"Yak kau mau kupotong jadi tiga hah?!" Seru Changbin pada Jisung yang baru saja mengatainya mirip alien.
"Mana mungkin kau bisa mencincangku jadi tiga jika lihat diriku yang tampan ini."
"Jangan macam-macam denganku, Jisung," berakhir dengan Changbin dan Jisung yang kejar-kejaran disana. Sampai beberala barang terjatuh dari tempatnya, untung saja tidak ada barang penting yang jatuh.
"Tidak bisakah kalian tenang sedikit. Pusing kepalaku melihat kalian?" Ujar Hyunjin yang daritadi risih melihat kelakuan tom and jerry ini.
"Abaikan saja kita," jawab Changbin masih setia kejar-kejaran dengan Jisung.
"Abaikan apanya. Bagaimana mungkin mengabaikan manusia seperti kalian ini."
Changbin dan Jisung memilih tidak meggubris perkataan Hyunjin barusan. Mereka masih kejar-kejaran, sampaj akhirnya Changbin berhasil menangkap Jisung yang masib berusaha melepaskan diri.
"Kau tidak akan menang dari yang lebih tua, asal kau tahu." Ujar Changbin sambil menggelitiki Jisung. Jisung pun tidak mungkin tidak tertawa digelitiki oleh Changbin seperti itu, bahkan dia tidak bisa melarikan diri karena ditahan oleh Changbin.
"Kenapa ada makhluk seperti kalian ini dimuka bumi ini," Jeongin yang baru kembali dari dapur langsung mengelus dada melihat kelakuan yang lebih tua darinya itu.
"Jangan sok polos kau, Jeongin," ujar Changbin sambil berhenti menggelitiki Jisung, sudah cukup puas sepertinya.
"Aku memang polos," ujar Jeongin dengan muka polosnya itu. Tiba-tiba, BangChan datang dengan empat buah kotak pizza ditangannya.
"WOAHHHHH!"
"PIZZA PIZZA PIZZA"
"Saranghae BANGCHAN HYUNG"
Hanya dengan empat kotak pizza, suasana menjadi lebih rusuh dan para member mulai mendekati BangChan.
"Dimana Felix?" Tanya BangChan begitu melihat tidak ada Felix disana.
"Itu Felix," ujar Woojin sambil menunjuk Felix yang baru saja keluar dari kamar mandi, dia terlihat baru selesai mandi.
"Kalau begitu semuanya berkumpul. Kita harus makan ini bersama," BangChan pun duduk diruang tamu apartemen itu, diikuti oleh member lain termasuk Felix.
"Felix, duduklah disampingku," ujar BangChan. Felix pun mengangguk dan duduk disebelah BangChan.
"Siapa yang akan menghabiskan sebanyak ini?" Tanya Minho yang cukup terpana saat membuka satu persatu pizza. Dan itu benar-benar sangat banyak.
"Akan habis juga nanti, ada Changbin yang mau menghabiskannya," ujar Woojin sambil menaik-turunkan alisnya dihadapan Changbin.
"Mungkim saja," jawab Changbin. Changbin berniat mengambil pizzanya, namun dengan segera ditepis oleh BangChan.
"Biarkan pemilik rumah yang duluan," ujar BangChan.
"Cih, menyebalkan," Changbin kesal.
"Felix, kau ambil duluan," kemudian BangChan menyuruh Felix segera mengambil jatah pizzanya.
"Felix asal kau tahu," Jeongin angkat bicara tiba-tiba. "BangChan hyung sepertinya sangat merindukanmu satu bulan belakangan ini."
BangChan langsung melempar Jeongin dengan saus yang dipegang BangChan, untung saja BangChan belum sempat membukanya. "Jangan aneh-aneh," ujar BangChan kemudian.
Jeongin hanya cekikikan melihat tingkah BangChan itu. Ya, mereka memang sedang sibuk beberapa bulan belakangan ini. Ngomong-ngomong, ini sudah setahun sejak Felix keluar dari dorm Straykids. Biasanya mereka akan menyempatkan keapartemen Felix seminggu sekali, BangChan sendiri mungkin bisa tiga sampai empat kali seminggu. Namun, karena kesibukan mereka saat ini, mereka jadi agak sulit mengunjungi Felix.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATTENTION ✔
Fanfiction▪Siapa yang tidak ingin diperhatikan oleh hyungnya -Lee Felix ▪Dia mengincarku, dia tidak akan membiarkanku merasa aman. -BangChan ### "Jangan diperdaya oleh ego-mu" -Bambam "Dia benar-benar tidak bisa ditebak" -Kim Woojin "Sok suci kalian semua" ...