(52)

231 16 1
                                    

Vote sebelum baca bisa kan? :)

.
.

.
.


Sesampainya di rumah Rose....

"Jisoo, sekarang kamu bis cerita? Biar kita carikan solusinya.." ucap Jennie yang mendekat ke Jisoo.

"Keluarga ku..." ucap Jisoo dengan tatapan lurus.

"Ada apa?"

"Hancur.." ucapnya pelan.

Semua orang terkejut mendengar pernyataan Jisoo. Maksudnya apa dia mengatakan itu.

"Apa maksudku bicara seperti itu, Jisoo?" tanya Rose.

"Aku benar, keluarga ku kini hancur.."

"Aku tidak mengerti.." ucap Lisa bingung.

"Kamu tidak akan mengerti sebelum kamu mengalaminya, Lisa.."

"Jadi, apa yang sebenarnya terjadi, Jisoo-ya..? Jangan menggantung seperti ini.. Aku jadi tambah cemas.." geram Rose.

"Orang tuaku akan bercerai.."

"WAEEEE????" ucap mereka bertiga serentak. Ya. TERKEJUT.

"Mereka terlalu mementingkan ego mereka masing-masing, untuk itu mereka jadi seperti ini.."

"Lalu bagaimana ini?" tanya Lisa.

"Kita bisa mengatasinya.." Ucap Jennie.

"Caranya?"

"Jisoo sendiri yang melakukan.."

"Tidak. Aku tidak mau melihat wajah mereka. Aku benci mereka." tolak Jisoo mentah-mentah.

"Jisoo, mereka tetaplah orang tuamu, jangan seperti ini.. Berdosa.." ucap Jennie yang membuat Jisoo kini menangis.

"Maafkan aku.." Ucap Jennie memelankan suaranya.

"Tidak apa, ini juga salahku.."

"Jadi, kamu mau melakukannya, Jisoo?"

"Tentu.. Demi utuhnya keluargaku.." Ucap Jisoo yakin.

"Tersenyum lah, Jisoo-ya.." ucap Rose yang membuat Jisoo kini tersenyum.

"Nah, begini dong.. Harus hanya ada kebahagiaan diantara kita berempat.." ucap Lisa yang memeluk mereka bertiga dari belakang.

-----

"Jisoo belum juga pulang.. Bagaimana ini?" Ucap Mama Jisoo yang masih menunggu kepulangan anaknya.

"Baiklah, kalau begitu, tetaplah di rumah.. Aku akan mencarinya, tunggu dia kalau saja dia pulang.. Dan, jika benar dia pulang, segera hubungi aku.." ucap Papa Jisoo.

"Nee.. Jaga dirimu.." ucap Mama Jisoo. Namun, saat Papa Jisoo akan pergi, tangan nya ditahan oleh Mama Jisoo.

"Ada apa?"

"Maafkan aku.. Maaf, karena ku ini semua jadi terjadi.. Jisoo kita jadi tersakiti.. Lebih baik kita akhiri semua ini, aku sangat mengkhawatirkan keadaan Jisoo.." ucap Mama Jisoo yang kemudian mendapat kecupan dan pelukan hangat dari Papa Jisoo.

"Aku juga minta maaf.. Kalau begitu, aku pergi.." ucap Papa Jisoo yang kemudian pergi. Namun, ketika akan menuju pintu rumah, ia terkejut dengan kedatangan seseorang.

"Ji..Jisoo-ya.." Ucap Papa Jisoo.

Jisoo melangkahkan kakinya mendekati dua orang paruh baya yang tak lain orang tuanya. Ia berjalan dengan langkah yakin dan tak ada cairan bening yang menetes. Pandangannya terus menatap ke depan.

ALWAYS TOGETHER ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang