41

818 94 7
                                    











Hari ini sampai lusa, Irene beserta teman-temannya menginap di mansion milik Seulgi. Bukan mansion yang di kota, tapi mansion yang waktu itu Irene datangi bersama Suho dan Jisoo. Ini bukan ide mereka, tapi ide Seulgi yang merindukan masa kebersamaan mereka. Lucas pun turut serta dalam acara ini, tanpanya suasana tidak akan seru.

"Jadi nanti kita memanggang daging  dan minum disini." ujar Seulgi.

"Yasudah siapa yang bagian membeli minum dan dagingnya?." tanya Krystal.

"Beli bersama saja, disini ada supermarket. Jadi kalian bisa memilih langsung cemilan yang kalian mau." balas Seulgi.

"Kita bereskan baju dulu kalau begitu." usul Rosé.

"Aku ingin berenang dulu." rengek Lucas.

"Ini musim dingin." ucap Jeno.

"Ini ada yang hangat, bisa dijadikan sauna juga." balas Seulgi meraba air yang hangat.

Di mansion ini sudah ada ruangan sauna, kolam renang hangat seperti di Jepang, dan tampat untuk bermain basket.

"Kalian istirahat saja, atau bisa menikmati ini. Ada mainan juga diatas."

"Apa saja?" tanya Hendery.

"Tennis meja, PS 4, alat musik, jenga, domino, billiard, ada banyak lah. Bingung."

"Nanti kita main pes satu lawan satu, aku dan Jeno lalu kau dan Lucas." ujar Hendery.

"Apa disini ada wifi?" tanya Chaeyeon.  Dia suka main apa yang dibilang Seulgi tapi dia tidak tahu caranya.

"Ada, tenang saja."

"Kamarnya bebas kan?" tanya Krystal.

"Bebas, dimana saja yang kalian mau."

"Kau tidur dengan Irene?" tanya Lucas. Seulgi menatap Irene yang juga menatapnya.

"Terserah dia, kamar disini juga banyak." balas Seulgi mengangkat bahunya. Dia tidak terlalu berharap tidur dengan Irene, karena waktu di Jeju dulu Irene menolak tidur bersama. Lalu Seulgi dan Irene yang tidur bersama waktu itu juga untuk kenyamanan dan keamanan Irene agar tidak ketakutan.

Semua temannya membubarkan diri untuk mencari kamar yang cocok, Irene belum meninggalkan Seulgi yang bermain hp.

"Mau tidur seperti waktu itu?" tanya Irene ragu.

"Tidak apa?"

"Tidak apa, aku belum terbiasa juga dikamar lain kecuali kamarmu kemarin."

"Yasudah ayo"

Seulgi menarik koper Irene menuju lift yang sudah ada didalam rumah.

"Kamu tidak membawa koper?" tanya Irene.

"Aku ada banyak baju disini, jadi tidak perlu membawa barang lagi kesini. Jadi yang ku bawa hanya charge, earphone, ponsel, dan mobil."

"ooo begitu"

"Nanti kalau kita sudah menikah atau pun belum, kamu bisa membawa kebutuhan mu kesini. Jadi tidak perlu membawa barang lagi."

"Kapan?"

"Minggu depan juga tidak apa"

Mereka akhirnya keluar dari lift dan kembali berjalan menuju kamar yang berada di lantai 2.

"Nikahnya minggu depan?"

"Eh, kamu tanya menikahnya atau barangnya?"

"Iya"

Lost You [SEULRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang