20

1.7K 175 6
                                        

Felix sedang berjalan sendiri sekarang, dengan kedua tangan yang dia masukkan kesaku celananya, serta menutupi wajahnya dengan masker dan topi. Jalanan tidak begitu ramai hari ini, tidak juga sepi.

Banyak sekali hal yang difikirkan Felix saat ini. Tentang BangChan yang sekarang membutuhkan donor agar tetap bisa beraktivitas dan hidup normal seperti biasanya, tentang Mingyu yang begitu terobsesi untuk menyakiti BangChan dan orang-orang disekitarnya, tentang Sehun yang Felix belum benar-benar mengerti siapa dia sebenarnya dan alasan ia masih membiarkan Mingyu berbuat seperti itu tanpa melaporkannya padahal mereka tinggal serumah. Tidak bisa dipungkiri kalau Felix juga tahu masalah-masalah tentang Mingyu, BangChan, dan Bambam karena Felix sudah lama tinggal bersama BangChan. Namun, Felix hanya tahu bahwa kakak Bambam adalah pelaku pembunuhan dan pemerkosaan itu dan bahwa Mingyu adalah Kakak kandung Somi. Kenyataan bahwa Bambam adalah adik dari seorang pembunuh adalah hal yang paling ditutupi oleh perusahaan.

Saking seriusnya melamun, Felix sampai tidak sadar kalau didepannya ada orang yang hampir saja bertabrakan dengannya.

"Mianhae," ujar Felix sambil memundukkan kepalanya. Namun, seseorang yang ternyata wanita itu rupanya mengenali Felix walaupun dengan wajah ditutupi oleh masker.

"Lee Felix?! Kau Lee Felix,"

Hal yang paling disesali Felix adalah wanita itu mengatakannya dengan suara yang besar, sehingga tak berapa lama kemudian orang-orang mulai memergokinya.

"Kau benar-benar Felix?"

"Astaga kau artis yang memukuli orang waktu itu kan"

"Kau terlihat kalem. tapi ternyata..."

"Aku dengar kau memiliki gangguan emosi? Apa itu benar?"

"Ternyata kau lebih tampan jika dilihat langsung"

"Astaga aku sedang berbicara didepan Felix Straykids"

Felix ingin segera pergi dari situ, tapi rasanya itu sulit sekali. Felix takut dibilang sombong jika langsung pergi tanpa berkata apa-apa, tapi sekarang Felix juga tidak tahu harus berkata apa, mood-nya sedang jelek untuk bisa mengatakan sesuatu.

"Felix-ssi, kemana saja kau. Cepat naik," seseorang tiba-tiba datang dan berbicara dari dalam mobil. Dia langsung menyuruh Felix untuk naik kemobilnya.

"Maaf tapi aku harus pergi," begitulah yang dikatakan Felix sebelum pergi dan masuk kedalam mobil. Felix sempat mendengar orang-orang berbicara selagi dia berjalan masuk kemobil.

"Bukankah itu Jinyoung?"

"Benar itu Jinyoung. Apa mereka sedang jalan bersama?"

"Mereka didalam satu agensi, wajar saja jika mereka dekat"

Begitulah yang sempat didengar oleh Felix, mereka mungkin membicarakannya lagi setelah Felix pergi.

"Apa yang kau lakukan sendirian, Felix?" Tanya Jinyoung setelah Felux masuk kedalam mobilnya.

"Aku hanya sedang bosan di dorm," jawab Felix.

"Kau harus berhati-hati dalam memilih tempat, ingat bahwa kau itu idol," ingat Jinyoung.

"Mianhae, seharusnya aku belajar dari kesalahan."

Jinyoung sedikit merasa bersalah setelah mendengar Felix berkata seperti itu. "Bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bilang bahwa sebagai idol kau harus berhati-hati, banyak orang yang ingin menjatuhkanmu."

"Aku mengerti," jawab Felix pelan kemudian.

"Kau bisa cerita padaku jika ada masalah," ujarnya.

ATTENTION ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang