rasa 2

92 5 0
                                    

       Pagi hari rara  melihat nathan dan angle sedang duduk berdua di dekat taman sekolah, kebetulan hari ini adalah pentas seni ke satu, sekolah pun ramai, murid-murid mondar-mandir untuk mempersiapkan pentas seni ke satu.

 Setelah itu, acara pun dimulai.

"hai guys, acara pentas seni akan dimulai sebentar lag, ayo merapat" ucap pembawa acara adi

"iya nih, sebentar lagi dimulai, ayo guys merapat" penegasan dara pembawa acara 

Murid-murid pun merapat ke depan panggung.

lalu acara pun benar-benar dimulai.

"ok guys, pertama-tama kita akan membuka acara ini dengan membaca bismilah, bismillahirohmanirohim" ucap dara

"nah acara selanjutnya kita langsung aja panggil peserta yang pertama dance cover dari beauty, mana tepuk tangannya" ucap adi

semua orang bertepuk tangan, peserta  pertama pun maju.

".........."

#

     Jam menunjukkan pukul 11:00 acara pun selesai.

"ok guys, acara kali ini selesai, terima kasih atas perhatiannya, semoga kita bertemu lagi pentas seni ke dua"

"iya, semoga lebih meriah lagi, saya dara"

"saya adi, kami berdua pamit undur diri"

"wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatu" ucap dara dan adi

Setelah acara selesai, rara pun menuju gerbang sekolah, ditegah perjalanan rara bertemu dengan nathan yang berjalan sendirian, mereka berhadap-hadapan.

"hm, du...duluan" ucap nathan terbatah mempersilahkan rara lewat

"makasih" sambil tersenyum tipis 

Rara pun langsung pergi.

"coba aja lu masih tau, perasaan gw sampai saat ini" batin nathan sambil melihat rara berjalan.

tiba-tiba angle datang.

"nathan"panggil angle

"hah" langsung menoleh 

"kita pulang bereng yuk?"

"hah, tapi..."

"udah ayo"

Mereka pun pergi.

Rara menoleh kebelakang.

"andai lu tau nath, perasaan gw yang sebenarnya ke lu, sampai saat ini, gw gak bisa lupain lu" tiba-tiba ada hujan yang membasahi pipinya,rara pun langsung menoleh ke depan dan mengusap pipinya yang basah itu, lalu pergi.

#

      Malam tiba rara masih ingin ke rumah nathan, untuk mengerjakan tugas kelompok.

Setelah beberapa menit rara pun sampai.

"ting.......tong"  bunyi bel berbunyi

"assalamualaikum" ucap rara

"waalaikum salam" ucap seseorang yang berada di dalam rumah

Sambil membuka pintu, yang ternyata itu indira bunda nathan.

Rara tersenyum manis.

"eh rara, ayo masuk" mempersilahkan rara masuk

"iya tante, nathannya ada?" tanyaku 

"ada, ayo masuk"

Rara pun masuk, tiba-tiba nathan datang

"ngapain lu disini, pulang sana" ucap nathan sedikit tinggi

"udah nathan, rara jauh-jauh ke sini masa kamu usir"

"iya nath, plis ya, kerjain tugasnya" memohon

"apaan sih, sok asik, udah ah mending tidur" 

Nathan pun langsung pergi

"ya udah tante, dari pada aku sia-sia kesini, aku boleh ngerjain di sini tente?"

"boleh dong, ya udah kamu duduk disini, tante mau kebelakang dulu"

Indira pun pergi.

Rara pun duduk lalu mengeluarkan sebuah buku tugas, dan mengerjakannya.

Beberapa menit kemudian indira datantang lagi, membawa sebuah minuman hangat.

"nih minuman hangat sama biskuat buat kamu" memberikannya kepada rara

"duh tante, ngerepotin"

"gak ko, ya udah tante ke atas dulu ya, semangat ya ngerjainnya "

"iya tante"

Indin pun ke atas.

#

      Jam menunjukkan pukul 10:00, hampir larut malam, rara masih saja mengerjakan tugas dengan serius dirumah nathan, sambil mulut menguap, karena mengantuk, rara lelah sekali. Nathan keluar dari kamar dan melihat rara yang masih mengerjakan.

"kasian juga rara, maafin gw ya ra, gara-gara gw lu harus ngerjain sendiri" batin nathan

Rara melihat nathan sedang berdiri dan diam

"nathan?" panggil rara

Nathan tidak menghiraukan pangilan rara, lalu pergi.

"mungkin dia masih marah" batin rara

Rara lanjut menulis tugasnya dengan serius agar cepat selesai.

"......"

Jam menunjukkan pukul 11:00, akhirnya tugas selesai , rara benar-benar lelah, mulutnya menguap dan akhirnya rara tertidur pulas di dekat meja tamu.

Nathan keluar dari kamarnya lagi, dan melihat rara yang tertidur pulas, lalu nathan kembali kekamar untuk mengambil bantal dan selimut, nathan pun turun, memindahkan rara ke sofa, lalu diberi bantal dan selimut.

"ra, maafin gw ya" ucap nathan dengan nada rendah sambil mengelus pala rara

Lalu nathan berdiri, menghembus nafas, dan tangannya dimasukan ke kantantong celana, nathan menatap rara yang kelelahan itu, lalu nathan beranjak pergi.

Rara & nathanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang