4

322 80 83
                                    

tiba saatnya aku pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tiba saatnya aku pergi

tidak

bukan ke rahmatullah!

tapi ke tujuan pekerjaan ku heuheu

aku dan jaemin diantar renjun sampai stasiun, aku menyuruh renjun pulang tapi dia tetap kukuh mengantarkanku dan jaemin sampai gerbang, membawa bawaanku, aku tidak banyak berkemas sihh hanya 1 koper dan 1 tas ransel, mama bilang jika ada kurang beli saja, jadi aku hanya membawa barang yang ku perlukan sekali

renjun sejalan terus mengoceh menasehatiku, mengingatkan tiketku, bahkan terus mengucapkan hati hati jika sudah sampai, jaemin saja sampai memasang hedset di telinganya

"syel gw ke toilet bentar ya kebelet wkwkwk" ucap jaemin aku hanya mengangguk

"aduhhh jun ini udah gerbang lu pulang deh gedeg telinga gw lu ga berenti berenti ngomong"

"dengerin bukannya ngelawan"

"aw" renjun sedikit mencubit telingaku, aku benar benar seperti adik yang salah, dann renjun yang sedang memarahi adiknya karena kesalahan besar

"sakit ih bukannya apa gitu lu malah jewer aing"

"ya abisnya ga dengerin sih"

aku hanya cemberut, sebenarnya aku sedih jika harus meninggalkan renjun, aku hanya memainkan jariku dan menunduk, ingin bilang tapi akuu terlalu gengsi, ingat aku perempuan, dan perempuan pasti ada sisi gengsi!

"oi" renjun mengetuk kepalaku aku mendongak, dia hanya tertawa lalu menarikku kedalam pelukannya

"iye iye gw juga bakal kangen ko, lu gengsi gua hapal" seketika aku tersenyum lalu membalas pelukan renjun

"jaga diri baik baik di sana kan ada sawah tuh awas lu kecemplung trus jadi bebegig sawah"

"ya engga lah, jun lu juga jaga bae bae yah"

"iyalah aing kan laki, lebih khawatir lu lah yang cewe"

"iya iya gw janji bakal jaga diri" renjun tetap mengusap kepalaku

"gud, nais gerl" aku melepas pelukan karena mendengar keretaku akan segara berangkat

jaemin juga sudah kembali

"hati hati ye bro disana, titip anak setan satu" jaemin hanya tertawa

"yoi bro sans ae" lalu mereka tos tos ala laki laki :v

aku dan jaemin pamit pada renjun lalu melambaikan tanganku pada renjun

disana renjun juga melambaikan tangannya padaku, lalu aku dan jaemin masuk ke kreta, menghela nafas, hatiku sedikit berat hati berpisah dengan renjun kami sudah lama bersama, dia memanglah kakaku

setelah menyimpan barang lalu aku duduk, jaemin sepertinya sedang menelpon seseorang

"halo bang"

Jeno | Se Revoir ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang