45

918 107 4
                                    







Hari sabtu biasa dijadikan hari untuk tidur sampai siang bagi Seulgi. Banyaknya tugas kuliah maupun pekerjaan perusahaan membuatnya sedikit pusing dan stres, tapi setiap bertemu dengan orang yang disayangi atau teman yang asik pasti akan melupakan suatu masalah. Seulgi sedikit demi sedikit melupakan minum alkohol, dan larinya ke ramen kalo tidak gitu ya ke game. Irene? Sama juga dengan Seulgi tapi bebannya hanya di tugas kuliah karena dia tidak bekerja seperti Seulgi.

"Seulgi-ah, bangunlah. Ayo temani aku beli kebutuhan rumah." ujar Irene yang baru bangun lalu melihat ponselnya untuk menelusuri sesuatu.

Seulgi yang tidur sedikit merengutkan dahinya karena bingung, bukannya 2 minggu yang lalu sudah beli. Apa secepat itu untuk beli kebutuhan.

"Bukannya kita sudah beli waktu itu?" tanya Seulgi dengan suara seraknya.

"Iya masih kurang."

"10 menit lagi."

"Yah. Ini sudah jam 11.56"

"Lalu kenapa?"

"Kajja, bangunlah."

"Kamu mandi dulu, baru nanti aku mandi."

••

Irene sudah bersiap dan selesai dengan make up nya. Seulgi juga sudah selesai dengan mandinya.

••

Seulgi mengendarai mobilnya menuju mall. Sedikit mengantuk memang tapi ketika sudah memegang setir bundar langsung melek.

Dia mengganti lagu di mobilnya, yang lagu awalnya adalah Ed Sherran dengan judul Perfect diganti dengan lagu Ikon - Blink Blink. Itu bukan kesukaan Irene maka dari itu diganti lagi, oleh Irene sendiri dan mengambil ponsel Seulgi yang menyambung ke mobil di pahanya.

"Aku tidak suka lagunya."

"Biar aku tidak mengantuk."

Selera musik mereka berbeda memang, tapi bukan berarti musik itu membuat mereka tidak bisa bersatu.

Irene menggantinya lagi menjadi lagu yang bisa ia nyanyikan.

••

Karena mereka belum makan apa-apa sebelum berangkat tadi, jadi memilih untuk makan dulu baru belanja. Bagi Seulgi belanja untuk kebutuhan setiap bulannya itu tidak apa, karena punya banyak uang jadi dia tidak terlalu memusingkannya.

"Kamu mau apa Seul?" tanya Irene yang membuka setiap halaman menu makanan.

Seulgi menahan dagunya dan memejamkan matanya, membuat Irene memukul lengannya.

"Itu sakit."

"Mau makan apa? Jangan terserah"

"Memangnya aku itu kamu, bilangnya terserah terus."

"Cepat."

"Sashimi saja, minumnya soda."

Pesanan mereka sudah ditulis oleh pelayannya.

••

Mereka melanjutkan perjalanan untuk mencari apa yang dibutuhkan, Seulgi sedikit bingung dengan arah tujuan Irene, supermarket itu dibawah dan mereka naik ke lantai 2.

Dia ingat bagian supermarket karena ini mall nya, bukan mall milik Yuri atau keluarga Kang yang sana. Ini pure mall miliknya, sebenarnya mallnya kecil tapi ia rombak menjadi mall yang lebih besar seperti Lotte mall.

"Ini bukan ke supermarket?"

"Ada pembukaan store body shop baru disini."

"Beli make up?"

Lost You [SEULRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang