15. Jinny?

2.6K 287 25
                                    

Kebenaran memang selalu bisa membohongi kenyataan dan hal tersebut tergolong menyakitkan. Beberapa dari kebenaran pun sialnya membakar semangat seseorang pada suatu hal yang seharusnya ia capai dengan penuh perjuangan. Mana kala orang-orang mengatakan jika waktu bisa mengobati rasa sakit, maka kebenaran pun seharusnya bisa menghilangkan memori buruk.

Semua kembali lagi pada manusia yang bisa tidak menerima kebenaran tetapi menyakitkan, atau terus terbelenggu pada manisnya kebohongan. Begitulah adilnya. Selalu saja ada sisi dimana merugi itu pasti ada, dan tinggal memikirkan, bagaimana caranya agar tudak merugi terlalu besar. Manusia yang cerdas akan memikirkan hal itu matang-matang.

Jangan sampai, orang lain mengetahui kita takut dengan kerugian-mereka akan memanfaatkannya sebisa mungkin. Mempengaruhi, menjebak, dan mengecoh dengan muslihat buana akan keadaan.

Seperti saat ini, alangkah menyebalkannya, puing-puing ingatan bagaimana dirinya terjebak dalam situasi yang mencengangkan terasa melintas dan berjalan penuh keangkuhan mengelilingi otaknya. Seperti mengatakan 'Bagaimana bisa kau sebodoh ini? Lupa cara berfikir?'. Rasanya Heejin ingin sekali melepas seluruh syaraf otak nya yang begitu saja melupakan bahwa ada satu orang lagi yang lebih bengis dibandingkan dirinya.

Bahkan ketika derit pintu menyapa di tegah kesadarannya, gadis itu seperti merasakan olokan tajam karena kebodohan dirinya yang seolah mengolok 'Hai, bagaimana dengan kebodohan mu? Taruh saja di meja jika tidak berguna'. Sungguh sial! Heejin seharusnya tahu dan menanamkam sadar paham jika seorang Kim Taehyung adalah mafia besar, banyak akal dan cerdik luar biasa. Meremehkan lelaki itu seperti pilihan buruk yang pernah kau ambil semasa di dunia.

Dia lelaki luar biasa. Heejin membenarkan bagaimana tulang-tulang kering serta tengkorak yang terpajang apik di basecamp komplotannya pernah berkata, lebih baik mati bunuh diri dibandingkan berhadapan dengan sosok Kim Taehyung.

Bukanlah luar biasa sampai seperti itu? Bahkan untuk kodratnya sebagai teman, Kim Taehyung memiliki rencana sendiri dan lelaki itu mengambil alih semuanya. Menggenggam erat walau Heejin sendiri tidak pernah melibatkan lelaki itu terlalu dalam. Selama ini Taehyung berada di balik rencananya sebagai pendukung, dan jika pun Heejin membutuhkan pertolongan, ia akan meminta hal itu dengan takaran wajar.

Dan sekarang, melihat Taehyung berdiri pongah di hadapannya membuat Heejin menyadari jika-Kim Taehyung telah masuk ke dalam lingkup rencananya terlalu dalam. Bukan telah masuk, lelaki Kim itu sudah merencanakannya dari jauh-jauh hari. Sebelum rencana ini ada dan dendam Heejin mengudar, Taehyung adalah sosok misterius penuh dengan tanda tanya besar.

"Bukankah seharusnya kau menuntut penjelasan Honey?" mulainya sesaat ketika diantara mereka hanya ada keheningan beberapa menit terakhir ini.

"Aku tidak akan bodoh untuk kedua kalinya."

Sarkas gadis itu yang mana membuat Taehyung terkekeh samar, bukankah gadis seperti Jung Heejin-tidak, maksudnya, Moon Kea ini sungguh luar biasa? Bagaimana bisa dia begitu indah hanya karena satu kalimat sarkas yang tidak seharusnya di ucapkan oleh kaum wanita? Rasanya tergila-gila dan selalu saja terbuai angan surga dunia bersama gadis ini. Gadis yang menarik, dan keras kepala.

Moon Kea ... Sampai kapan ia harus bermain sendiri dengan hanya membayangkan gadis itu menyentuhnya, menciumnya, dan bergerak seirama dengannya.

"Kau bekerja sama dengannya untuk membodohiku. Itu kebenarannya?"

Lamunan Taehyung berhenti, ia masih bersandar tegap pada bantalan keras dinding tidak jauh dari ranjang dimana Heejin berbaring dengan baju rumah sakit yang terlihat seksi dimatanya.

Gadis itu cerdas, ia berusaha untuk mengutarakan apa yang otaknya proses beberapa detik ini.

"Tidak. Bagaimana mungkin aku bekerja sama dengan lelaki yang membuat Hani menjadi gila? Oh ayolah Heejin, aku juga menyayanginya."

HYPIUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang