Epilog

233 21 7
                                    

"Aku pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku pulang..."

"loh ko cepet? ga ngabarin juga" aku segera mencium tangannya dan membantu membawakan jas putih yang dia pegang

jeno tidak lupa untuk mencium dahiku

"hehe sengaja biar kaget, tadi juga beli ini dulu" katanya sambil ngasih...

bunga,

bunga mawar putih, bunga kesukaanku

"sebelum berangkat, kulihat bunga di vas mulai layu, makanya tadi beli ini dulu" aku lalu tersenyum, lalu menerima bunga itu dan segera menyimpannya di vas

"bunganya cantik kan?" tanyaku, jeno mengangguk dan tersenyum

"iya, coba hitung ada berapa bunga yang cantiknya"

"mmm 10?" ucapku saat menghitung bunganya

"jadi menurutmu ada 10 bunga yang cantik?" aku hanya mengangguk

"salah, ada 11"

"loh ko 11 mana satu lagi" jeno lalu menunjukku

"aku melihat ada 11 yang cantik di sini"

ini bukan yang pertama kali, tapi tetap saja, aku malu dan sekarang wajahku pasti memerah

"jen udah ah ga malu apa udah tua masih menye menye, diajarin siapa?"

"jaemin hehe"

"lagian aku tidak tua, jika aku tua, kamuu juga dong?" aku hanya memutar bola mata malas

"ya emang ga tua tapi tetep aja udah tua anak udah 2"

"masihh kecil"

"tetep aja"

"yaudah iya"

cup

jeno mencium pipiku

"dimana anak anak?"

"belakang lagi asik main sama burung" jeno lalu tersenyum dan mengangguk lalu pergi untuk melihat anak anak yang sedang bermain

sedangkan aku ke dapur untuk membuat kopi juga coklat hangat untuk anak anakku, karena mereka suka cemburu jika aku hanya memberi untuk jeno saja

setelah selesai aku menyusul ke halaman belakang

jeno sedang duduk dan melihat kelakuan anak kami yang begitu penasaran dengan burung

"makasih" ucapnya setelah aku memberi nya kopi

"mau minum engga!" tanyaku pada anak anak

mereka lalu menoleh

mereka lalu menoleh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jeno | Se Revoir ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang