16

1.7K 191 11
                                    

Sudah dua minggu Straykids melakukan promosi untuk album baru mereka. Lelah? Pasti. Tapi usaha mereka terbayar ketika mereka mendapatkam second win nya. Rasa bahagia itu benar-benar terlihat diwajah seluruh member.

"Aku sudah lama menantikan ini," ujar Jisung tidak percaya.

"Kita sudah bekerja keras," sambung BangChan sambil tersenyum lebar, bahagia pasti.

"Kita harus merayakan ini!" Seru Woojin.

"MAKAN MAKANN!" Changbin yang berseru sekarang.

"Akan kutraktir," ujar manager hyung yang sedari tadi memang ada bersama mereka, turut merasakan bahagia.

"Woahh makan gratis!" Seru Hyunjin kesenangan.

"Akhirnya kita ditraktir manager hyung"

"Sudah berapa lama kita tidak ditraktir manager hyung?"

"Aku harus memborong makanan"

Yang dibicarakan hanya tersenyum melihat tingkah para member yang sangat kekanakan tersebut. Hari ini adalah hari yang baik untuk para member Straykids dan juga manager hyung.
.
.


























"Aku takut," ujar gadis itu dengan lirih, gadis berdarah korea-kanada itu sedang berusaha mengutarakan isi hatinya kepada pria didepannya, walaupun itu terlihat sangat sulit baginya.

"Wae? Kau bisa mengatakannya padaku," ujar BangChan berusaha menenangkannya. Namun yang diajak bicara malah diam saja, terlihat jelas ekspresi gelisah diwajahnya.

"Aku tidak bisa," lanjut gadis itu sambil menggeleng pelan.

"Aku tidak akan memaksamu, Jeon Somi," ujar BangChan berusaha tenang. "Tapi nanti kau harus mengatakannya padaku, okay?"

Yang ditanya malah diam saja. Dan akhirnya dia mengangguk pelan, namun wajah penuh keraguan itu masih tampak jelas dimata BangChan.
BangChan pun hanya bisa mengelus  puncak kepala Somi dengan halus, masih berusaha menenangkannya.

"Kau tidak perlu menyimpannya sendiri."

Pintu rumah tiba-tiba terbuka, menampakkan seorang pria bertubuh tinggi dan juga tampan. Orang yang sangat dikenal BangChan, begitupula Somi.

"Ah, Mingyu," sahut BangChan. Sementara itu, Somi yang ada disebelahnya secepat mungkin mengubah ekspresinya menjadi biasa aja setelah melihat Mingyu datang.

"Aku pulang cepat hari ini. Kau tidak perlu repot-repot menemani Somi disini," ujar Mingyu.

"Tidak apa, lagipula aku memang sedang libur sekarang," jawab BangChan. BangChan memang seorang trainee sekarang, bersama dengan Bambam juga. Namun sepertinya Bambam akan debut duluan.

"Kalau begitu aku mau ganti baju dulu," ujar Mingyu sebelum akhirnya berlalu kekamrnya.

BangChan baru menyadari kalau dari tadi - mungkin dari saat Mingyu datang - Somi menggenggam tangan BangChan erat sambil menundukkan kepalanya.

"Wae?" Tanya BangChan pelan. Namun lagi-lagi, yang ditanya hanya diam saja.

"Lebih baik kau istirahat saja," ujar BangChan akhirnya. Somi pun akhirnya menurut dan pergi kekamarnya. BangChan pun memutuskam untuk kembali kerumahnya juga saat itu.
.
.

























Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam, namun Felux masih terjaga dikasurnya. Dia sudah berusaha untuk tidur, namun tetap saja tidak bisa. Felix pun berakhir dengan bermain game di handphone-nya. Sampai tiba-tiba, pintu kamar Felix dibuka oleh sesorang.

ATTENTION ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang