part 31

225 15 0
                                    

"Eekhem tingkah kalian ini seperti anak kecil yang belum bersekolah" Azelvin dan membuat Evelyne dan juga Eros membeku.

"Kalian masih ingin kerja disini?" Tanya Azelvin.

....

"Maaf Sir" ucap Eros dan Evelyne hanya diam di gendongan Eros sembari melihat kearah lain, jujur Evelyne takut sekali melihat Azelvin yang sedang marah, Evelyne takut, dia takut.

"Turunin dulu itu Evelyne" pinta Aidan berbisik pada Eros dan Eros menurunkan Evelyne dari gendongannya. Evelyne menundukkan kepalanya.

"Edzard" gumam Evelyne lirih hingga tak dapat didengar, Evelyne takut sekarang, dia ketakutan.

"Edzard, Edzard, gue takut" ujar Evelyne dalam hati matanya sudah berkaca-kaca.

"Evelyne mari ikut saya, ada hal penting yang harus kita bicarakan" ucap Azelvin dan melepaskan genggaman tangan Evelyne pada genggaman Eros, kemudian menarik tangan Evelyne.

"Lo sih, Evelyne jadi dalam bahayakan" Aidan menyalahkan Eros.

"Bukan salah gue, gue sama Evelyne nggak ngelakuin hal yang salah kok, tadi itu cuma bercanda. Lagi pula kalau emang tadi bukan candaan apa urusannya sama Mr. Azel" Eros membela diri.

"Gue nggak yakin kalau Evelyne nggak kenal sama Mr. Azel sebelumnya, gue rasa ada sesuatu hal yang Evelyne sembunyikan" opini Aidan

"Idih gaya lo, udah kaya detektif aja, udah ayo kerjaan kita numpuk"

"Evelyne gimana?"

"Evelyne nggak akan diapa-apain sama Mr. Azel, kalau emang Evelyne sampai disakitin Mr. Azel, kita lapor aja ke polisi" Aidan hanya mengangguk kemudian mengikuti langkah kaki Eros, jujur Aidan khawatir.

.....

"Kamu tahu apa kesalahan mu?" Tanya Azelvin.

Seseorang tolonglah Evelyne. Matanya sudah berkaca-kaca, tangannya bergetar, bahkan wajahnya kini pucat pasi.

"Tidak mendengar?" Bentak Azelvin, yang membuat Evelyne semakin ketakutan.

"Evelyne" bentak Azelvin semakin keras, Azelvin sangat marah, Evelyne tidak mengerti apa kesalahannya, dia tidak mengerti apa yang membuat Azelvin semakin semarah ini.

Azelvin mendekat dan memegang pundak Evelyne, tidak hanya Evelyne mata Azelvin juga berkaca-kaca, Azelvin mendengar isakan dari Evelyne, meskipun tidak terdengar begitu jelas, bahkan dia melihat tangan Evelyne yang sudah bergetar. Azelvin lupa, dia lupa kalau Evelyne memiliki trauma.

Azelvin bodoh, padahal Evelyne sebelumnya sudah bisa berinteraksi dengan baik dengannya.

"Vel" ucap Azelvin lirih tetapi hal itu membuat Evelyne terisak semakin keras, air matanya yang sebelumnya terbendung kini telah mengalir begitu saja. "Evelyne" lirih Azelvin, meraih tubuh Evelyne kedalam pelukannya. Tangis Evelyne semakin menjadi-jadi. "Maaf" ucap Azelvin dan kemudian dia tidak mendengar isakan dari Evelyne, ternyata Evelyne tidak sadarkan diri.

Azelvin segera menggendong Evelyne dan membawanya ke rumah sakit. Eros dan Aidan melihat, Azelvin yang menggendong Evelyne.

"Mr. Azel, apa yang terjadi?" Tanya Aidan

"Cepat, siapkan mobil" ucap Azelvin

"Saya bukan sopir" ucap Aidan

"Saya tidak perduli, cepat siapkan mobil" ucap Azelvin dan Aidan bergegas mengikuti langkah kaki Azelvin.

.....

Rumah sakit

Azelvin kini tengah menunggu Evelyne yang sedang diperiksa oleh dokter, Azelvin mondar-mandir sedangkan Aidan hanya duduk diam.

Heartbreak Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang