"OH SEHUN, KAU SUDAH GILA, HAH?!"
Sehun refleks menjaukan handphone-nya dari telinganya. Kemudian mengembalikannya lagi ketelinga secara perlahan.
"Jangan teriak-teriak!" kesal Sehun.
"Dasar namja labil. Kenapa membawa kabur buronan?!" Dari nada bicaranya, Bambam sudah jelas sedang marah.
"Hanya ingin," jawab Sehun santai, yang membuat Bambam malah semakin emosi.
"Jangan bercanda! Cepat bawa dia kesini lagi. Kau dimana sekarang?!"
"Mianhae. Tapi aku tidak bisa."
"Kau yang melaporkannya, lalu apa yang kau lakukan sekarang?"
"Mianhae."
"Lebih baik cepat bawa dia lagi kesini."
Sehun diam sebentar, sebelum akhirnya memilih memutuskan sambungan teleponnya. Bambam meneleponnya lagi berkali-kali namun tidak Sehun hiraukan.
"Pasti dia sangat marah," ujar Mingyu. Sehun hanya tersenyum.
"Tidak usah difikirkan. Aku harus pergi sekarang," ujar Sehun sambil mengambil kunci mobilnya diatas meja.
"Oiya satu lagi," Sehun mengambil sesuatu dari dalam tas-nya. Kemudian menyerahkan kotak berbentuk persegi panjang kepada Mingyu. "Pakai handphone ini. Handphone-mu yang lama buang saja, nanti bisa terlacak sama polisi."
Mingyu menganggukkan kepalanya lalu mengambil handphone pemberian Sehun itu.
"Okay aku harus pergi sekarang. Jaga dirimu baik-baik," ujar Sehun sambil beranjak pergi dari sana.
"Hyung juga."
Kemudian Sehun segera pergi dari sana, mengingat dia masih ada jadwal lagi nanti malam.
.
.Operasi BangChan sudah selesai, operasinya berjalan lancar. BangChan hanya harus tinggal beberapa hari lagi dirumah sakit. Namun, sepertinya tidak ada yang menunjukkan ekspresi bahagia sekarang.
"Aku tidak pernah merasa se-frustasi ini," ujar Minho sambil mengacak-acak rambutnya.
"Ahh," Changbin menendang kursi didepannya, perasaan campur aduk itu membuatnya semakin kesal. Namun, tidak ada yang berniat menenangkan satu orang sekalipun, semuanya terlalu larut dalam pikiran sendiri-sendiri.
Seorang dokter tiba-tiba keluar dari ruang operasi. Seluruh mata langsung menuju kedokter itu.
"BangChan sudah bisa dipindahkan keruang rawat. Kalian sudah boleh menjenguknya."
.
."Bagaimana perasaanmu sekarang?" Tanya manager hyung yang sekarang berada diruang rawat BangChan.
"Okay," jawab BangChan pelan.
"Istirahatlah dulu hyung. Jangan banyak pikiran," ingat Changbin. BangChan kemudian menatap teman-temannya satu persatu, kemudian merasa ada yang kurang.
"Dimana Woojin dan Minho?" Tanya BangChan.
"Mereka sedang beli makanan diluar," jawab Jisung cepat. Namun, BangChan tetap merasa ada yang aneh dari ekspresi teman-temannya. mereka tidak terlihat senang, bahkan manager hyung juga.
"Ada apa?" Tanya BangChan.
"Apanya?" Tanya manager hyung balik.
"Kalian terlihat aneh," ujar BangChan. Seluruh member yang ada disana saling bertatapan, itu membuat BangChan semakin curiga.
"Apa yang disembunyikan dariku?" Tanya BangChan.
"Lebih baik kau istirahat dulu," ujar manager hyung. "Hyung dan yang lain akan membahas pekerjaan dulu diluar."
![](https://img.wattpad.com/cover/208512962-288-k991921.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ATTENTION ✔
Fanfiction▪Siapa yang tidak ingin diperhatikan oleh hyungnya -Lee Felix ▪Dia mengincarku, dia tidak akan membiarkanku merasa aman. -BangChan ### "Jangan diperdaya oleh ego-mu" -Bambam "Dia benar-benar tidak bisa ditebak" -Kim Woojin "Sok suci kalian semua" ...