48

104 18 0
                                    

Gue memandangi kertas ulangan dengan lesu. Menyesal karena waktu itu nggak berangkat. Nilai gue menurun selain karena nggak berangkat seminggu yang menyebabkan gue ketinggalan pelajaran juga karena kesibukan di komunitas. Bener kata Renjun.

Rasanya gue mau minta les aja, tapi nanti pasti ketauan kalo gue nilainya turun. Dan emang dibolehin juga sama Taeyong?

Tapi Apa salahnya sih nyoba?

"Mas."

Anjay! Ini ngerayu dulu sebelum minta. Tapi Taeyong kayaknya nggak tertarik, dia terus aja sibuk nyetir dan ngebales cuman, "hmm..."

"Anu-"

Dia menoleh tepat berhenti di lampu merah. "Kenapa?"

"Eum-"

Ini gue sadar diri nggak sih? Udah makan enak, tidur numpang, dikasih uang tiap hari tapi sekarang malah minta les. Udah gitu les kan pasti mahal.

Bukannya kalo dipikir gue malah ngelunjak?

"Nggak deh. Nggak jadi."

"Yakin?"

Gue mengangguk, bisa deh gue belajar ke Renjun walaupun diceramahin dulu.

"Mau lanjut kuliah dimana? Ngambil apa?"

Ah iya, gue juga nggak kepikiran jauh sampe sana. Ini otak gue lagi kemana sih? Kenapa belum ngerancang buat kedepan?

"Be-belum tau."

"Pikirin dulu baik-baik. Terserah kamu mau ngambil apa, kalo mau di luar negeri ayo, negara manapun terserah kamu. Mau sama Mark di Kanada juga boleh."

Kalo begini, antara seneng sama kebeban. Dasar Taeyong!

[not] CinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang