24

204 41 147
                                    

aku tidak tahu harus kemana, tidak mungkin jeno pulang ke rumah sore sore begini bahkan ini mau menjelang malam,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

aku tidak tahu harus kemana, tidak mungkin jeno pulang ke rumah sore sore begini bahkan ini mau menjelang malam,

tidak mungkin juga dia ke puskesmas kan?

atau malah ke rumah yeri? mempersiapkan tunangan mereka-

-ah iya, aku terlalu bodoh

aku sempat berbalik badan untuk pulang, tapi ku urungkan kembali, satu tempat mungkin jeno datangi



tepat waktu!!, ada motor yang hendak melintasiku

"eh pa pa pa!!"

"eh ada apa neng?"

"pa bisa antar saya? ke puncak yang di sana ituloh pa? boleh ya? saya bayar deh?" bapa itu lalu mengangguk

"oh ya saya juga rumah dekat sana, naik aja neng"

"makasih pa" aku lalu diantar oleh bapa itu menuju puncak

tempatku dan ka mark juga jeno temui waktu itu....

















~~~'

"makasih ya pa, ini uangnya" beruntungnya, di saku celanaku ada uang

"eh gausah neng sekalian aja kan ini"

"tapi pa saya ga enak"

"udah gausah bapa ikhlas ko beneran"

"makasih pa, makasih banget" aku lalu sediki membungkuk, kebaikan di sini memang sudah melekat

lalu bapa itu pergi

aku berjalan, yang kutuju sekarang hanya tempat yang dimana dulu ku temui dengan jeno











dan benar saja,

di sana ada vespa, dan jeno yang hanya diam duduk

ya kalo dance kan ga lucu :'(

aku lalu mendekat tidak mungkin pulang, sia sia sudah perjuanganku

"jeno..." lirihku pelan jeno tersentak lalu segera membalikkan badan

tidak mungkin malah nyebur kan ke danau karena ngira aku hantu :')

"l-la.. kenapa kamu disini?? kamu harusnya istirahat" jeno lalu mendekat

"ayo kita pulang kamu pasti dingin" jeno memegang bahuku, aku hanya diam menatapnya













grep







"j-jen.. m-maafin gw.." aku mulai terisak, memeluknya, jeno sudah pasti terkejut bahkan dia diam beberapa saat

"l-la apa yang kamu.."

"maafin gw jen, maaf, gw egois, maaf..." aku terus saja menangis mengucapkan kata maaf

jeno mengusap kepalaku lalu melepas pelukan

Jeno | Se Revoir ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang