#

55 5 0
                                    

Rara duduk di sofa dekat jandela sambil diam menatap langit-langit dimalam hari

"hm, Nathan kenapa ya sikap nya berubah, apa besok gw bawain makanan aja kali ya, biar dia gak marah lagi sama gw, iya iya besok gw bakal bawain makanan buat dia" gumam rara

Tok...tok.. suara ketokan pintu kamar rara

"rara, ayo makan bunda udh siapin makanan dibawah" ucap cristy di depan pintu kamar rara

"iya bun bentar" ucap rara lalu membuka pintu kamar

"ayo makan bunda udah siapin"

Rara mengangguk lalu mereka kebawah untuk makan

#

Keesokan harinya rara menyiapkan bekal untuk Nathan, lalu berangkat sekolah

setalah sampai, rara langsung menuju ke kelas, melewati koridor, dan setelah sampai kelas, rara menghampiri nanthan yang sedang duduk di bangkunya sambil membaca novel kesukaannya

"Nathan, ini aku bawa bekal buat sarapan pagi kamu" ucap rara lalu memberikan bekal nya

Tapi Nathan hanya terdiam, fokus membaca novel itu

"Nathan ini sarapan dulu" ucap rara lagi

"gw udah sarapan" ucap Nathan yang fokus ke ara novel tampa melihat rara

"ya udah, kalau gitu, nanti gak usah ke kantin makan bekal aku aja ya" rara membujuk Nathan

Tetap Nathan masih fokus membaca novel itu

"Nathan" panggil rara dengan jengkel

"lu bawel banget sih" cetus Nathan meletakan novel itu sangat keras sambil menatap rara dengan tajam

"a...ku..cu..ma.." ucap rara gugup dan takut dengan amarah Nathan

"cuma apa" ucap Nathan sedikit kesal

Lalu Nathan melempar makanan yang ada di tangan rara ke lantai

"gw gak butuh sarapan dari lu" lanjut Nathan

Rara terdiam melihat makanannya dilempar oleh Nathan, lalu menatap Nathan dan pergi meninggalkan Nathan

"nath lu apa-apaan sih, kalau emang lu gak suka gak usah dilempar" ucap sindy yang sudah dari tadi di depan pintu melihat kejadian itu untungnya kelas masih sepi

"itu bukan urusan lu" cetus Nathan

"apa lu bales dendam?" tanya sindy

"itu juga bukan urusan lu" jawab Nathan dengan sinis lalu pergi

#

Kevin yang sedang berjalan di koridor melihat rara yang sedang duduk di taman sekolah, menatap rara yang sedang sendirian itu

"kevin" panggil angel yang tiba-tiba datang

"lah, lu ngapain di sini?" tanya kevin

"yang seharusnya nanya itu gw, ngapain lu di sini?" tanya angel balik

Kevin hanya diam menatap rara

"lu masih suka sama rara?" tany angel lagi

"bukan urusan lu" jawab kevin sambil menatap rara

"kalau lu masih suka sama rara, gw punya penawaran bagus buat lu, mau gak?"

"penawaran apa?" tanya kevin yang masih menatap rara

"sini gw bisikin"

"......."

"gimana?"

"gw gak mau dengan cara itu"

"yakin gak mau, lu mau cinta lu sia-sia, lu mau mereka berdua bahagia diatas penderitaan lu, lu mau, ya udah lah kalau lu gak mau, bye" ucap angel yang perlahan mulai pergi

"tapi gak ada salahnya kalo gw coba" batin kevin

"angel" panggil kevin

Angel pun berhenti dan memutar badannya

"kenapa?" tanya angel

"iya gw mau"

"nah gitu dong"

#

Bel pulang berbunyi sejak dua puluh menit yang lalu, murid-murid sudah keluar kelas semua, rara pun keluar kelas, lalu berjalan menuju gerbang sekolah, tiba-tiba rara melihat Nathan dan angel di koridor

"Nathan aku masih sayang sama kamu, kenapa kamu mutusin aku?" ucap angel

"angel, lu pasti dapet yang terbaik dari gw" jawab Nathan

"kamu terbaik nath, tapi kenapa kamu pilih cewe itu, kenapa?"

"gw cuma mau nyakitin rara doang"

"maksud kamu?"

"gw mau dia rasain apa yang gw rasain"

"jadi kamu pacara sama rara cuma mau bales dendam doang?"

"iya, biar dia tau rasa sakitnya gw"

"trus kita bisa balikan kan nath"

"kalau gw bilang gak bisa, gak bisa angel"

"kenapa?"

"karna gw udah gak cinta sama lu, jadi lu cari yang lebih baik dari gw ya" ucap Nathan lalu pergi

"nath, Nathan" teriak angel yang melihat Nathan menjauh dari nya

rara yang bersembunyi di balik tembok menahan rasa sakit, rara bingung kenapa Nathan melakukan itu padanya.

Rara & nathanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang