36

207 31 84
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"syella.."

"iya mau apa?" yeri menggeleng

"kalo misalnya aku mau kamu nikah sama jeno ga papa ya?"

"loh? engga, aku gamau yer, jangan putus semangat gini, aku gasuka.."

"syella... aku mohon, walaupun aku nikah sama jeno, aku mungkin gabakalan lama,jeno juga ga bakal bahagia.."

"yeri... kamu pasti sembuh.. aku gamau kamu kemana mana..."

"syella... aku tau, jeno masih sayang kamu"

"engga yeri.. kita udah lupain itu semua"

"syella.... aku mohon-


cklek

"la.. ayo udah malem ini, pulang besok kesini lagi" tiba tiba jeno dan ka mark sudah pulang

"tapi ka..."

"ga papa, besok kesini lagi" ucap jeno

aku cemberut lalu mengangguk, yeri menatap ku dengan memohon

"emmm aku ingin berbicara sebelum kalian pulang" ucap yeri tiba tiba

"okeh apa?" tanya ka mark

"tapi a-aku ingin berbicara berdua"

"yaudaah yu jen keluar lagi kit-

"dengan ka mark, aku ingin berbicara berdua dengan ka mark

deg.

yeri meminta aku dan jeno keluar? untuk berbicara dengan ka mark

tapi... aku tidak berpikir dulu kemana mana

aku mengangguk, lalu menarik jeno

"ayo jen"










~~~~

"ngomongin apaan ya..." ucapku ketika, aku dan jeno sudah diluar dan hanya duduk untuk menunggu

"aku tidak tau, tapi kamu jangan ngintip loh" ejeknya

"idihhhh siapa juga yang mau ngintip!"

"kamu kepo kan??" oh cemburu ya??"

"sumpah lo ko jadi nyebelin?!"

"lebih menyebalkan kamu la asal kamu tau, aku baru berani bilang saja sekarang" ucapnya

"jenoooooooooooooooo" aku lalu mencubit pinggang nya

"aw! iya maaf"

"rasain loh kampr-

jeno lalu mencapit bibirku dengan jarinya

"jangan gitu, gabaik kalo perempuan ngomong gitu"

aku awalnya diam, wajah jeno begitu dekat denganku, tapi akhirnya ku lepas jarinya

Jeno | Se Revoir ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang