part 9

445 22 0
                                    

Seoul Korea Selatan

Evelyne, dia harus ke Korea untuk mengetahui kabar orang tuanya dan melepas rindu. Evelyne kini ditemani Edzard yang sudah membawa koper ditangannya. Mereka kini sudah sampai di Korea dan sedang mencari alamat orang tua Evelyne.

"Ribet banget sih lo"

"Sewot amat situ, koper koper gue"

"Iyain daah"

"Ini habis ini kemana lagi?"

"Kiri deh kayaknya"ucap Evelyne yang mencoba mengingat ingat. Mereka bimbang karena mereka kini berada di perempatan.

"Gue rasa sih kanan, kanan itukan jalan kebaikan, kalau kiri itu jalan keburukan"

"Nggak ada kolerasinya"

"Atau nggak lurus aja, Kitakan harus berjalan ke jalan yang lurus"

"Udahlah tinggal ngikutin aja kenapa ribet banget sih?"

"Masalahnya kita udah jalan jauh bisa bisa patah nih kaki gue"ucap Edzard dan duduk di jalan.

"Nggak bakal patah, paling juga lepas, udah ayok deh"

"Capek gue"

"Udah kaya gembel lo , ayo" Evelyne menarik tangan Edzard untuk berdiri.

Edzard menghembuskan nafas kasar dan memajukan bibirnya.

Evelyne dan Edzard melanjutkan perjalanan mereka, belok kanan belok kiri, putar balik.

"Kayanya kita udah kesini deh?"

"Perasaan lo aja kali"

"Yee dibilangin cogan nggak percaya"

"Kayanya apartemen ini deh" ucap Evelyne sembari mengingat-ingat.

"Bener?"

"Iya tapi nomer 3 atau 4? Gue lupa"

"Gue yakin nomer 4"

"Kenapa kaya gitu?"

"Gue suka angka 4 soalnya"

"Yee si bambang malah bercanda"

"Tapi feeling gue mengatakan kaya gitu"

"Feeling gue nomer 3, gue anaknya apa lo, udah buruan ayok" Evelyne menarik tangan Edzard untuk yang kesekian kalinya.

"Permisi"(dalam bahasa Korea)

"Lo ngomong apa vel?"

"Udah jangan banyak ngomong"

Tidak lama kemudian seseorang membukakan pintu apartemen itu.

"Apa benar ini kediaman Caroline dan Mario?" (Dalam bahasa Korea)

"Oooh, bukan bukan, kediaman Mario adalah yang nomer 4 itu" (dalam bahasa Korea)

"Terimakasih, dan maaf telah mengganggu" ( dalam bahasa Korea)

"Gimana vel?"

"Salah"

"Terus yang mana?"

"Nomer 4"

"Apa gue bilang, feeling cogan nggak pernah salah, makanya percaya sama gue"

"Musrik percaya sama Lo"

"Iyain"

Kemudian Evelyne memencet bel pintu di Apartemen no 4.

"Permisi" (dalam bahasa Korea)

Heartbreak Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang