60

115 17 0
                                    

Entah gimana bisa gue terbangun di kamar. Kayak pas di rumah Renjun waktu nungguin Taeyong yang tiba-tiba udah pindah ke kamar.

Mungkin aja dipindahin atau gue pindah sendiri tapi nggak sadar. Eh, tapi kata Renjun waktu gue tanya kenapa bisa ada di kamar, dia dengan santainya bilang "dilarak sama Haechan."

Astaghfirullah. Jangan-jangan ini gue juga dilarak sama Taeyong.

Alhamdulillahnya, ini kepala udah mendingan. Banget malah. Weekend kali ini gue bangun siang. Enggak, kesiangan lebih tepatnya.

Mendapati ruang makan yang udah nggak ada satu manusia pun. Jangan-jangan mereka semua pergi liburan tanpa gue. Ditinggal sendirian di rumah?

Gue menuju dapur dengan perut yang keroncongan. Kemarin kan nggak makan apapun. Untung maag nya nggak kambuh.

Mimpi apa semalem, gue melihat panci di atas kompor yang berisi sop ayam. Udah lama sejak pindah dari rumah Renjun. Mamah hampir tiap hari masakinnya tumis sayuran, goreng telor, dan itu-itu aja.

Paling kalo enggak sebulan sekali bawa pizza atau makanan junk food lainnya.

Gue mulai mencicipi kuahnya. Amazing ya.. ini tuh enak banget. Kayak bikinan Almarhum mamah. Ya Allah, wanginya-

Gurih~

Seger~

"Kamu suka ayam?"

Untung nggak tersedak. Dasar. Ya Allah~

Udah sering liat gue makan ayam, terus baru sekarang nanyain itu? Nggak bermutu dan nggak bermanfaat banget.

"Iya."

Dan-

"Udah mendingan kan?"

Ya Allah, ini sendok tanggung banget masuk mulut. Kurang lima senti lagi padahal.

"Iya." Jawab gue tanpa menoleh.

"Udah lama ya nggak makan sop?"

Anjing!

Bodo amat lah. Gue cuman manggut-manggut. Itu dia ngotak nggak sih? Kasih pertanyaan dari tadi nggak bermutu banget. Retoris.

"Kok bisa suka ayam tapi nggak doyan kambing?"

Mana gue tau? Orang dari lahir begini. Gue kan nggak tau apa yang terjadi waktu di dalem perut. Entah itu gue kebanyakan menyerap daging kambing makanya pas keluar nggak doyan atau entah kenapa.

"Enak kan?"

"Seger? Ya nggak?"

Terserah lah. Daripada mood gue ntar ancur, gue iyain aja semua. Lagi nikmat-nikmatnya gigit daging ayam-

"Kamu menikmati banget sop buatan saya "

What!

Apa?

SOP BUATAN SAYA???

Saya siapa?????

Dia menyodorkan minum waktu gue menepuk-nepuk dada. Ini gue nggak budek? Makanan yang harusnya ke ke kerongkongan kayaknya nyasar deh.

Ya Allah~~

"Bu-bukan mamah yang bikin?"

Taeyong menggeleng. "Mamah ke Surabaya."

"Kok nggak ikut?"

"Siapa? Kamu? Atau saya?"

"Kamu." Dasar Juki, menurut lo aja anak aslinya siapa?

"Ooh, udah sama papah. Saya yang ngurus kamu sama kantor. Oma saya sakit. Besok kamu juga sekolah."

Gue manggut-manggut. Ternyata yah, seorang Taeyong itu cerewetnya MasyaAllah. Perasaan dulu nggak begini banget. Apa dia habis menang lotere?

"Kurang yah?"

Anjing!

Astaghfirullah. Maafkan hambamu yang hari ini banyak mengumpat. Lagian perasaan udah ke depan, ngapain balik lagi sih?

"Yaudah makan yang banyak."

Padahal gue tadi gengsi mau ngambil lagi, nunggu Taeyong keluar, belum juga selesai nutup panci tuh orang udah balik ke dapur lagi.

Kan GUE MALU!

[not] CinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang