(41)

298 15 0
                                    

"Jadi...? Apakah kaamu??"

"Iyaa.. Aku gadis yang di ajak Oma waktu pergi ke negara asing itu.. Ternyata, kamu gadis yang dulu menangis sambil memandangi kedua makam itu?"

"Iya.. Berarti sekarang ibumu ada di sini?" tanya Yuri sedikit takut.

"Iyaa.. Kami tinggal di rumah kami yang dulu.. Semenjak Oma meninggal, dan kamu yang tiba-tiba menghilang entah ke mana, Mama dan Papaku mengajakku tinggal di Luar Negeri..."

"Aku tidak menyangka aku akan bertemu kamu kembali.. Aku senang.."

"Aku juga senang.. Oh,ya! Sekarang kamu tinggal di mana?"

"Tempat tinggalku berpindah-pindah.."

"Maksudnya?"

"Aku sering di usir dari tempat penginapan karena aku tidak juga segera membayar uang cicilan.. Sekarang saja, aku menginap di rumah teman kerja.."

"Bagaimana kalau kamu tinggal di rumahku saja?"

"Tidak tidak tidak!" Ucapnya langsung dengan gelengan cepat.

"Memangnya kenapa?"

"Aku...aku.." Ucapnya gugup.

"Takut Mamaku?"

"Tidak.. Bukan seperti itu.."

"Bukan seperti itu gimana? Kamu saja tadi habis bercerita kalau Mamaku kejam terhadapmu.. Jangan berbohong,Yuri.. Kita saudara.."

Melihat Jennie yang sangat peduli terhadapnya, membuat Yuri tak kuasa menahan air mata..
Selama ini, dirinya selalu diremehkan..
Selalu disepelekan..
Selalu dihina dan dicampakkan..
Sekarang, dengan adanya Jennie di kehidupannya, membuatnya memiliki semangat hidup kembali..

"Mau ya? Ku mohon.."

"(Mengangguk pelan) Iyaa.. Aku mau kok, Kak Jen.."

"Eh.." ucapnya tiba-tiba menutup mulut.

"Tidak pa-pa.. Kamu pantas memanggilku Kakak.. Karena aku memang kakakmu bukan?"

"Terimakasih, Kak Jennn.." ucapnya yang langsung memeluk Jennie.

"Sudah sudah... Berhenti nangisnya.. Kamu pulang dulu sana.. Besok aku jemput, kita pulang ke rumah kita dulu.."

"Benar, Kak Jen?"

"Iyaa.. Siapa bilang tidak?"

"Tapi aku takut, ibumu tidak menerimaku di rumah itu.."

"Tenanglah.. Mamaku sekarang berbeda.. Dia sekarang sangatah baikk.. Dia tidak seperti dulu lagi.. Aku yakin, Mama masih bisa menerima kamu.. Lagi pula, kamu keponakan Mamaku bukan.."

"Hemm.. Baiklah.."
"Aku pulang dulu yaa.. Mau beres-beres pakaian.."

"Iyaa.. Besok pagi-pagi aku akan jemput kamu.. Jangan lupa share loc rumah teman kamu itu ya?"

"Iyaa, Kak.. Aku pergi.. Daaa.." Ucapnya kemudian pergi.

"Daaa.." ucap Jennie sambil melihat punggung seorang gadis yang tak lain adalah saudaranya sendiri. Setelah itu, ia kembali teringat akan perkataan Yuri bahwa ibunya dulu kejam terhadapnya. Dirinya sempat tidak percaya. Tapi, dengan melihat kesungguhan Yuri menceritakan itu, ia menjadi percaya bahwa ibunya dulu sekejam itu.

Jam menunjukkan pukul 22:10..

Jennie belum juga kembali ke rumah, karena pekerjaan yang belum juga selesai-selesai. Dirinya sangat mengantuk sekali. Bisa di bilang, hari ini adalah hari LELAH baginya. Hingga pada akhirnya, suara deringan ponsel Handphone Jennie berbunyi keras dan membuat dirinya yang awalnya terkantuk-kantuk menjadi terbangun.

ALWAYS TOGETHER ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang