jeno sudah membawaku pulang, dia memberiku coklat panas, aku masih saja sesenggukan malah hujan semakin lebat di luar sana
"minum dulu la"
"j-jaem-min g-gimana?"
"aku sudah mengirim dia pesan jika kamu sudah bersamaku, jaemin mencarimu, lalu meminta maaf karena lalai lalu pulang"
"lain kali jika mau keluar bersamaku saja ya?" aku hanya mengangguk
"mandi pake air hangat la" aku mengangguk lalu pergi untuk mandi dengan air hangat
~~~~~
aku tidaak lama mandi karena aku merasa badanku kurang sehat, aku menggunakan piyama bare bears lalu keluar untuk menemani jeno menonton, bukan ingin menemani sih tapi karena aku takut petir dan diluar sana masih hujan dan bergemuruh jadi aku menghampiri jeno saja.
"lebih baik?" aku hanya mengangguk, tidak banyak bergerak atau berulah seperti biasanya, karena biasanya aku akan menjahili jeno dengan cara apapun tapi sekarang aku tidak ada niatan seperti itu
"kau mau makan?" aku hanya menggeleng
"mau coklat panas lagi?" aku hanya menggeleng lagi
"kau baik baik saj-
hatchi~
aku bersin ditambah aku merasa pusing
jeno lalu mengerjap, mendekatiku
"kau sakit la?"
"kaga jen cuma bersin doang"
"tidak la kau sak-
hatchi~~
jeno lalu menyentuh dahiku
"kau sedikit panas la, sebentar" jeno lalu pergi, aku tidak isa mengelak karena pusing, untuk kali ini aku harus mendengarkan ayah jeno:v
jeno kembali lalu menyelimutiku dengan selimutnya, lalu kembali lagi ke dapur membawa obat dan air
"minum obat ini la" aku hanya menerima obat jeno lalu meminumnya
"kau merasa dingin?" aku hanya mengangguk
"mau ku bawakan selimut lag-
DUARRR!!
"AAAAAAAAAAAAAAAA" aku berteriak lalu menutup mata serta telingaku rapat rapat, itu adalah suara petir yang besar yang pernah ku dengar, aku menyembunyikan wajahku di lutut dengan rapat rapat
"la aku disini la jangan takut" jeno khawatir tapi aku hiraukan
"la.." jeno menepuk bahuku
"syella jangan takut aku disini, tidak akan terjadi apa apa aku jamin la" jeno lalu megusap kepalaku
aku sedikit demi sedikit mendongakkan kepala, wajahku sudah basah kembali oleh air mata
"g-gw p-paling takut p-petir jen"
"iya aku tau, jangan takut kamu tidak sendirian la, aku ada disini, menjagamu, tidak akan ada apa apa"
"g-gw tetep t-takut jenoo" aku semakin menangis
"hey.." jeno menangkup pipiku menatap lurus padaku
"akan ku jamin la, kamu tidak akan kenapa napa, jangan takut petir itu hanya suara, petir sangatlah jauuh, percaya padaku park syella" saat itu aku merasa aman dengan jeno, jika jeno sudah memanggil nama lengkap maka ucapannya tidak akan main main
jeno lalu menarikku kedalam pelukannya, mengusap kepalaku dan terus berbicara jangan takut karena dia disini, dan sekarang aku lebih baik
tapi tetap saja takut, aku jamin aku tidak akan bisa tidur:'(
"t-tapi j-jen g-gw gamau tidur, g-gw mau disini aja ga mau ke kamar"
"kenapa?"
"tetep aja takut jen di k-kamar sendiri g-gamau gwww takut mau di sini aj-
"tidur bersamaku saja, kau tidak boleh begadang dengan alasan apapun, kau harus istirahat dengan kondisimu yang sekarang ini, aku disini, aku akan menemanimu la, aku janji tidak akan berbuat apa apa"
tolong untuk hatiku, jangan lah kamu memunculkan perasaan yang dulu pernah ada, aku tidak ingin hancur untuk yang kedua kalinya
Yuhuuuuu, vomment nya jangan lupa
Kasih aku kebahagiaan yawwww
Ga susah kok pencet bintang nya ayoo wkwkwkkwkwkwwk aku maksa pokonya awowkwokwowkKeep healthy yawwww^-^
Taat peraturan pemerintah yawww
#dirumahajaOkay
Goodnight, see you...😚😚😚
Jeno soft banget si, pusing kan akunya😌😌
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeno | Se Revoir ✔️
Fanfic[COMPLETED] "kau sangat lugu lelaki desa" "Kau terlalu sompral gadis kota" Lalu kami tertawa lepas "Baiklah Lee jeno Mari untuk tidak bertemu lagi dan saling mengasingkan diri.." "Laaa! t-tunggu a-aku hanya..." Dan aku tidak bertemu sapa lagi bebera...