akhir

48 7 0
                                    

"putri!, panggil mamahmu" teriak Nathan dari ruang tamu perintah untuk anaknya

"iya ayah" jawab putri yang sedang menuruni tangga

"mah dipanggil ayah" teriak putri

"iya sebentar" jawab perempuan yang dipanggil putri, lalu memasukkan surat itu kedalam sebuah kotak dan bergegas kebawah menghampiri suaminya itu

"kenapa?" tanya perempuan itu

"liat dasi aku gak, soalnya hari ini mau meeting dari tadi aku nyari gak ketemu" jawab Nathan

"coba aku cari ya" ucap nya lalu mencari dasi

setelah selesai mencari, lalu menghampiri suaminya

"ini apa, makanya cari pake mata" ucapnya sedikit jekel karena setiap barang yang suaminya cari tidak pernah ketemu

"ketemu dimana?"

"di lemari, seperti biasa" ucapnya sambil memakaikan dasi suaminya

"ko aku tadi nyari gak ketemu ya"

"ya udah berangkat gih, nanti telat"

dan dasi itu selesai di pasang

"ya udah aku berangkat dulu"

dan rara mencium tangan Nathan lalu pergi tapi tiba-tiba Nathan balik lagi

"kenapa balik lagi?" tanya rara

"ada yag ketinggalan"

"apa?"

cup!

Nathan mencium kening rara

"ih Nathan"

"kenapa, gak boleh nih?"

"boleh, tapi malu tuh diliatin putri"

"cie mama" ucap putri

"sut kamu" ucap rara

"putri tunggu di mobil aja, nanti ayah nyusul" ucap Nathan

"ok"

Putri pun ke mobil

"udah sana berangkat" ucap rara

"jadi ceritanya ngusir nih?"

"udah nanti telat lagi"

"ih nanti aku pergi kamu kangen lagi" ledek Nathan

"ih ge-er, udah sana berangkat"

"iya AMANDA RARA, aku berangkat ya"

Rara hanya mengangguk, lalu rara mengikuti untuk mengantar suaminya ke depan

lalu Nathan memutar badanya lalu melangkahkan kaki sedikit demi sedikit, tiba-tiba memutar bali badanya ke arah rara

"satu lagi belum"

"apa?"

Tiba-tiba Nathan memeluk istrinya itu dengan sangat lama

"udah sana berangkat, meluk terus kapan berangkatnya"

Nathan pun melepas pelukannya

"ya udah dah"

Nathan pun masuk ke dalam mobil lalu pergi

"ternyata suratnya masih di simpan" batin rara sambil tersenyum

"thanks tirta, doa lu terkabut, gw sama Nathan bisa bersama, gw akan selalu inget sama lu tirta sampai kapan pun, walau pertemanan kita hanya sebentar" lanjut rara tersenyum sambil melihat langit yang cerah lalu masuk kedalam

Rara & nathanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang