NO RIVISI AGAIN!!!!!!
. .......
.....
.......
...
(y/n) tersenyum tipis.. setidaknya senjurou seperinya akan menghabiskan semua makanannya juga porsi untuk (y/n) yang sebenarnya digabung jadi satu. tapi tak apa, saat anak kecil makan dengan lahap, jangan pernah menghentikannya secara paksa.lagipula ini gen rengoku.. anikinya saja biasa makan dengan porsi empat orang paling sedikit, bagaimana adiknya.
"kalau makan, lakukan dengan perlahan dan jangan sambil menangis, ya.." ucap (y/n) membersihkan sisa makanan di wajah senjurou.
senjurou tersenyum malu, "ini pertama kalinya sejak sekian lama aku makan makanan seenak ini, terimakasih makanannya (y/n)-san," ucap senjurou membantu membereskan piring, "biar aku saja yang mencucinya.. (y/n)-san juga butuh istirahat bukan?"
"baiklah.." (y/n) hanya mengangguk setuju dan mengambil set teh dan kue yang sudah dia buat. apakah senjurou akan mau makan red velvet? warna darahnya tak bisa menyatu dengan kue jadi dengan terpaksa (y/n) malah membuat red velvet yang belum ada di era taisho.
sebenarnya bisa saja dia gabungkan di pasta kacang merah, tapi karena dia sudah bertemu dengan senjurou lebih cepat, jadi tak ada waktu untuk membuatnya, "huh.. apa yang terjadi nanti, ya nanti saja.. lebih baik jangan menyerah sekarang dan memperbanyak drama."
hanya bicara.. nyatanya (y/n) malah termenung dikamarnya sambil membuka pintu yang langsung ke halaman belakang. tenang sebelum badai, langit masih cerah, "huh.. senjurou sudah makan sebanyak itu, mana mungkin aku memakan ini sendirian," ucap (y/n) meminum tehnya.
tanpa (y/n) sadari, senjurou dari tadi berada di balik pintu kamar (y/n) yang sedikit terbuka, mendengar apa yang (y/n) katakan tadi. senjurou memerah malu, kalau boleh jujur, dia masih lapar.. entah kenapa senjurou seperti belum puas dengan dua porsi tadi.. tapi dia malu untuk berbicara dengan (y/n).
padahal (y/n) sudah menyiapkan teh dan kue untuknya, mungkin saja dia bisa masuk kan?.. menggeser pintu perlahan, senjurou sedikit merona, begitu (y/n) menoleh kearahnya.
"ah.. senjurou? ada apa?" tanya (y/n) tersenyum.
"hmm... sebentar lagi badai, kenapa (y/n)-san membuka pintunya?" tanya senjurou malu-malu..
(y/n) tersenyum tipis, "hanya menikmati langit malam sebelum tertutup awan.. apa senjurou mau menemani ku?" senyum (y/n) makin lebar begitu melihat senjurou mengangguk dan duduk disampingnya, "aku juga buat kue.. yang satunya untuk mu saja," (y/n) memberikan red velvet tadi..
senjurou menatap kue, bingung, "ini kue apa, (y/n)-san? bentuknya agak besar tapi ringan," tanya senjurou melahap potongan kecil, "rasanya juga enak!" serunya, kembali memakan dengan semangat.
"itu sama dengan castella.. hanya saja kubuat warnanya merah agar lebih cantik," alesan..
"aniki bilang, (y/n)-san bisa membuat kue yang sangat cantik hingga membuat orang tak tega memakannya.. sepertinya itu benar," ucap senjurou masih melanjutkan makannya.
"benarkah? bagaimana rasa kuenya?"
"enak sekali.. rasanya tubuh ku jadi segar sekali.. dan setiap aku makan akan ada rasa dingin dan hangat ditubuh ku," jelas senjurou memakan potongan terakhir.
"bekerja! akan ku lihat efeknya besok saja," batin (y/n) menyesap tehnya.
setelah kuenya habis, senjurou baru menyadari kalau kuenya hanya ada satu dan dia menghabiskannya lagi tanpa membaginya dengan (y/n), "emm.. ano.. maaf, (y/n)-san.. kuenya ku habiskan," lirih senjurou malu.
(y/n) hanya tersenyum dan memberikan senjurou segelas teh.. "nee.. senjurou? apa kau pernah dengar tentang little sunshine?"
senjurou mengerutkan keningnya, "ritru? sun shin ne?" eja senjurou.
(y/n) terkekeh kecil, "little sunshine.. memang sulit dieja.. itu adalah bintik-bintik kecil yang berkerlap-kerlip dilangit malam," jelas (y/n).
"bintang-bintang?"
"seperti itu sebutan gampangnya," (y/n) tersenyum, "apa kau tau? bintang-bintang yang biasa kita lihat itu hanyalah sebagian kecil dari cahaya matahari, mereka tau kalau mereka kecil, jadi mereka bersamaan menerangkan malam menggantikan matahari," (y/n) menunjuk kesalah satu bintang, "dulu sekali.. satu cahaya kecil itu turun ke bumi, dia menjadi seseorang yang sangat hebat.. dia pintar, ahli bela diri, dan baik pada siapapun.. sayangnya selama hidupnya penuh dengan cobaan dan penolakan, tapi dia melewati semua itu dengan sepenuh hati tanpa dendam.. disuatu malam, dia menyadari hidupnya tak akan lama lagi, jadi dia berjanji akan memberikan semua yang ada padanya pada seseorang dengan harapan dia bisa lebih bahagia tak seperti dirinya."
"semuanya yang ada padanya itu apa?" tanya senjurou tak memperdulikan salju yang perlahan memasuki tehnya.
"kepintarannya, kekuatannya, dan keberaniannya.. ada beberapa ciri yang ku tau akan mendapatkan itu semua.. dia yang memiliki hati bersih saat sudah melewati cobaan yang berat.. disaat umurnya tiga belas tahun kekuatan itu akan datang," jelas (y/n) mengusap kepala senjurou, "berapa umur mu, senjurou?"
"tiga belas tahun,"
"mungkin kau lah orangnya yang akan mendapatkan hadian itu."
senjurou menggeleng pelan, "aku bahagia dengan seperti ini," ucapnya,"ada aniki dan yang lain, aku tak menuntut lebih," tambahnya.
"kalau kau bintang-bintang itu, siapa yang jadi cahaya matahari nya?" tanya (y/n)
"aniki!" jawab senjurou semangat.
"mataharinya?"
senjurou menunduk sebentar sebelum menjawab, "itu ayah.."
"kalau begitu besok mau kan menemani ku latihan? kau punya bokutou bukan?" ucap (y/n) memegang pundak kecil senjurou, "kita lihat kau little sunshine itu atau bukan, baru kau boleh menolaknya," tambah (y/n).
melihat keseriusan (y/n),senjurou mengangguk setuju, "baiklah.. aku akan istirahat sekarang untuk besok.. selamat malam, (y/n)-san.." ucap senjurou berlari kecil ke kamarnya.
"oyasumi-nasai little sunshine.."
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE SPIDER LILY || KIMETSU NO YAIBA
Fantasykumoyuri (y/n) yang berpindah dimensi setelah memasuki sebuah kuil, hanya berpindah dimensi saja sudah jadi masalah, bagaimana kalau ternyata dirinya yg memiliki julukan "aoi" ternyata adalah sang spider lily yang bisa membuat iblis bisa melawan mat...