Terapi Jungkook berjalan sesuai keinginan Yoongi, ini satu-satunya cara untuk membuat lelaki itu terbebas dari masa lalunya yang abu-abu.
Sore yang menggelap terlihat akan hujan, mereka sudah berada di tempat therapist salah satu teman Yoongi, udaranya dingin sehingga lelaki Min itu bergerak berdiri untuk memasangkan selimut pada Jungkook yang tengah berbaring tertidur.
"Kau bisa mulai Jang Seon, kita harus memaksa kepribadian nya yang lain untuk bercerita."
Suasana tenang ini sempat ribut beberapa waktu lalu karena Jungkook sempat mendengar laporan dari tangan kanan Yoongi mengenai kedatangan tiba-tiba Heejin, sampai lelaki itu berhasil ditidurkan, keringat sampai bercucur karena menahan tenaganya yang kuat.
Jang Seon mulai melakukan pengobatan yang diperlukan untuk membawa Jungkook pada ingatan masa lalu nya, perlahan tubuh tegap itu mulai bergetar, keringat pun bercucuran seolah ketakutan.
"Seon, apa tidak apa-apa?" Yoongi khawatir, sebab jeritan tertahan sampai keluar dari mulut Jungkook. Dia takut lelaki itu akan menggigit lidahnya sendiri.
"Si brengsek ini ngeyel sekali ya." Tone suara itu sudah berubah, Jeon mengambil alih tubuh Jungkook. "Caramu seperti ini untuk membuat ku mengaku ha? Lumayan bagus."
Jeon ditubuh Jungkook bangkit untuk bersandar, memukul kecil kepalanya karena pening yang belum mereda.
"Maka seharusnya kau sudah bilang saat aku meminta baik-baik saat itu." Yoongi yang kebetulan duduk didepannya langsung bertemu pandang dengan mata tajam yang dua kali lipat melihatnya seperti penjahat.
"Kau musuhku, jika tidak lihat anak lemah ini, kau sudah kubunuh lebih dulu." Anak lemah yang dimaksud adalah tubuh Jungkook yang dia ambil. "Apa yang mau kau tahu? Tidak ada cerita romantis yang ku punya."
"Jika kau tidak mengatakan kejadian satu tahun kosong itu, aku terpaksa memakaikan ini ke Jungkook. Jika kejadian yang menjadi masalah itu tidak bisa dibuka, maka aku akan menutup itu selamanya."
Brak!
Buk!
Brak!
Buk!Keributan terjadi diluar ruangan klinik, pertengkaran yang terdengar sampai pintu ruangan yang ditendang, sudah pasti Yoongi tahu siapa yang melakukannya.
"Seharusnya aku tahu pria brengsek sepertimu itu menyebalkan."
Heejin masuk setelah menyelesaikan penjagaan diluar, memang tidak bisa dibandingkan.
"Kau sudah tahu aku akan kemari dan mengarahkanku ke rumah sakit Chaesang kan? Sebenarnya apa yang mau kau lakukan menghindari ku seperti ini?"
Nafasnya menggebu, Yoongi tahu Heejin begitu sensitif mengenai rencana dibaliknya karena insiden yang lalu. Tidak salah Heejin curiga karena posisi klinik ini berada diluar Seoul.
"Kau tenang dulu, memangnya kau tidak berfikir bagaimana posisi Jungkook? Kau saja mengikutinya sampai Chaesang, apa yang akan terjadi kalau media tahu dia memiliki gangguan kepribadian seperti ini? Ya ... salah satu alasannya dia bisa berisik jika kau ada disini."
"Bisakah kalian diam."
Suara baritone Jeon mengintrupsi, keterdiaman mereka membuat Heejin menghampiri dan mengarahkan telapak tangannya untuk menangkup wajah itu.
"Yo! Sudah lama tidak bertemu, manis?"
"Jeon?"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
HYPIUM
FanficJeon Jungkook Dia benar, aku yang memulai semuanya. Aku yang mengencarkan segala hal untuk menuntut keadilan adikku. Tapi urusan jatuh cinta yang kami rasakan. Semua tidak pada rencana. Aku yang membutuhkan dia, dan dia yang menginginkan aku.