sejak saat itu kami tidak saling menyapa lagi, ah bukan kami tapi aku yang menghindar, orang orang banyak yang bertanya tentang kami, kami yang awalnya dekat seperti urat nadi dengan darah kini berjauhan seperti tanah dan langit
sudah beberapa minggu bahkan kami tinggal menunggu hasil kelulusan, kami masih tidak bertukar kabar atau saling menyapa, ah bukan, aku yang tidak menyapanya, karena dia itu tipikal orang yang takut menyapa dahulu
"syell, kalian yakin ga papa?" tanya temanku
"kaga, gw sama dia kan mulai sibuk jadi kita jarang ketemu, bukannya gw harus fokus sama apa yang ingin gw gapai?" bohongku menutupi yang sebenarnya terjadi
"ouuu kirain marahan, kalo marahan gila banget tau, soalnya ini udah beberapa minggu" ucapnya, aku hanya tersenyum pahit
"lo ga satu univ sama jeno?"aku hanya menggeleng tidak tahu
"yahhhh yang tadinya deket sekarang kalian terpisah ya, udah dari jaman mpls kalian deket tapi sekarang pisah"aku lagi lagi hanya tersenyum pahit, mengingat bagaimana kita bertemu
2 tahun lalu..............
hari pertama mpls
"ehkhmm mm hai" laki laki bertubuh bongsor menghampiri mejaku di belakang, kami menggunakan seragam smp yang berbeda, aku juga tidak mengenal sekolah nya yang terlihat dari nama sekolahnya, dia sangat rapih, berbeda dengan laki laki yang lain, seragamnya yang rapih dan lengkap, memakai rompi warna biru, wajahnya bersih dan putih dan ada kacamata bulat yang bertengker di wajahnya, dia seperti lugu dan tidak tahu apa apa
ini hari pertama mpls dan murid murid belum di beri kelas, masih berupa kelompok
"hai"jawabku enteng
"b-boleh duduk di sini?"
"tentu" dia lalu duduk di sampingku, kelas memang belum ramai mungkin karena murid murid belum kenal satu sama lain, hanya beberapa yang bercengkrama yang lainnya canggung seperti aku dan dia
"b-boleh aku bertanya?" ucapnya
"silahkan santai aja kali"aku tersenyum agar tidak ada rasa canggung
"s-siapa namamu?" aku tersenyum, dia sedikit gugup dan lucu, cara dia berbicara dan gestur tubuhnya itu ingin membuatku tertawa, jarang jarang pria yang seperti ini kutemui
"nama gw park syella, lu?"
"namaku lee jeno"
"oh hai jeno, emm santai aja kali gausah pake aku kamuan gw kaga gigit"
"eh? mm a-aku tidak biasa, gaya bahasaku memang seperti ini, kuno ya?"
"eh engga ko bebas aja yang penting kita sama sama ngerti, tapi ga papa ya gw panggil nya lu-gw?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeno | Se Revoir ✔️
Fanfic[COMPLETED] "kau sangat lugu lelaki desa" "Kau terlalu sompral gadis kota" Lalu kami tertawa lepas "Baiklah Lee jeno Mari untuk tidak bertemu lagi dan saling mengasingkan diri.." "Laaa! t-tunggu a-aku hanya..." Dan aku tidak bertemu sapa lagi bebera...