23

1.8K 196 15
                                    

"Halo hyung," Felix baru saja datang bersama Minho dan Woojin dirumah sakit. Ketika sampai, Felix memang yang pertama kali menyapa BangChan.

"Bagaimana kabarmu hyung?" Minho menambahkan.

"I'm okay," jawab BangChan.

"Kau akan operasi kan besok?" Tanya Minho lagi.

"Hmm," BangChan menaikkan sudut bibirnya.

"Kita sudah mengkosongkan jadwal untuk besok," ujar Minho.

"gomawo, chingu," jawab BangChan sambil tertawa kecil.

"Semua jadwal sudah dikosongkan kecuali Felix," Minho berkata sambil menatap Felix, tatapannya tidak enak, seakan mengintimidasi Felix.

"Felix punya jadwal yang tidak bisa dibatalkan diluar kota," jelas Woojin. Minho terlihat tidak suka dengan itu.

"Cih, sepenting apa memang?" Tanya Minho sinis.

"Sudahlah Minho. Aku tidak perlu menjelaskannya lagi kan?" Woojin tak kalah sinis.

"Sudahlah, tidak usah bertengkar disini," BangChan yang akhirnya menengahi mereka berdua. Kemudian dia menatap Felix yang daritadi diam sambil menundukkan wajahnya, BangChan merasa Felix menyembunyikan sesuatu darinya.

"Berapa lama, Felix?" Tanya BangChan tiba-tiba, yang ditanya pun langsung menatap BangChan terkejut.

"Satu minggu," bukan Felix yang menjawab, itu Woojin. BangChan menatap Woojin tidak suka setelahnya.

"Aku bertanya kepada Felix," tegas BangChan sambil menatap Felix tajam. Yang ditatap pun balas menatap BangChan namun tak berani berkata apa-apa. BangChan menghelas nafasnya.

"Aku lelah sekarang" Ujar BangChan tiba-tiba. Mereka bertiga bertanya-tanya maksud BangChan berkata seperti itu. "Tidak bisakah Felix keluar dulu dari ruangan ini."

"Kenapa memyuruhnya keluar?" Tanya Woojin tidak terima.

"Aku hanya tidak ingin melihatnya," jawab BangChan santai. Woojin terlihat emosi mendengarnya.

"Apa-apaan kau!"

"Kenapa jadi kau yang marah?"

"Aku akan keluar. Jangan buat keributan dirumah sakit," ujar Felix seketika, kemudian dia benar-benar keluar dari ruangan itu. Woojin yang melihat itu sudah tidak habis pikir dengan BangChan.

"Aku tidak habis pikir lagi. Kau hanya mementingkan ego-mu!" Woojin ikut keluar setelah itu, menyisakan BangChan dan Minho yang sama-sama terdiam melihat adegan barusan. BangChan sendiri memilih tidak peduli dan memutuskan untuk menonton tv saja. Sedangkan, Minho bahkan masih sedikit tidak mengerti dengan situasi yang barusan. Kenapa BangChan harus mengusir Felix seperti itu, kenapa juga Woojin terlihat begitu marah.
.
.

"Tidakkah kau liat BangChan barusan Felix!" Seru Woojin pada Felix. Mereka sedang ada di rooftoop rumah sakit sekarang. Felix terlihat diam saja mendengar Woojin barusan.

"Felix kumohon batalkan saja," bujuk Woojin setelahnya.

"Aku tidak bisa, hyung," ujar Felix sendu sambil terus menatap kedepan.

"Felix kau lihat kan BangChan barusan," tegas Woojin sekali lagi.

"Aku melihatnya. Memang kenapa?" Felix malah balas bertanya. Woojin menghembuskan nafasnya kasar.

"Kau pernah menyelamatkannya dari tusukan itu dan dia masih saja seperti itu. Apa kau pikir dia akan berubah setelah tahu bahwa kau yang mendonorkan ginjalnya!" Woojin tak kuasa lagi menahan amarah. Dia marah dengan Felix yang terlalu keras kepala sampai mengorbankan dirinya untuk orang yang bahkan tidak peduli padanya.

ATTENTION ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang