*Warning mature content!
Jinny adalah gadis super aktif.
Terhitung, sudah beberapa kali Yoongi mengeluh dalam seharian ini saat mendapati dirinya harus berhadapan dengan keajaiban konyol di seluruh dunia. Bahkan sebelumnya, ia tidak pernah percaya terang kepribadian ganda, DID, atau sejenis penyakit yang menyerang kepribadian lainnya.
Jangan bodoh Min Yoongi, semua itu hanya ada di drama. Gumamya pada waktu itu
Tapi setelah hari ini, percayalah lelaki bermarga Min itu akan benar-benar mencari tahu semua yang berhubungan dengan penyakit gila ini.
Jinny memusingkan, gadis itu—sebut saja begitu ketika kau harus menghadapi seorang laki-laki tulen tampan seperti Jungkook tetapi dalam dirinya terdapat jiwa perempuan remaja kasmaran yang membuat Yoongi harus bekerja keras melawan rasa tidak nyamannya.
Dimulai dari rengekan Jinny yang menginginkan es krim, pizza, bulgogi, tteokbokki, ramen, susu pisang. Dan manusia menyebalkan itu memintanya bukan sekali suruhan. Setiap tiga puluh menit sekali, dia akan merengek dan memintanya satu persatu. Persetan dengan dirinya yang ingin saja mengumpat—melihat istri Jungkook pun tidak membantu. Heejin malah asik tertawa saat Jungkook versi gadis itu terus saja menempelinya.
“Yoong Oppa——”
“Aku bukan Oppa mu.” sungut Yoongi yang saat ini tengah mendudukkan dirinya di sofa panjang kamar inap Heejin.
Jika bukan karena si Jinny itu mengancam akan meminum racun tikus kalau Yoongi sampai pulang, dia pasti sudah terlentang nyaman di kasur indah miliknya.
Sebetulnya ia tidak bodoh, mana ada racun tikus disini. Yoongi berniat tetap akan pulang karena rasanya punggung serta kakinya keram—kesemutan. Mengingat yang ia lakukan hanya makan, tidur, bekerja. Dan seharian ini dia harus bolak-balik keluar masuk rumah sakit, naik turun lantai hanya karena permintaan konyol si Jinny.
Sialnya, Heejin nuga mengancam Yoongi atas dasar 'Kalau sampai dia nekat—kau akan kubunuh. Apa salahnya disini sebentar, anggap saja Jungkook memintamu tinggal. Kalau ada apa-apa, tubuh Jungkook sendiri yang kena!'
Jinny oh Jinny, kemunculanmu adalah kematianku.
“Eonnie ... Yoong Oppa jahat sekali.” adu Jinny pada Heejin yang saat ini tengah menyandarkan punggung indahnya pada dashboard ranjang.
Anak itu saat ini tengah duduk di kursi samping ranjang nya, mulai menunjukkan ketakutan berlebih pada sosok Min Yoongi. Hingga beberapa detik berlalu, suara nyaring tangisan memenuhi ruangan. Memanjakan bagaimana perkataan lelaki Kin itu semakin membuat keadaan runyam.
Bahkan suara derai hujan yang datang pun seolah kalah dengan tangisan Jinny yang memekakkan telinga. Heejin melihat bagaimana Yoongi yang tambah frustasi.
Sebenarnya ini sangat lucu, mereka terlihat seperti kaka adik—kendati pun demikian, tetapi yang membuatnya berbeda adalah adik Yoongi saat ini adalah gadis manja seperti Jinny.
“Yak! Min Yoongi! Kau benar-benar,”
“Ya ampun Heejin, aku hanya berkata seperti itu. Dia saja yang cengeng.” Yoongi membela dirinya sendiri, karena sejak tadi, ia benar-benar di sudutkan. Merasa paling sial dengan terus menerus mengalah dan merelakan seluruh tenaganya sebagai kurir makanan. Begitu menyebalkan bukan.
Tidak Jungkook, tidak Heejin yang masuk rumah sakit, dirinya selalu menjadi kurir makanan.
“Astaga, jangan menangis Jinny.” Heejin berusaha menenangkan anak itu, menggenggam tangannya sebagai bentuk usaha merefakan tangis Jinny.
KAMU SEDANG MEMBACA
HYPIUM
FanfictionJeon Jungkook Dia benar, aku yang memulai semuanya. Aku yang mengencarkan segala hal untuk menuntut keadilan adikku. Tapi urusan jatuh cinta yang kami rasakan. Semua tidak pada rencana. Aku yang membutuhkan dia, dan dia yang menginginkan aku.