09

2K 223 18
                                    

"Hyung," panggil Felix. Saat ini dia dan yang lainnya sudah ada di dorm, syuting hari pertama sudah selesai dan mereka baru saja tiba di dorm. Felix hanya berdua dengan BangChan didapur, sedangkan yang sedang bersantai diruang tv.

"Wae?," jawab BangChan singkat.

"Apa kau yang menukarnya?" Tanya Felix hati-hati.

"Apa maksudmu?" Tanya BangChan lagi, tapi kali ini dengan nada dingin.

"Emm...," Felix sebenarnya agak takut untuj menanyakannya, dia takut BangChan malah tersinggung dan berfikir Felix kepedean.

"Sudahlah, aku tidak megerti maksudmu," BangChan mengambil kopi-nya yang baru saja dibuatnya dan berlalu meninggalkan Felix.

Aishh, jangan berhayal Felix, pikir Felix. Dia tidak mau berharap terlalu tinggi, lagipula BangChan tidak mungkin ingat kalau dia punya alergi udang.

Felix mengambil minum dan kembali keruang santai sambil ikut menonton tv dengan yang lainnya.

"Felix-ssi," panggil Changbin. Kemudian dia tiba-tiba memeluk Felix.

"Yak, hyung," Felix berusaha melepaskan tangan Changbin yang memeluknya itu, entah apa yang merasukinya.

"Kenapa kau sangat tinggi, sih," keluh Changbin. Felix benar-benar melepaskan pelukam Changbin sekarang, jujur saja Felix geli dipeluk seperti itu.

"Hyung yang pendek," ujar Felix sambil melengos duduk kesofa.

"Changbin memang sudah tidak waras," Jisung mengatakannya sambil berbisik namun suaranta dibesarkan agar terdengar oleh yang lain.

"Aku setuju denganmu," Hyunjin ikut-ikutan.

"Yang kalian lakuin ke binnie itu, jahat!" Changbin melengos pergi kekamarnya dan menutup pintunya.

"Ahh, apa dia marah?" Tanya Woojin penasaran.

"Changbin mana bisa marah," sahut Minho.

"Ngomong-ngomong, syuting mv akan memakan waktu berapa hari?" Tanya Seungmin tiba-tiba.

"Mungkin sekitar empat hari," jawab BangChan.

"Mv kelima tahun ini huft," keluh Jeongin. Melelahkan sekalu pastinya.

"Kita sudah berusaha keras," ujar BangChan meyakinkan yang lainnya bahwa usaha mereka tidak akan sia-sia, semuanya hanya butuh waktu.

"Kita pasti akan sesukses para senior kita," sambung Woojin meyakinkan.

"Dan lebih sukses lagi," kali ini Jisung pun ikut meyakinkan, dia tersenyum. Semuanya ikut tersenyum. Mereka tahu hari itu akan tiba, hari dimana seluruh dunia menantikan mereka, dimana grup mereka akan menjadi sejarah baru untuj dunia perkpop-an. Mereka tahu itu dan mereka akan berusaha sangat keras untuk mewujudkannya.

"Kenapa suasana jadi dramatis begini," Changbin tiba-tiba datang, menghancurkan suasana dramatis barusan.

"Aishhh kenapa hyung merusak suasana indah ini," canda Jeongin.

"Indah apanya, kalian sangat lebay," bela Changbin tidak mau kalah.

"Changbin masuklah kekamar," BangChan pun ikut-ikutan kali ini.
.
















"Apa kabarmu, hyung?" Tanya Bambam pada seorang hyung didepannya, Mereka dibatasi oleh kaca transparan. Sudah menjadi rutinitasnya untuk datang kesini hampir satu minggu sekali, kecuali kalau benar-benar sibuk.

"Gwenchana," jawabnya sendu.

"Pasti tidak enak berada disana," ujar Bambam sedih, mengingat hyung-nya yang sudah menghabisakn hampir 5 tahun dibalik jeruji besi.

"Yang penting kau baik-baik saja," hiburnya walaupun itu malah membuat semakin menyakitkan.

"Aku akan menemukan pelaku sebenarnya, percayalah padaku, hyung," Bambam sudah sering mengatakan itu, bahkan sangat sering. Tapi, sampai detik ini pun dia belum bisa menemukan pelaku sebenarnya.

"Jangan. Kau akan terluka nanti," ucap hyung-nya, dia mengatakan dengan tulus.

"Ini juga sangat menyakitkanku, hyung," Bambam memukul dadanya sendiri, dia benar-benar merasa gagal, harusnya dia bisa menjaganya dengan lebih baik sehingga sesuatu seperti ini tidak akan terjadi.

"Berbaikanlah dengan BangChan," ucal hyung-nya akhirnya.

"Percuma, dia tidak akan mendengarkan. sulit untuk berurusan dengannya diluar masalah pekerjaan," aku Bambam.

"Kau pasti bisa," hibur hyung-nya, dia tahu selama ini BangChan hanya salah paham, tapi sulit untuk menjelaskan yang sebenarnya, sangat sulit untuk dicerna.

Raut hyung-nya sendu, dia seperti sudah kehilangan semangat dalam hidupnya, memang rasanya sangat mengerikan berada didalam jeruji besi dalam waktu yang sangat lama.

"Hyung, kau harus bertahan, aku pasti akan mengeluarkanmu dari tempat terkutuk ini. Berjanjilah padaku untuk tetap menunggu sampai aku berhasil menemukan pelaku sebenarnya," Bambam meyakinkan hyung-nya.

"Hmmm," hyung-nya menjawab dengan senyum tipis yang terlihat dipaksakan.

"Aku harus segera kembali, hyung. Aku masih punya jadwal pribadi," ucal Bambam akhirnya.

"Nee, jaga dirimu," jawab hyung-nya mengingatkan.

"Hmm, hyung juga," ujar bambam sambil tersenyum. Kemudian, dia segera keluar dari ruangan itu.

Bambam masih duduk ditempatnya sambil termenung, kemudian dia mengatan sesuatu untuj dirinya sendiri, dengan sangat pelan. "Harusnya aku memberitahumu pelaku-nya, tapi aku tak mau kau kenapa-napa. Hanya saja masalahnya...

































....Pelakunya sangat dekat dengannya"
.



Segini dulu ya part ini eheh..
Aku baru sadar kemaren kalau belum nulis part baru gegara keasikan main game🤣🤣
Btw senin udh masuk sklh dan pasti bakal sibuk, jadi mungkin aku bakal lebih jarang update, tp seenggaknya aku bakal update sekali seminggu, tenang aja :v

JustKey01
200104

ATTENTION ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang