1K 102 9
                                    








Semua orang pasti ingin di sayang dan diperhatikan. Pasti semua wanita ingin diperlakukan pasangannya seperti pasangan yang lain. Tidak ada orang yang akan menolak semua itu, apalagi yang melakukannya adalah pasangan sendiri.

Semua itu adalah hal ingin ku lakukan saat ini. Dulu aku tidak pernah menuntutnya untuk lebih, dan dia tidak pernah memaksaku untuk memanggilnya dengan sebutan 'sayang', dulu juga dia lebih mengerti diriku daripada sahabat tapi sekarang sahabatku lah yang selalu ada untukku. Rasanya ingin sekali aku putar kembali waktu yang membuatku bahagia.

Sekarang apa? Dia sudah berubah dengan drastis, menjadi orang lain yang tidak aku kenal.

Jika dihitung, waktu 2 tahun berlalu dan dia selalu memintaku untuk menunggu. Dia bilang padaku jika ingin fokus pada pekerjaannya yang sekarang membuatnya lupa segalanya.

Tapi apa dia memegang kata-kata itu? Apa dia selalu merasa menyesal saat tidak bisa meluangkan waktunya untukku? Apa dia sangat kecewa aku tidak pernah bisa bilang 'iya' saat dia mengajakku dan selalu bilang 'aku lihat dulu jadwalku'?.

Musim sudah berganti beberapa kali. Hari berganti Minggu.
Minggu berganti dengan bulan.
Selama itu juga dia tetap seperti itu.

Aku selalu fokus dengan jalur yang sudah aku pilih. Aku tidak pernah memikirkan studi ku. Aku juga sudah lama tidak pernah bertemu lagi dengannya sejak masalah itu terjadi.

Aku menesteskan air mata saat mengingat semua yang telah ku lalui ini. Kenapa aku menjadi sangat cengeng seperti ini? Membuatku berpikir, apa yang terjadi padaku dan dirinya?.

Tapi, aku melihat dirinya sedang bersama dengan wanita lain. Saling tersenyum bahkan tertawa bersama seakan tidak ada beban yang mengganggu nya. Padahal aku disini melihat sebuah beban yang aku pikul dipikiranku.

Aku tidak boleh berpikir negatif. Wanita itu adalah orang yang dianggap Seulgi sebagai adiknya sendiri, tetapi kenapa rasanya berbeda jika dia menganggap wanita itu seperti adik, padahal dia juga mempunyai adik dirumahnya yang lebih mengenal dirinya.

Daripada aku semakin sakit, lebih baik aku pergi dari taman ini dan mencari udara bebas dilain tempat.

"IRENE" panggil seseorang yang sudah tidak asing aku dengar suaranya, menoleh mendapatkan dirinya sedang berdiri jauh dariku.

"Ada apa?" tanyaku.

"Kenapa kau belum pulang?" tanya Suho tersenyum lembut padaku.

"Aku ingin saja berjalan disekitar taman ini, dan mencari udara segar."

"Mau aku temani?"

"Aku sudah selesai"

"Ayo aku antar pulang" ujarnya, membuatku menatap kosong dirinya.

"Aku akan ketempat lain dulu sebelum pulang"

"Yasudah, tetap aku antar. Tidak baik wanita cantik sepertimu sendirian ditempat yang udaranya segar"

Aku menurutinya dan ikut ke mobil bersamanya untuk pergi ke pantai mungkin.

°°°

"Apa yang kau pikirkan sampai tidak pulang?"

"Aku akan pulang setelah dari sini"

Dia mengajakku pergi ke tempat makan bertenda, sedikit asing karena aku jarang ke tempat seperti ini dan Seulgi tidak pernah mengajakku ke tempat makan yang bukan restaurant. Aku melihatnya dari tv drama, dan aku membayangkan jika tempat ini tidak nyaman. Tapi saat aku datang langsung itu tidak seperti yang aku bayangkan. Melihat langsung lautan tanpa ada sekat kaca seperti di restaurant biasanya, membuatku melupakan masalahku.

Lost You [SEULRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang