"Ini soal Felix," ujar Bambam. Ia ingat beberap hari yang lalu saat ia menjenguk BangChan, ia melihat Felix keluar-masuk ruangan dokter yang kalau tidak salah sama dengan dokter yang menangani BangChan.
BangChan menunggu Bambam melanjutkan. Namun, Bambam kembali diam seperti memikirkan sesuatu.
Ah sepertinya tidak usah bilang dulu, batin Bambam.
"Tidak jadi," ujar Bambam selanjutnya dan langsung keluar dari ruangan itu selanjutnya. BangChan mengerutkan keningnya selepas kepergiam Bambam.
Entah kenapa, perasaan BangChan sedikit tidak enak sekarang, rasanya ada sesuatu yang membuatnya khawatir, namun BangChan tidak tahu apa.
Sementara itu, Bambam yang sudah keluar dari kamar BangChan tiba-tiba menerima pesan dari Sehun.
Ke gedung waktu itu. Ada yang ingin kusampaikan.
Begitulah isi pesan Sehun yang baru saja Bambam dapatkan selepas kepergiannya dari rumah sakit. Bambam segera pergi ke gedung itu, gedung dimana Felix ditikam oleh Mingyu karena menyelamatkan BangChan. Entah apa yang akan disampaikan Sehun tapi tiba-tiba saja perasaan Bambam menjadi tidak enak.
.
.Tak berapa lama setelah kepergian Bambam, Sehun sampai dirumah sakit dan menemui BangChan dikamar-nya, tanpa dia tahu bahwa Bambam baru saja pergi dari sana.
"Hei," sapanya pada BangChan saat tiba. BangChan yang melihat Sehun datang membalas sapaannya dengan tersenyum.
"Kau akan operasi kan besok?" Tebak Sehun meski dia sudah tahu BangChan memang akan melakukan operasi besok.
"Sepertinya masalah operasiku sudah menjadi rahasia umum," ujar BangChan tak luput dari senyummya.
"Apa tidak menegangkan?"
"Sedikit."
Sehun tertawa kecil mendengarnya. "Ngomong-ngomong," lanjut Sehun.
BangChan menatap Sehun tanda tanya."Bagaimana dengan Felix?"
Raut wajah BangChan seketika berubah kala mendengar nama Felix
"Entahlah," jawab BangChan. "Dia tidak ada saat operasiku nanti."
Sehun menatap BangChan penuh selidik, sepertinya dia tahu apa yang dipikirkan BangChan.
"Kau kecewa?" Tanya Sehun tiba-tiba, BangChan spontan membulatkan matanya.
"Tidak," BangChan terlihat sedikit gugup tiba-tiba.
"Sok gengsi kau," Sehun menepuk pundak BangChan sambil tersenyum. Setelah itu, Sehun tiba-tiba merasa teggorokannya kering dan akhirnya mengambil minum yang tadi sempat dia beli sebelum sampai kesini.
"Perasaanku tidak enak akhir-akhir ini," ujar BangChan.
"Wae? Karna Felix?" Tanya Sehun setelah meneguk habis minumannya.
"Kurasa begitu," jawab BangChan. Sehun merasa ada nada cemas dibalik perkataan BangChan barusan.
"Sudahlah. tidak usah difikirkan," ujar Sehun akhirnya. "Lebih baik kau beristirahat, besok hari operasimu." Setelah itu, BangChan terdiam beberapa saat.
"Hyung," panggil BangChan tiba-tiba.
"Hmm?"
"Kau dan Bambam merencanakan apa?"
Sehun sedikit terkejut dengan pertanyaan BangChan kali ini, bingung juga harus bagaimana.
"Seperti yang kau tahu," jawab Sehun akhirnya.
"Apa kau bisa melihatnya dipenjara nanti?"
Sehun kembali terdiam, sungguh sebenarnya dia tidak ingin Mingyu dipenjara. Namun, Sehun juga tidak mau jika orang lain terus terancam karena Mingyu. Sehun tahu seharusnya dari dulu dia melakukan ini, tapi dia benar-benar tidak bisa. Entahlah, hanya saja memang dia tidak bisa.

KAMU SEDANG MEMBACA
ATTENTION ✔
Fanfic▪Siapa yang tidak ingin diperhatikan oleh hyungnya -Lee Felix ▪Dia mengincarku, dia tidak akan membiarkanku merasa aman. -BangChan ### "Jangan diperdaya oleh ego-mu" -Bambam "Dia benar-benar tidak bisa ditebak" -Kim Woojin "Sok suci kalian semua" ...