part 23

248 20 0
                                    

Semenjak kejadian dimana Azelvin menolong Evelyne, hubungan mereka sudah membaik bahkan bisa dibilang cukup dekat.

Hari ini Evelyne memiliki janji untuk bertemu dengan Grace sepulang kerja nanti, yaaa bukan hanya hubungan Azelvin dengan Evelyne yang membaik tetapi juga hubungan Evelyne dengan Grace, ternyata Azelvin bisa menolong Evelyne dari ulah Alvero itu karena Grace tidak sengaja melihat Evelyne yang diboncengkan oleh Alvero, menggunakan motor Alvero yang seperti biasanya,
Karena firasat Grace mengatakan ada sesuatu hal  tidak baik yang akan terjadi, jadi dia menelepon Azelvin untuk segera ke rumah Alvero.

Jam kerja Evelyne hampir saja selesai tetapi ia masih saja berkutat dengan komputernya.

"Hai" ucap seseorang yang baru saja datang.

"Eem hai" ucap Evelyne menjawab sapaan dari orang itu.

"Masa cuma hai?"

"Ya terus?"

"Ya apa gitu kek, kamu udah sampai vin? Atau apa?" Ucap Azelvin.

"Kan aku udah lihat kamu disini, terus kenapa aku harus tanya kaya gitu?"

"Ya tanya yang lainkan bisa"

"Udah deh, jangan gangguin aku"

"Katanya nanti mau ketemu Grace sama Ezra kok masih sibuk sama kerjaan?"

"Yaaa karena nanti mau ketemu sama Grace makanya aku selesaiin sekarang"

"Masih banyak kerjaan kamu?" Tanya Azelvin dan kemudian menyenderkan kepalanya ke bahu Evelyne.

"Tinggal sedikit nih"

"Dari tadi dikit-dikit mulu sih, kapan selesainya sayang?"

"Makanya jangan ganggu"

"Aku ganggu gimana? Dari tadi aku diem loh"

"Kepala kamu minggirin dulu gih"

"Nggak, nggak mau pokoknya" ucap Azelvin dan masih bersandar di bahu Evelyne dan kini ia malah memeluk pinggang Evelyne.

"Azelvin" ucap Evelyne yang geram dengan tingkah Azelvin.

"Apa sayang?"

"Diih sayang sayang, pacar aja bukan"

"Ngode niih?, Cieee nggak sabaran, pengen banget ya jadi pacarnya Azelvin?" Azelvin menggoda Evelyne.

"Nggak juga"

"Beneran nggak mau?" Azelvin yang masih saja menggoda Evelyne.

"Siapa yang bilang nggak mau?"

"Berarti mau dong?"

"Nggak juga"

"Diih salting"

"Siapa yang salting, biasa aja tuh"

"Makin kelihatan saltingnya"

"Nggak"

"Ciee salting, sabar ya sayang, setelah aku lulus kuliah terus dapat kerja mapan, nggak pake ba-bi-bu aku langsung lamar kamu, mau nunggu kan?"

"Tergantung"

"Tergantung gimana?"

"Kalau nunggunya lama ya aku nggak bisa, secara aku tuh cantik terus juga mandiri, yang suka sama aku ya banyak lah"

"Duuh iya-iya, saingan aku banyak dong"

"Nah itu tau"

"Pokoknya aku mau marahin mama kamu nih"

Heartbreak Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang