part 3

972 47 0
                                    

Azelvin POV

Rasanya sangat menyenangkan seperti ini, berada dalam satu tempat dengan mu, hanya kita tidak ada orang lain. Tidak percuma aku memberikan uang ku kepada mereka, agar mereka tidak datang ke kafe ini. Uang adalah hal mudah untukku, lagi pula si Jackson Aleston itu tidak memiliki keturunan lain selain aku, jadi tidak masalah aku berbuat seperti ini.

Setiap detik ini akan ku ingat selalu, detik demi detik ini tidak akan ku lewatkan, bahkan aku tak sanggup berkedip. Sebenarnya aku tidak tega melihatnya yang lelah dan bimbang, mungkin dia takut karena kafe ini sepi.

Aku sudah melakukan ini 4 kali seingatku. Yang pertama saat ada Edzard lalu yang kudapatkan adalah melihat kemesraan antara keduanya, tertawa bersama,bercanda gurau, itu membuat ku ingin menggantikan posisi Edzard. Dan aku tidak melakukannya lagi jika ada Edzard, oleh karena itu aku hanya melakukannya ketika Edzard tidak berjaga di kafe sehingga  hanya ada Evelyne dan aku, ya........ Hanya kita.

Kemudian Evelyne berbicara dengan orang diseberang sana melalui via telepon, kurasa itu Edzard. Aku mendengarkan semuanya dengan jelas, apa-apaan Edzard itu, berani beraninya dia menggoda Evelyne dengan gombalannya yang tak berkelas dan menjijikkan. Awas kau Edzard aku akan melakukan perhitungan dengan mu, kau harus tau Evelyne itu milikku, hanya milikku,apa yang menjadi milikku akan tetap menjadi milikku dan akan terus seperti itu,siapapun tidak berhak mengambilnya dari ku.

"Edzard sialan" gumamku

Evelyne pergi kebelakang kurasa dia pergi ke dapur. Aku meninggalkan amplop berisikan uang dan juga baju yang dia inginkan tadi sewaktu dia pergi dengan teman sialannya itu. Bisa bisanya temannya itu membuat Evelyne menunggu lama dan hampir mati karena kebosanan. Ngomong-ngomong soal itu, tadi aku tidak sengaja bertemu Evelyne di mall, betapa senangnya hatiku, benar kata orang 'jodoh nggak akan kemana'. Dia terlihat sedang memilihkan barang untuk temannya, dan dia juga melihat baju, dari tatapannya aku melihat dia menginginkan baju ini. Tapi dia tidak membelinya, bukankah aku sudah memberinya uang dalam amplop kemarin, apa mungkin Evelyne ragu untuk memakai uang dariku? Aaah.... Bisa saja dia berpikiran aku akan menggambilnya. Setelah Evelyne pergi dari sana, aku membeli baju yang dia inginkan, dan ternyata itu baju couple. Aaah..... Gadis itu benar-benar membuatku gila. Jika dia membeli baju couple untuk siapa yang satu lagi? Tidak mungkin bukan dia akan memakai semuanya? Edzard? Atau aku? Persepektif yang gila.

Setelah meletakkan amplop dan baju itu aku pergi dari kafe itu untuk bertemu dengan para sahabat ku.

🏍️🏍️🏍️🏍️🏍️

Akhirnya aku sampai di rumah Ezra.

"Wooooi" ucapku dan duduk di sofa sebelah Axel dan mengambil makanan yang berada di tangannya.

"Idih main comot-comot aja lo, beli sendiri kek" ucap Axel dan mengambil lagi makanannya dari tanganku.

"Itu makanan juga bukan lo yang beli, paling lo ngambil punya Ezra"

"Ya terserah gue dong"

"Ya berarti terserah gue juga dong"

"Udah siih, makanan pake berebut, ntar gue beliin sepabriknya, Lo vin masuk rumah orang bukannya permisi atau ketok pintu lah minimal, atau gimana gitu, ini malah wooi" ucap Ezra menghentikan perdebatanku dengan Ezra yang unfaedah.

"Ya ya ya"

"Ooh iya, vin ntar ada balapan lo ikut nggak? gengnya Alvero nantangin"

"Heran gue gengnya Alvero kenapa dah? Dari SMP sampe sekarang nantangin kita mulu" Azelvin tampak tak senang dengan apa yang dia katakan.

"Kita?" Tanya Axel

"Ya, gue doang"

"Lo ikut nggak?"

Heartbreak Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang