Vote sebelum baca bisa kan? :)
.
.
❤
.
."Aaaaaaaaa....." teriak Jisoo yang tiba-tiba terbangun dari tidurnya. Ia bangun dengan keadaan sudah berkeringat. Ia pun langsung mengambil air minum untuk menenangkan diri.
"Apa maksud mimpiku ini?" ucapnya yang meremas rambutnya pelan. Kini, ia tak bisa kembali tidur. Mengingat mimpinya, membuatnya sulit tidur. Jam saja masih menunjukkan pukul 00:35.
"Aku akan lihat keadaan, Papa dan Mama.." ucap Jisoo yang kemudian beranjak dari tempat tidurnya dan pergi ke kamar orang tuanya. Sesampainya di kamar orang tuanya, ia melihat keadaan ayah dan ibunya yang masih tidur lelap. Ia menghembuskan napas kasar. Ia terlalu khawatir kepada ayah dan ibunya. Ia takut mimpinya akan berlaku di dunia nyata.
"Papa, Mama, semoga tidak terjadi apapun terhadap kalian.. Aku sangat mencemaskan kalian.." ucap Jisoo yang pelan-pelan menutup pintu kamar orang tuanya dan kembali ke kamarnya.
"Mimpi yang cukup menakutkan.. Orang-orang pasti beranggapan kalau 'mimpi itu hanya bunga tidur, jadi jangan terlalu percaya akan hal itu'. Oh ayolah, mimpi ini bisa jadi kenyataan.. Tidak semua mimpi tidak akan terwujud.. Pasti ada salah satu atau beberapa dari mimpi kita bisa terwujud.. Termasuk mimpiku.. Aku sangatlah takut jika mimpi ini benar-benar terwujud.."
Karena Jisoo terlalu memikirkan mimpi itu, ia pun tak menyadari kalau ia mengantuk dan akhirnya pun tertidur.
Keesokan harinya saat Jisoo sudah bangun, ia melihat kedua orang tuanya berdebat di dapur. Jisoo mengerutkan keningnya. Mengapa kedua orang tuanya kini berdebat? Apa yang mereka debatkan? Ia baru pertama kali melihat kedua orang tuanya berdebat. Sebelumnya, ia sama sekali tak pernah melihat kedua orang tuanya berdebat.
Karena penasaran, Jisoo pun mendekati mereka. Pelan-pelan agar orang tuanya tidak tahu kalau anaknya ini akan menguping pembicaraan itu. Sebelum akhirnya sampai, Jisoo langsung dikejutkan dengan satu kalimat yang dilontarkan.
"KITA CERAI!" ucap ayahnya dengan keadaan marah.
Bercerai? Selama ini aku tak pernah mendengar kata itu dari mulut kalian-batin Jisoo yang kini matanya sudah berkaca-kaca.
"Pa, Ma.." panggil Jisoo yang membuat kedua orang tuanya terkejut dengan kedatangan Jisoo."Terimakasih, karena kalian sudah mengucapkan kalimat itu.. Aku..sangat..membenci kalian.." ucap Jisoo yang langsung pergi meninggalkan mereka.
"Jisoo-ya.." panggil ibunya yang akan mengejar Jisoo, tetapi ditahan oleh ayahnya.
"Semua ini gara-gara dirimu! Kalau kau tidak melakukan hal itu, ini semua tidak akan terjadi dan Jisoo kita tidak akan terluka seperti ini." ucap ayah Jisoo, Kim Jung-Soo.
"Apa? Aku? Hei.. Semua ini berawal dari dirimu, tuan tak tahu malu!" ucap ibu Jisoo, Kim Yeon-Joo.
"Cih! Kau ya kau! Semua ini salahmu.. Mau mengelak? Tidak bisa! Semua bukti sudah ada di tanganku, kalau kau menduakan diriku!" ucap ayah Jisoo yang mengeluarkan ponselnya, memperlihatkan sebuah foto bahwa ibu Jisoo sedang berjalan dengan pria lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALWAYS TOGETHER ✔
Fanfiction[BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM BACA!] ------ The story of four beautiful women who have many problems in their lives that have an impact on the lives of their children. ------ Let's read, and don't forget to vote, Togetherisss🖤 start : 8.06.19 finish :...