Sudah seminggu sejak Straykids selesai syuting mv. Para member sekarang sibuk dengan kegiatannya masing-masing, mereka diberi kebebasan selama satu minggu sebelum persiapan untuk comeback mereka sesuai tanggal yang dijadwalkan.
Didorm sedang sepi, Seungmin, Jisung, dan Hyunjin sedang reunian dengan teman-teman sekolahnya masing-masing. Jeongin sedang kerumah orang tuanya yang juga berada di Seoul. Sedangkan, Changbin dan Minho sedang berkencan dengan pacarnya. Ya, mereka sudah punya pacar, tentu saja mereka harus merahasiakannya sebaik mungkin agar tidak ketahuan oleh para fans dan reporter-reporter diluar sana.
Dengan begitu, di dorm hanya ada Woojin, BangChan, dan Felix. Mereka bertiga tidak punya hal yang akan dilakukan, Felix awalnya ingin bertemu dengan teman-teman sekolahnya juga, tapi mereka semua sibuk.
"Tidakkah kalian bosan dirumah?" Tanya Woojin tiba-tiba. Mereka bertiga memang sedang berkumpul diruang tamu, tapi semuanya sibuk dengan hp-nya masing-masing.
"Aku ingin tidur," jawab BangChan sambil tetap menatap layar handphone-nya.
"Kenapa leader kita tidak seru sekali," keluh Woojin
"Felix, kau tidak kau melakukan sesuatu?" Woojin beralih ke Felix sekarang.
"Hmmm," Felix tampak memikirkam sesuatu untuk diucapkan. "Entahlah, aku sedang tidak ingin melakukan apapun."
"Aku harus apaaaaaa," Woojin pasrah.
BangChan beranjak dari duduknya tiba-tiba. "Mau kemana?" Tanya Woojin.
"Aku sudah bilang mau tidur," jawab BangChan. Kemudian BangChan menyambar snack yang ada diatas meja dan pergi kekamar.
"Itu snack-ku," sahut Woojin, memang itu punya Woojin, tadi dia beli di supermarket.
"Nanti kuganti," jawab BangChan santai sebelum benar-benar pergi kekamar. Woojin dan Felix masih membisu ditempatnya masing-masing, tapi hanya 10 detik.
"Felix," panggil Woojin.
"Apa?"
"Monopoli"
"Apanya"
"Main"
"Siapa"
"Kita"
"Gak ah," jawab Felix malas, dia malah lanjut rebahan disofa sambil memainkan hp-nya.
"Kajja Felix," Woojin masih membujuk Felix, sepertinya dia dihantui rasa bosan. Padahal bisanya Woojin tidak seperti itu.
"Baiklah, tapi kau harus membelikanku es krim nanti malam," tawar Felix, Woojin hanya menghela nafasnya.
"Baiklah baiklah," Woojin akhirnya mengalah demi mengatasi rasa bosannya.
Mereka benar-benar bermain monopoli setelahnya, Woojin harus menahan kesal karena daritadi kalah dari Felix.
"Menyebalkan, kau tidak boleh mengalahkan hyung-mu," seru Woojin.
"Aku tidak peduli Kim Woojin," jawab Felix sambil tertawa.
"Yak! Berani sekali kau," kesal Woojin.
"Kau bahkan kalah dariku, hyung-ku yang paling tampan," ujar Felix meremehkan.
"Cih, kau..." omongan Woojin terpotong ketika BanhChan tiba-tiba membuka pintu kamarnya dan sudah mengenakan celana panjang dan jaket, dia terlihat sedang tergesa-gesa.
"Mau kemana kau?" Tanya Woojin yang melihat BangChan terlihat sedikit tergesa-gesa.
"Aku ada urusan sebentar," jawab BangChan. Woojin melihat ada yang tidak beres dengannya, dia bisa melihat itu dari cara BangChan menjawab pertanyaannya tadi. Woojin memang sangat peka.
"Aku ikut," kata Woojin kemudian, namun BangChan terlihat tidak menghiraukan.
"Tidak usah, ini urusan pribadiku," jawab BangChan sambil mengambil kunci mobilnya.
"Kalau begitu aku akan tunggu dimobil," Woojin tidak menyerah.
"Kubilang jangan Woojin," jawab BangChan tetap tidak mengalihkan pandangannya. Tapi Woojin tidak menyerah, dia menghampiri BangChan. Felix hanya melihatnya dari tempatnya duduk.
Woojin menghadang jalan BangChan, dia berhenti didepan BangChan. "Apa yang kau rencanakan, BangChan?" Tanya Woojin pelan, tapi tetap saja Felix mendengarnya.
"Aku tidak punya waktu, Woojin," BangChan segera pergi dari situ, mengalihkan perhatiannya dari Woojin. Tidak ada waktu untuk berbasa-basi lagi baginya, dia langsung keluar dari dorm meniggalkan Woojin dan Felix yanh dilanda tanda tanya.
Felix masih diam daritadi sambil memerhatikan BangChan hilang dari pandangannya. Woojin memperhatikan Felix sebentar, sebelum mengatakan. "Ayo."
Ayo? Apa maksudnya? Felix bingung. "Kemana?" Tanyanya. Woojin mengambil kunci mobil setelahnya, bukan mobilnya, itu adalah mobil manager hyung. Dia meninggalkan mobilnya disini dari kemarin karena ada urusan mendadak saat sedang didorm Straykids. Dia dijemput oleh orang lain, entah temannya atau siapa.
"Ikut," jawab Woojin.
"Yang jelas dong," keluh Felix. Tidak bisa menyalahkannya, karena memang Woojin tidak jelas daritadi.
"Ikuti BangChan," jawab Woojin lagi dengan suara yang lebih dibesarkan. Felix kaget, tentu saja kaget.
"Kau bercanda, hyung?" Tanya Felix memastikan. Namun, dia yakin Woojin tidak mungkin bercanda dari tatapannya. Woojin juga sudah mengambil jaketnya dan memakainya, namun dia tetap memakai celana pendeknya yang dipakainya daritadi. Dia juga membawa topi dan masker untuk jaga-jaga.
"Jangan banyak tanya, ambil topi dan maskermu juga," ujar Woojin. Berhubung Felix sudah memakai celana panjang dan sweater, jadi dia tidak perlu memakai jaket lagi. Felix menuruti hyung-nya dan mengambil topi dan masker. Lalu mereka bergegas menuju mobil sebelum BangChan pergi terlalu jauh.
"Kenapa kita mengikutinya, hyung?" Tanya Felix disela-sela keheningan di mobil. Woojin terlalu serius mengikuti mobil BangChan.
"Perasaanku hanya tidak enak tentangnya," cemas Woojin. "BangChan tidak pernah terlihat secemas itu."
"Apa ini ada hubungannya dengan Kim Mingyu?" Tanya Felix hati-hati. Woojin terdiam sebentar.
"Aku juga berfikir begitu," jawabnya akhirnya.
Mereka terdiam lagi untuk waktu yang lama, sampai BangChan berhenti suatu tempat. Woojin pun menghentikan mobilnya juga, namun ditempat yang sedikit lebih jauh dari mobil BangChan.
BangChan turun dari mobil dan berjalan cepat meninggalkan mobilnya. Woojin dan Felix pun memgikuti BangChan dengan hati-hati, tidak lupa m.emakai topi dan maskernya.
Mereka mengikuti BangChan sampai BangChan berhenti disuatu tempat, itu adalah lapangan yang luas. Disebelahnya ada gedung yang sepertinya tidak terpakai lagi, seperinya itu gedung bekas kebakaran karena ada bekas-bekas habis terbakar dibeberapa bagian.
Woojin dan Felix bersembunyi didekat gedung. Mereka melihat BangChan yang sedang menghampiri seseorang yang sedang ada diujung lapangan yang dekat dengan tangga naik keatas gedung, tangganya berada diluar gedung.
Orang itu membelakangi BangChan. Felix seperti pernah melihatnya, bahkan Woojin sepertinya mengenalinya.
"Hyung," panggil BangChan dari belakang. Woojin dan Felix menajamkan telinga mereka untuk mendengar pembicaraan BangChan.
Saat itu juga, yang dipanggil menoleh kearah BangChan. Saat itu pula, Woojin dan Felix langsung tau siapa orang itu
Oh Sehun
--
Akhirnya update lage. Aku masih keinget-inget X1 terus dari kemaren :(
Btw makasi yg udh sempetin baca part ini
Voment nya jgn lupa :)JustKey01
200109
KAMU SEDANG MEMBACA
ATTENTION ✔
Fanfiction▪Siapa yang tidak ingin diperhatikan oleh hyungnya -Lee Felix ▪Dia mengincarku, dia tidak akan membiarkanku merasa aman. -BangChan ### "Jangan diperdaya oleh ego-mu" -Bambam "Dia benar-benar tidak bisa ditebak" -Kim Woojin "Sok suci kalian semua" ...