Disekolah, rara yang sedang duduk di taman sekolah, datang sindy yang tiba-tiba menarik tangan rara
"sindy, sakit" ucap ara sedikit teriak
"biarin, biar lu rasain sakitnya gw" ucap sindy lalu melepas tangan rara sambil marah
"lu kenapa dah?" tanya rara
"Nathan suka sama lu" jawab sindy
"gak mungkin"
"kemaren dia bilang sama gw"
"ko bisa"
"gak usah pura-pura, sebenernya lu tau kan, dan lu juga suka dia"
"gw gak tau apa-apa sin"
"lu bohong"
"gw emang gak tau apa-apa"
"lu jauhin Nathan, atau Nathan dalam bahaya di tangan gw"
"jangan lu sentuh Nathan sedikit pun"
"kalo lu gak mau dia kenapa-kenapa, lu jauhin dia, buat dia benci sama lu, gak mau tau gimana caranya"
"gw gak akan mau, ikutin apa mau lu"
"liat aja nanti, Nathan akan dalam bahaya"
sindy pun pergi begitu saja
rara berdiam diri
#
bel pulang sekolah bebunyi semua murid keluar kelas, tapi rara masih didalam kelas dan Nathan sudah keluar dari tadi
deng.....deng suara getaran handphone rara, rara pun mengambil handphone nya yang berada disaku bajunya, nomer yang tertera di handphonya adalah sindy
"halo sin" sapa rara dengan baik
"lu gak mau orang yang lu sayang mati begitu aja kan"
"maksud lu?"
"liat aja"
tanpa berpikir panjang, lagi, rara langsung berlari keluar kelas dan lari sekecang mungkin
"lu liat orang yang lu sayang akan mati sekarang juga" ucap sindy mengancam lagi
"jangan lu berani nyetuh Nathan"
"gw gak akan main-main ra, mobil itu akan berjalan"
sindy yang menyuruh orang untuk menabrak Nathan, karena umurnya belum cukup untuk mengendarai mobil, sindy melihat dari jauh
"berhentiin mobil lu sekarang"
"sekarang pilihannya ada dua ra, lu jauhin Nathan, atau Nathan mati ditangan gw, dan mobil itu akan menabrak Nathan"
"lu gila ya"
"gw kasih waktu sampai mobil itu menebrak Nathan"
"lu apa-apaan sih, gw akan cegah lu sin" ucap rara ditelphon dan masih lari
"waktu lu hampir habis ra"
"stop sin, stop gw mohon"
"gw akan berhentiin, sampai lu jauhin Nathan"
"ok-ok gw bakal jauhin Nathan, tapi plis stop, berhentiin mobinya sekarang"
"gak mau Nathan mati aja"
mobil itu menuju Nathan dengan kecepatan tinggi
"stop sin gw mohon, stop gw bakal lakuin apa aja asal lu jangan nyentuh Nathan sedikit pun"
"ok" ucap sindy lalu mematikan telphonnya
rara menangis
sindy menelphon orang yang berada dimobil itu
"berhentiin mobilnya sekarang"
"ok" ucap orang itu
sindy mematikan telephonnya
mobil itu berhenti tepat di depan Nathan, rara yang menangis menjatuhkan badanya ke bahawah, lega karena Nathan tidak jadi tertebrak mobil itu
#
semiggu setelah kejadian itu rara merenung di dalam kelas tidak keluar untuk kekantin
"hai" sapa Nathan
rara hanya memberikan senyuman tipis
"kenapa lu?" tanya Nathan
"gak papa ko"
"bohong"
"gak ko, beneran gak papa"
"rara, gw kenal lu dah lama, jd gw tau kalo lu ada masalah atau gaknya"
"kali ini gak ada masalah ko, mungkin lagi gak enak badan aja"
"ke uks aja, yuk gw anterin"
"gak usah ngerepotin"
"gak papa, yuk"
rara pun mengangguk, dan mereka pun ke uks
#
setelah sampai dirumah rara langsung merubuhkan badanya di kasur miliknya
"hm, hari yang melelahkan" ucap rara sambil megambil hadphonenya
melihat notif yang ada dilayar handphonenya
"ra ketaman yuk" ajak Nathan
"gak nath, gw masih gak enak badan" jawab rara
"ya udah deh, cepet sembuh, istirahat gih"
"iya makasih nath"
rara pun mematikan handphone nya dan meletakkan disampingnya
"maafin gw nath, gw bohong sama lu" batin rara
KAMU SEDANG MEMBACA
Rara & nathan
Teen FictionBeku, kapan ya cairnya? #Rara Gak tau lagi deh sama tuh cewe cerewet dan gak bisa diem dari dulu sampai sekarang #nathan