(44) Mom, I Love You

294 15 0
                                    

-JENNIE'S MOM POV-

Pagi hari yang sangat buruk bagiku. Putri kesayangan sekaligus satu-satunya kini sangatlah membenci sikap ibunya yang amat keterlaluan itu. Kini, aku menatap langit-langit kamar dengan tatapan penuh harapan. Berharap putriku kembali. Tapi, ini semua memanglah kesalahanku. Aku yang harus membuat putriku kembali, bukannya dia yang harus kembali kepadaku.

Apapun caranya, aku akan membujuk putriku kembali. Aku yakin dia mau kembali kepadaku. Dia adalah putriku. Aku adalah ibunya, ibu kandungnya. Aku percaya bahwa dirinya sangat tidak tega jika terus menerus bermusuhan dengan ibunya. Semoga ini semua berjalan sesuai ekspetasiku.

Aku pun pergi ke suatu tempat tanpa sepengetahuan Yurina. Aku tahu di mana putriku berada sekarang. Dan aku juga yakin dia pasti ada di sana.

Dan benar..

Aku melihatnya di sana. Dia sedang duduk sambil menangis dengan menenggelamkan wajahnya dan menekuk lututnya. Sungguh, aku sedih melihatnya seperti ini.

Aku mulai mendekatinya, namun tak sanggup untuk mengelus rambutnya. Sudah dekat? Ya, bahkan sangat dekat. Kini aku berada di belakangnya.

Aku menarik napas panjang. Mencoba untuk mencari keberanian. Tanganku mulai mendekati kepalanya. Bergetar.

Disaat tanganku hampir mencapai puncak kepalanya, tiba-tiba ia langsung mendongakkan kepalanya membuat diriku sontak terkejut dan kembali memundurkan tanganku. Aku melihatnya mengusap semua air mata yang telah mengalir di wajahnya. Aku ingin sekali memanggilnya, tetapi sangatlah sulit.

Tiba-tiba sebuah angan-angan terlintas di pikiranku untuk segera kembali. Aku pun langsung menghilangkan angan-angan itu. Aku akan menunggu putriku sampai dirinya menengok ke arahku. Jikalau tidak, aku akan coba memanggilnya.

Aku melihatnya berdiri dan langsung berjalan lurus tanpa menengok ke belakang sedikitpun. Aku ingin memanggilnya, tetapi hatiku meminta 'jangan, ikuti saja dahulu'. Dan aku pun menuruti kata hatiku. Aku mengikuti putriku. Hingga ia pun berhenti di suatu tempat. Aku melihatnya duduk di bawah pohon rindang yang kira-kira sudah tumbuh lumayan lama. Kemudian, aku melihatnya menggali tanah. Aku masih tidak mengerti apa yang akan ia dapati jika ia menggali tanah itu. Apa ada sesuatu di sana?

Dan tak lama kemudian, ia pun tersenyum mendapati sesuatu di dalam tanah sudah terlihat. Ia pun mengambilnya. Dan isinya adalah sebuah kotak. Kotak kecil. Sepertinya, aku pernah melihat kotak itu. Setelah ku ingat-ingat, ternyata benar, kotak itu pernah ku lihat bahkan ku pegang waktu itu.

Ya, itu adalah kotak pemberian Papa Jennie.

Aku menatap nanar putriku yang menangis sembari membaca surat yang ditulis ayahnya sebelum ia meninggal. Aku menahan tangisku sebelumnya, tetapi nihil. Air mata itu pun mengalir.

"Dad.. Aku ingin papa di sini.. Di samping Jennie.. Jennie rindu papa.. Apa papa tidak rindu Jennie?" ucapnya sambil memandangi foto kebersamaannya bersama ayahnya.

"Mengapa di saat papa tiada aku tidak ada disamping papa?? Aku sangat membenci diriku sendiri waktu itu. Aku harap aku bisa mengembalikan waktu sehingga aku bisa menjaga papa waktu itu. Tapi, apalah dayaku, aku sudah tak bisa melakukan apa-apa sekarang. Semua sudah terlambat. Aku menyesal akan perbuatanku untuk pergi kemari dan meninggalkan kalian."

"Tapi, justru aku di sini mendapatkan teman yang sangat peduli padaku, Dad. Teman yang kini menjadi sahabat terbaikku. Aku bahagia memiliki mereka. Kedatanganku kemari ada keuntungannya juga.."

"Aku sangat sangat merindukanmu, Dad.. Sangat.." ucap putriku yang menangis sejadi-jadinya sambil berbaring memeluk foto tersebut.

Aku yang menyaksikan sedari tadi sudah tak kuasa menahan tangis. Air mataku meledak seketika. Karena tak sanggup menyaksikan ini semua, aku pun melangkahkan kakiku mendekatinya. Dengan penuh keberanian akan resiko yang dihadapi nantinya. Saat sudah dekat, aku pun langsung memeluk putri kesayanganku itu sambil menangis. Aku merasakan bahwa aku memanglah ibu yang buruk. Aku masih belum pantas menjadi seorang ibu.

ALWAYS TOGETHER ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang