BLUE SPIDER LILY || KIMETSU NO YAIBA

kunjungan

sudah sejak kemarin, (y/n) sadar.. tanjirou juga sudah dapat pencerahan tentang pernapasan matahari dari shinjirou. dan tiap jam makan, selalu saja ada yang mengirimkan burung gagak dengan sekotak makanan.

tanpa curiga, (y/n) mengganti makanan yang disediakan di mansion kupu-kupu dengan itu. kali ini (y/n) menyadari kenapa genya selalu menolak disuapi.. selain karena malu, makanannya pun terlaly sehat dengan tambahan obat hingga makanannya jadi agak tidak enak. dan kiriman makan itu menyelamatkan (y/n) dari makanan tak enak itu.

sampai seseorang mendatanginya saat hampir jam makan siang, "ah.. shinazugawa-san.. sedang apa kau disini?" tanya (y/n) menutup buku yang sedang dibacanya.

"hanya merawat luka habis menjalankan misi," jawab sanemi mendudukan dirinya disamping ranjang (y/n), "bagaimana luka mu?"

"sudah hampir sembuh.. aku bisa kembali ke kediaman ku," balas (y/n) menaruh bukunya.

keheningan menyelimuti sanemi dan (y/n), hanya suara desiran angin menimpa pohon dan kicauan burung saja yang terdengar.. sampai sanemi membuka percakapan yang sangat ingin dia angkat, "teknik pernapasan angin mu.. apa kau menciptakannya sendiri?" tanya sanemi mwnaruh kantung berisi ohagi diatas meja.

"satu sampai delapan, sama seperti pernapasan angin biasa.. hanya yang ke sembilan hingga dua belas, aku menciptakannya sendiri.. walaupun hanya dari gerakan sederhana," jawab (y/n).

"teknik yang bahkan bisa menghalau serangan mematikan dari uppermoon kau anggap gerakan sederhana?" sanemu berdecih, "kau terlalu merendah."

(y/n) tertawa, "memangnya kau tau dari mana hal itu, shinazugawa-san?" tanya (y/n) membuka bungkusan ohagi tadi.

"rengoku yang menceritakan semuanya pada semua pilar juga, oyakata-sama.. dia bilang kau menggunakan teknik yang sama dengan saat pertama kali bertemu dengannya dan kanroji," jelas sanemi menipang dagunya, mulai bosan.

makan sampai setengah ohaginya, (y/n) sangat menyadari sifat tsundere sanemi. semua orang di kisatsutai sudah tau jika menginginkan sesuatu dari (y/n) harus memberikan sesuatu yang disukai (y/n) dulu, baru boleh bicarakan apa yang diinginkan, "begitu kah? itu teknik ke sebelas, angin musim gugur.. seperti menebas semua dedaunan yang berguguran tanpa membuatnya pecah dengan menyerang hanya di satu titik tanpa menggerakan kaki sama sekali," jelas (y/n).

"begitu kah? aku hanya baru melihat tiga dari empat teknik tambahan yang kau buat, ternyata seperti itu," lirih sanemi seperti mengerti akan sesuatu.

selama latihan belakangan ini, sanemi selalu mencoba teknik baru itu. hanya saja dia sedikit kesulitan hanya dengan melihatnya saja. harusnya mudah seperti teknik yang lain, tapi sepertinya teknik ini berbeda dari teknik satu hingga delapan.

kecuali yang teknik ke sepuluh, penarik hujan (y/n) yang dia lihat hanya mengangkat targetnya, tapi saat dia coba, malah teknik itu malah membelah target.

dari penjelasan (y/n) tadi juga teknik ke sebelas yang belum pernah dia lihat, juga menargetkan satu titik dan itu makin membuat pusing.

(y/n) menangkap daun yang masuk lewat jendela, "seperti air, angin juga akan selalu bertiup entah itu di lubang sekecil apapun.. angin bisa berputar-putar dan jadi lah sebuah tornado," (y/n) memainkan daun yang berputar-putar dibawa angin yang terjebak di ruangan, "angin tak bisa dilihat, tapi bisa dirasa dan didengar, dengan mengikuti arah angin yang tepat, tak akan terjadi bentrokan dan setiap serangan pasti akan bisa diatasi atau diambil seperti yang ku lakukan saat menghunakan teknik ke sembilan," jelas (y/n) melepaskan kembalu daun tadi, terbawa angin keluar jendela.

sanemi selesai mendengarkan ucapan (y/n) baru menyadari hal itu. saat dia mengintip (y/n) latihan untuk pertama kali, (y/n) memang terlihat seperti menari. tapi sebenarnya dia mengikuti arah angin untuk menebas daun bambu yang berterbangan disekitarnya tepat di satu titik.