22. Perasaan

1.3K 116 6
                                    

Pagi ini Gabriel mengawali harinya dengan beberapa rapalan doa. Supaya semuanya lancar tanpa halangan. Hari minggu, ini sudah tiga hari nya Kin dirawat dirumah sakit. Sepertinya Kin nyaman berada disana. Gadis itu mempersiapkan semua barang-barangnya dan bergegas menuju ke garasi rumahnya. Dia raih sepeda gunung yang ingin ia gunakan pagi ini. Transportasinya menuju kerumah sakit dimana Kin dirawat.

Dengan ayunan kaki santai dan senandung merdu dari bibirnya, Gabriel berharap penuh akan penyambutan Kin kepadanya seperti biasanya. Selalu manis dan membuat Gabriel merasa ingin kembali terus.

Tidak jauh memang, hanya membutuhkan waktu setengah jam gadis itu sudah tiba di halaman rumah sakit. Memarkirkan sepedanya dan tidak lupa menggemboknya lalu bergegas menuju kekamar Kin.

Tiap lorong yang memang sering ia lewati jika akan bertemu Kin selalu menjadi objek pandangannya. Nyaman. Setiap lorong terasa sepi tanpa suara berinsik sedikitpun. Hanya derap langkah kakinya saja yang menggema.

Acaranya pagi ini, Gabriel ingin mengajak Kin menggambar sesuatu lagi berdua. Iya, hanya berdua, itu harapannya. Tapi saat pintu kamar rawat Kin ia buka, nyatanya sudah ada yang lebih dulu masuk dan mengajak Kin menggambar disana.

Itu, gadis kemarin sore. Gadis yang berjongkok tepat dihadapan Kin saat mimisan kemarin sore. Gadis yang membuat hatinya memanas kemarin. Bukan hanya kemarin tapi juga saat ini.

"Giel, pagi" sapa semangat Kin.

Meski rautnya tidak suka kepada Meylara, seulas senyum terpaksa Gabriel sunggingkan. "Pagi, Kin" balasnya.

"Sini, aku mau tunjukin gambar baru ku"

Gabriel menurut. Gadis itu langsung menghampiri Kin dan duduk di sisi brangkar. Menatap lekat Kin yang masih antusias dengan hal yang ingin ia pamerkan kepadanya.

"Taraaaa" pekik Kin setelah menarik sempurna kertas gambar dari bawah alasnya.

**Note : Mohon maaf gambarnya hasil doodle artku sendiri dan pakai namaku segala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**Note : Mohon maaf gambarnya hasil doodle artku sendiri dan pakai namaku segala. Anggap saja ini sebagai contoh**

"Bagus kan?" Kin menyerahkan lembar kertas itu.

"Doodle art? Sejak kapan?"

"Sejak hari ini, Meylara yang ngajarin" lirik Kin pada gadis disebelahnya. Mey hanya meringis kaku membalas tatap tajam Gabriel.

"Oh ya, Giel, kenalin ini Meylara. Dia yang udah nolongin aku kemarin sore waktu kamu tiba-tiba pulang"

Meylara mengulurkan tangannya, tidak langsung mendapat balasan dari Gabriel. Entah mengapa, Gabriel lebih suka mengamati gadis itu lamat-lamat. Kin merasa canggung, Gabriel yang tak segera menyambut uluran tangan Meylara, sontak saja menyenggol lengan tangan Gabriel. Menggunakan isyarat mata untuk menyuruh Gabriel menyambut tangan Meylara.

Last Persent (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang