Evelyne dan Azelvin kini mendorong troli bayi mereka.
Cie.... bukan-bukan, mereka mendorong troli bayi Azka, bukankah Azka anak mereka? Iya... Tapi yang mereka dorong ini troli bayi Azka El Zachary yang berusia tiga bulan.Aaah... Waktu berlalu begitu cepat, jangan tanyakan hubungan Azelvin dan Evelyne please... mereka juga tidak tahu.
"Azka makin hari makin mirip aja sama Edzard" ucap Evelyne.
"Kenapa? Jatuh cinta?" Tanya Azelvin.
"Iissh" ucap Evelyne memukul bahu Azelvin.
"Apa kau sudah mencintaiku?" Tanya Azelvin yang entah sudah yang ke berapa kalinya. Sudah tiga bulan ini Azelvin menanyakan hal yang sama setiap hari, bukan-bukan lebih tepatnya dalam sehari Azelvin menanyakan hal itu puluhan kali, jadi? Hitung saja berapa kali Azelvin sudah bertanya seperti itu.
"Mungkin nanti" jawaban Evelyne yang selalu sama, padahal dia sudah mencintai Azelvin dari sejak lama, lalu kenapa dia tidak berbicara jujur saja? Dan semua selesai dengan indah, itu pemikiran simpelnya tapi Evelyne tidak bisa berpikiran seperti itu, Evelyne mengganggap apa yang diucapkan Azelvin tadi hanya sebuah lelucon. Selama Azelvin tidak terlihat serius Evelyne akan menganggap seperti itu.
"Kapan jawabanmu ganti, aku sudah menunggu cukup lama"
"Kalau kau tidak mau menunggu, aku tidak mempermasalahkan hal itu" ucap Evelyne.
"Bukan seperti itu maksudku, hanya saja aku ingin segera mendengar jawaban lain dan itu bukan berarti aku tidak mau menunggu. Aku akan menunggumu sampai kapanpun meskipun menghabiskan seluruh waktu dihidupku, tapi kalau bisa jangan lama-lama ya...." Kata Azelvin.
"Kau ini ada ada saja" cibir Evelyne.
Azelvin memperhatikan Evelyne yang sedang mengusap lembut pipi Azka.
"Apa aku boleh berharap kau hamil?... Aish itu terdengar gila, maafkan aku" ucap Azelvin dan Evelyne mengangguk. Sebenarnya satu bulan belakangan ini mereka sering melakukan itu, meskipun tanpa ikatan tetapi tetap saja berlandaskan kepercayaan dan cinta.
"Ayo pulangkan Azka, sepertinya dia mengantuk" ucap Evelyne.
"Bagaimana kau tahu kalau Azka mengantuk?" Tanya Azelvin.
"Sejujurnya akhir-akhir ini aku belajar banyak mengenai bayi" jawab Evelyne dan terkekeh geli.
"Aaah... Kau sudah siap menjadi seorang ibu rupanya" ujar Azelvin memeluknya.
"Aku sudah mulai tua" ucap Evelyne yang membuat Azelvin memperhatikannya lekat-lekat.
"Kau benar, tapi wajahmu menipu" cibir Azelvin.
"Kalau kau lupa kau seumuran denganku" ejek Evelyne.
"Ya... Seusia kita sudah seharusnya membina keluarga, apa kau tidak ada keinginan untuk menikah?" Tanya Azelvin.
"Tentu saja aku ingin, tapi... Aku belum dilamar seorang pria pun lalu dengan siapa aku harus menikah" jawab Evelyne.
Apa ini kode?
Sebenarnya Evelyne yang terlalu sulit memberikan kode atau memang Azelvin saja yang tidak peka."Tentu saja denganku" ucap Azelvin.
"Sudahlah, lebih baik kita pulangkan Azka, kasihan dia" ajak Evelyne dan Azelvin menganggukkan kepalanya. Evelyne hendak mendorong troli bayi tapi Azelvin mencegahnya, kalau ada laki-laki kenapa harus perempuan?
Ketika didalam mobil mereka hanya terdengar suara alunan musik yang membuat Azelvin mengantuk dan jengah. Sejujurnya Azelvin ingin membicarakan banyak hal bahkan Azelvin sesekali bercanda dengan memberikan guyonan lucu, tapi menurut Evelyne itu sama sekali tidak lucu. Evelyne terus saja meminta Azelvin untuk diam agar tidak menganggu tidur Azka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbreak
Teen FictionRank 1 #perfectgirl (22 02 2020) #perfectgirl (20 08 2021) Sebuah penyesalah seorang Azelvin Aleston yang sudah menorehkan luka pada Evelyne, gadis yang dia cintai itu. Hal bodoh yang dia lakukan dulu membuatnya terjebak dalam permainan hati. "Seh...