11

2.1K 235 27
                                        

"Hyung."

Yang dipanggil pun membalikkan badannya dan langsung berhadapan dengan pria yang lebih pendek darinya.

"Ah akhirnya kau sampai juga," ujar Sehun

"Apa yang terjadi?" Tanya BangChan, ada nada khawatir dalam cara bicaranya.

"Mereka ada didalam. Mingyu. Aku tidak bisa mencegahnya sendirian, kau tau sendiri dia seperti apa," jelas Sehun dengan nada cemas, pun dengan BangChan.

"Apa yang dia lakukan padanya?" Tanya BangChan lagi, lebih cemas.

"Menghajarnya, tentu saja," jawab Sehun.

"Bodoh. Dia tidak pernah berubah, sok berani," gumam BangChan, tentu saja didengar oleh Sehun.

"Sebaiknya kau selamatkannya," Ujar Sehun kemudian. BangChan hampir gila saat itu juga, tidak habis pikir dengan kebodohan Mingyu. Dia segera naik keatas diikuti oleh Sehun dari belakang.

Sementara, Woojin dan Felix masih ditempatnya, bingung harus melakukan apa.

"Bagaimana ini?" Tanya Felix pada Woojin. Woojin pun sebenarnya terlihat agak kebingungan.

"Sebaiknya kita ikuti mereka," ujarnya kemudian.

"Serius?" Tanya Felix lagi. Ragu.

"Memangnya kau tidak penasaran?" Tanya Woojin sarkas, Felix pun hanya menghela nafasnya.

Mereka benar-benar mengikuti BangChan. Mereka berjalan pelan lalu menaiki tangga. Gedung itu tidak main besarnya, sangat besar dan seram. Benar-benar seperti tidak pernah dikunjungi oleh siapapun.

Woojin dan Felix berhenti ketika mendengar suara dari atas, mereka sudah ada dilantai tiga kira-kira. Felix menebak bahwa tangga yang mereka lalui dulunya tangga darurat.

Mereka berdua berjalan lagi perlahan, mereka melihatnya. Namun alih-alih melihatnya lebih jelas, mereka mencari tempat untuk sembunyi sambil menguping yang lebih aman. Ada ruangan kecil yang terbuka di samping tangga menuju keatas. Sedangkan, BangChan dan Sehun terlihat berdiri membelakangi ruangan tersebut. Woojin dan Felix pun pelan-pelan masuk keruangan kecil tersebut dan bersembunyi dibalik temboknya sambil menajamkan pendengaran.

"Pergilah, aku sedang bersenang-senang," seru seseorang yang diyakini adalah Kim Mingyu.

"Gila kau, hah?! Kau pikir benar melakukan hal seperti itu," kali ini BangChan yang bersuara, emosinya mengebu-gebu.

"Sudah berapa kali kubilang jangan ikut campur!" Seru Mingyu lagi pada BangChan. BangChan mengepalkan tangannnya kuat. "Kau adalah sekongkolannya. Kenapa kaliam tidak masuk penjara juga, hah!"

"Sudah berapa kali kubilang, bukan aku, bukan BangChan, bukan hyung juga," Bambam membuka suara sambil menahan sakit disekujur tubuhnya karena ulah Mingyu.

"Keparat kau!" Mingyu kembali menendang badan Bambam kencang sampai Bambam kembali meringis kesakitan.

"Hentikan, Mingyu. Kau gila," Sehun pun ikut dalam berdebatan mereka.

"Aku bisa saja menghancurkan karir kalian berdua," Mingyu menunjuk Bambam, kemudian menunjuk BangChan juga. BangChan mengepalkan tangannya lebih kuat lagi.

"Bejat kau Kim Mingyu. Memang sehebat apa kau, hah?! Kau pikir hanya kau yang tersakiti disini!"

Bug

Itu BangChan yang memukul Kim Mingyu.

"Buktinya jelas. Kau tidak bisa mengelak. Polisi-polisi bodoh itu mudah sekali percaya dengan kaliam," ujar Mingyu, dia sudah tidak bisa mengendalikan amarahnya lagi. Berakhir dengan BangChan dan Mingyu yang tinju-tinjuan, mereka berkelahi hebat. Bambam yang awalnya hanya diam pun berusaha melerai mereka, namun dia tidak sekuat itu untuk melerai mereka. Sampai, satu suara yang tanpa diduga berhadil menghentikan mereka berdua.

ATTENTION ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang