jemput juga nggak papa."

Dia menoleh sinis, padahal kesempatan bagus kan gue bisa ikut komunitas tanpa gangguan. "Maksud kamu?"

Gue menggeleng, wah, dia mulai suudzon. "Jangan yang aneh-aneh. Kamu pikir mamah sama papah pergi nggak ada yang ngawasin?"

[not] CinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang