-Flashback on
"Appa," panggil Felix kecil sambil berlari kearah appa-nya. Felix baru saja pulang sekolah.
"Aku merindukanmu," ucap Felix kecil manja.
"Yak, kita bertemu setiap hari," jawabnya lembut. Hari ini adalah hari pertama Felix masuk sekolah.
"Tetap saja," kata Felix lagi manja.
"Felix, appa ingin bicara kepadamu".
"Appa ingin bicara apa?" Tanya Felix dengan muka lugunya.
"Kau akan punya eomma yang baru," jawab Appa-nya dengan senyum. Kemudian Felix cemberut.
"Aku tidak mau. Pasti eomma yang baru tidak akan tidak akan menyenangkan seperti eomma-ku," kata Felix sambil cemberut. Appa-nya masih tetap tersenyum, dia tahu sekali betapa Felix menyayangi eomma-nya. Bahkan Felix sampai tidak mau makan sampai dua hari setelah eomma-nya meninggal. Appa-nya tetap tersenyum kemudian memegangi bahu Felix.
"Felix, eomma-mu yang baru juga sangat menyenangkan. Dia punya dongeng yang akan diceritakan setiap kau akan pergi tidur, Dia juga akan membuatkan nasi goreng kesukaanmu setiap pagi," bujuk appa-nya. Senyum Felix pun kemudian melebar begitu mendengar bujukan appa-nya.
"Jinjja?" Tanya Felix antusias.
"Nee".
"Kalau begitu aku mau punya eomma baru," kata Felix akhirnya, ekspresinya sanget menggemaskan.
"Kau pasti akan senang," kata appa-nya sambil kembali memeluk Felix. Mereka benar-benar terlihat bahagia. "Oiya satu lagi", katanya sambil melepas pelukannya perlahan.
"Kau juga akan punya hyung baru."
"Jinjja?" Kali ini Felix terlihat lebih antusias daripada sebelumnya. Felix memang tidak pernah memiliki saudara sebelumnya.
"Nee, kau pasti sangat senang."
"Nee, Sangat sangat senang." Felix benar-benar terlihat bahagia saat itu, dua tidak akan merasa kesepian lagi.
-Flashback off
Jam masih menunjukkan pukul 6 pagi, Felix berniat untuk jogging ditaman dekat dorm strakids. Tidak begitu jauh, mungkin akan memakan waktu 10-15 menit untuk jalan kesana.
Felix melihat ke kamar-kamar dan seluruh member masih tidur kecuali dia dan BangChan. BangChan selalu bangun lebih pagi dari yang lain, dia bekerja paling keras diantara seluruh member.
Felix tidak menghiraukan dan dia akan mulai berjalan. Dia harus sampai lagi di dorm pukul 9 karena straykids ada jadwal syuting jam 11 siang.
.Felix sudah berlari-lari kecil hampir satu jam. Sekarang dia sedang duduk didepan kedai minuman sambil menyeruput cappucino yang dia beli barusan.
Udara pagi ini sejuk sekali, Felix menikmati udara sambil mengamati sekitara. Banyak sekali kerumunan orang yang sedang berlari bersama. Namun, matanya tertuju pada salah satu subjek yang tidak asing dimatanya.
"Ahh, bukankah itu Bambam sunbaenim," gumam Felix. Bambam tampak sedang kebingungan mencari seseorang. Felix yang berjarak tidak terlalu jauh dari tempat Bambam berdiri pun menghampirinya, tak lupa membawa cup cappucino-nya. Untung saja Felix memesan menggunakan cup, bukan gelas, jadi lebih mudah membawanya kemana-mana.
"Sunbae," panggil Felix sambil memegang bahu Bambam. Bambam otomatis berbalik dengan wajah terkejut.
"Yaaa kau mengejutkanku," ucap Bambam. Felix tertawa kecil, Bambam ikut tersenyum akhirnya
"Apa kau sendirian?" Tanya Bambam ramah.
"Nee. Semua orang masih tidur," jelas Felix. "Apa sunbae juga sendiri?" Tanya Felix kemudian.
"Ah, aku bersama Jinyoung tadi. Tapi dia menghilang entah kemana," jawab Bambam sambil mengarahkan matanya ke segala penjuru mencari keberadaan Jinyoung.
"Kalau begitu ayo kita duduk dulu sambil menunggu Jinyoung sunbaenim," tawar Felix.
"Ah tentu saja. Ayo." Kemudian mereka duduk kembali dikedai kopi tempat Felix duduk tadi. Bambam memesan segelas air putih dan kemudian meminumnya sampai habis. Felix tertawa kecil melihatnya.
"Apa sehaus itu?" Tanya Felix sambil tertawa kecil.
"Benar-benar haus," jawab Bambam sambil ikut tertawa. Bambam kemudian berhenti dan berkata "ah apa kau benar-benar sendiri? Tadi aku melihat BangChan juga sedang berlari." Felix mencelos mendengarnya, jadi BangChan sudah pergi duluan sebelum Felix bangun.
"Ahh, Aku bahkan tidak tau dia juga jogging," jawab Felix. Bambam hanya ber o-oh.
"Bagaimana hubunganmu dengannya?" Tanya Bambam seketika. Bambam memang tahu tentang BangChan dan Felix, mereka satu SMA dan mereka berteman cukup dekat saat itu.
"Ahhh.... itu...," Felix tidak tahu harus bagaimana. Bambam mengerti apa yang dipikirkan oleh Felix.
"Gwenchana, suatu saat dia pasti akan menerimamu," hibur Bambam. Kata-kata itu sebenarnya sangat menyakitkan untuk dikatakan Bambam, mengingat hubungannya dengan BangChan juga tidak baik. "Kau orang yang baik Felix, BangChan hanya belum bisa menerima kehadiranmu dalam kehidupannya."
"Sampai kapan?" Tanya Felix frustasi. "Aku sudah bersama dengannya sejak umur 8 tahun tapi dia tidak pernah menerimaku dan appa-ku," curhat Felix. Bambam terdiam sambil terus mendengarkan curahan hati Felix. "Aku tidak tahu kenapa sangat menyayanginya, dia bahkan selalu mengabaikanku, dan kami bahkan tidak memiliki hubungan darah."
"Lee Felix," Felix yang awalnya menunduk akhirnya mengangkat kepalanya mengingat lawan bicaranya memanggilnya.
"Aku kenal BangChan, dia tidak seburuk itu. Sesekali kau harus melihat dia dari sisi lainnya," kata Bambam. Felix terdiam mendengarnya, memangnya apa sisi lain BangChan. Felix ingin bertanya namun tidak sempat karena Jinyoung keburu datang menghampiri Bambam.
"Ya kemana saja kau?" Tanta Jinyoung kesal.
"Kau yang kemana. Kau menghilang tiba-tiba," kesal Bambam juga.
"Sudahlah, cepat pulang. Kita akan dimarahi manager jika terlambat nanti," ajak Jinyoung. Sepertinya dia tidak menyadari atensi Felix.
Bambam berdiri dan mengucapkan salam perpisahan ke Felix.
"Aku akan pulang, jaga dirimu," ucap Bambam.
"Nee, jaga dirimu juga, sunbae. Maaf malah jadi curhat kepadamu tadi," sesal Felix.
"Gwenchana. Kalau ada apa-apa kau bisa langsung menghubungiku," ucap Bambam sambil tersenyum. Jinyoung yang melihatnya hanya terdiam bingung.
"Tentu saja. Terimakasih, sunbae." Setelah itu Bambam dan Jinyoung pergi dengan cepat, sepertinya mereka memang terburu-buru. Felix memutuskan untuk langsung pulang ke dorm karena tidak ada yang mau dilakukannya lagi.
Sementara itu, disisi lain seseorang sedang memperhatikannya dari jauh. Seseorang itu temenung untuk waktu yang lama sambil tetap memperhatikan Felix.
.Mianhee
--
Selesai juga chapter ini. Gimana pendapat kalian tentang chapter ini.
Aku takut nanti gak dapet feel-nya.
Semoga aja cerita ini bagusOiya aku mau bilang kau cerita ini mungkin agak berbeda dari kehidupan aslinya, jadi jangan terlalu terpaku sama kehidupan asli mereka.
Semoga kalian suka sama cerita ini :)JustKey01
191216

KAMU SEDANG MEMBACA
ATTENTION ✔
Fanfiction▪Siapa yang tidak ingin diperhatikan oleh hyungnya -Lee Felix ▪Dia mengincarku, dia tidak akan membiarkanku merasa aman. -BangChan ### "Jangan diperdaya oleh ego-mu" -Bambam "Dia benar-benar tidak bisa ditebak" -Kim Woojin "Sok suci kalian semua" ...